News - Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang dilakukan pada 16 hingga 17 Januari 2024. Salah satu yang akan disampaikan terkait kebijakan suku bunga acuan yang saat ini masih di level 6 persen.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi, BI akan mempertahankan suku bunga BI Rate di level 6 persen. Hal ini mempertimbangkan perkembangan terakhir baik dari sisi global maupun domestik.
“Data inflasi global terkini di negara-negara maju, terutama AS, masih menunjukkan tekanan inflasi yang masih berlanjut sehingga menimbulkan ketidakpastian mengenai arah suku bunga kebijakan global ke depan,” kata Josua kepada Tirto, Rabu (17/1/2024).
“BI akan mempertahankan suku bunga BI rate di level 6 persen pada RDG bulan Januari 2024 ini,” tambah dia.
Menurut Josua, perkembangan kondisi ekonomi global mengindikasikan bahwa ketidakpastian masih tinggi. Melihat tingkat inflasi di Amerika Serikat (AS) pada Desember 2023 tercatat sebesar 3,4 perrsen yoy, meningkat dari 3,1 persen yoy pada November 2023.
Kemudian, penurunan harga energi global tertahan akibat eskalasi konflik di Timur Tengah, terutama terkait gangguan di Laut Merah.
“Kami mengantisipasi bahwa inflasi AS belum akan turun dengan cepat menuju target 2 persen, sehingga kami masih melihat kemungkinan The Fed memangkas suku bunga acuan pada paruh kedua tahun 2024,” ucap dia.
Selain itu, di dalam negeri, perkembangan ekonomi Indonesia terus menunjukkan ketahanan.
Inflasi bulan Desember 2023 tercatat rendah di level 2,61 persen yoy, menurun dari 2,86 persen yoy di bulan sebelumnya. Penurunan ini sejalan dengan normalisasi harga energi dan harga input produksi, yang mendukung terjaganya tingkat inflasi harga yang diatur pemerintah dan inflasi inti.
“Dampak El Nino terhadap peningkatan inflasi harga bergejolak tetap terkendali secara efektif. Secara keseluruhan, tingkat inflasi berhasil dikelola dalam kisaran target 2 hingga 4 persen,” ucap Josua.
Senada dengan Josua, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, suku bunga BI Rate akan dipertahankan di level 6 persen. Menurut dia, belum ada faktor yang membuat BI harus menurunkan suku bunga saat ini.
“Ketidakpastian geopolitik yang tinggi di timur tengah, risiko selat Taiwan yang meningkat hingga Fed yang belum putuskan penurunan bunga acuan dalam waktu dekat,” kata Bhima kepada Tirto, Rabu.
Bhima menuturkan, proyeksi Fed Rate akan dipangkas baru akan terjadi pada Kuartal-II 2024. “BI mau tidak mau harus jaga spread yang lebar antara Fed Rate dan suku bunga acuan BI. Kalau BI terburu buru turunkan bunga acuan khawatir capital outflow terutama di pasar surat utang akan goyang rupiah,” ucap dia.
Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) telah memutuskan mempertahankan suku bunga acuan BI Rate di level 6 persen. Selain itu, bank sentral juga menahan suku bunga deposit facility tetap sebesar 5,25 persen persen dan suku bunga lending facility di 6,75 persen.
“Rapat Dewan Gubernur [RGG] Bank Indonesia pada tanggal 20 dan 21 Desember 2023 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan sebesar 6 persen,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Pengumuman Hasil RDG Desember 2023, Jakarta, Jumat (21/12/2023).
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Dilema Indonesia soal EBT Hanya Bikin Transisi Energi Kian Suram
Harga Gula Tak Terkendali Saat Pemerintah Mau Swasembada
Mengais Cuan dari Bisnis Kerajinan Lampion saat Momentum Imlek
Ketika Pasar Hasil Revitalisasi Tetap Saja Sepi, Apa Solusinya?
Populer
Kehadiran Fly Jaya dan Masa Depan Bisnis Penerbangan Indonesia
Prabowo Minta Pelantikan Kepala Daerah Diundur, Ini Alasannya
Siasat Cimahi menjadi Kota Tanpa TPA
Penjelasan BI soal Nilai Tukar Dolar AS Jadi Rp8.170 di Google
KPK Tak Ingin Penyelidikan Kasus Pagar Laut Sama dengan Kejagung
PT TRPN Akui Lakukan Pelanggaran Soal Pagar Laut Bekasi
Dilema Indonesia soal EBT Hanya Bikin Transisi Energi Kian Suram
Abraham Samad dkk Minta KPK Usut Suap Penetapan PIK 2 Jadi PSN
Flash News
PT TRPN Akui Lakukan Pelanggaran Soal Pagar Laut Bekasi
Megawati Akan Bertemu Paus Fransiskus di World Leaders Summit
Pemerintah Kebut Regulasi Digital Anak, Kaji Batas Usia Medsos
Kemlu Tindak Lanjut Laporan Kasus Pemerasan WN Tiongkok
Menteri Hukum Yakin Ekstradisi Paulus Tannos Rampung Pekan Depan
Kapolri Tunjuk Brigjen Agus Jadi Kakorlantas Gantikan Irjen Aan
DPR & Pemerintah Sepakat RUU BUMN Dibawa ke Paripurna
Pramono Anung Ogah Ambil Pusing soal Pelantikan Gubernur Ditunda
Polisi Bebaskan WN Rusia yang Sempat Ditangkap Kasus Perampokan
Pramono Jamin Tak akan Izinkan ASN Jakarta Berpoligami di Eranya
Kepala Daerah Tunda Dilantik, Jabatan Pj Diminta Diperpanjang
Anggota TNI AD Aniaya Perempuan di Tangsel Hingga Tewas
DPR akan Gelar Rapat Ulang Jadwal Pelantikan Kepala Daerah
Guru Ngaji Banting Balita di Tangerang, Dalih Kesal Sama Korban
Komnas HAM Dorong SUHAKAM Investigasi Penembakan PMI di Malaysia