News - Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan atas peristiwa penembakan bos rental mobil oleh anggota TNI AL di Tol Jakarta-Merak beberapa waktu lalu. Penyelidikan itu dilakukan untuk mendalami dugaan pelanggaran HAM dari peristiwa tersebut.
"Sekarang sedang diselidiki oleh komnas HAM. Nanti menunggu hasilnya, nanti akan kami sampaikan kalau sudah selesai hasilnya," ucap Komisioner Komnas HAM, Anis Hidayah, usai konferensi pers di kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Anis mengungkapkan, sejumlah pihak telah diperiksa tim Komnas HAM. Komnas HAM juga sudah menemui sejumah pihak terkait, namun belum bisa mengungkapkan siapa saja orang-orang tersebut.
Di sisi lain, Anis menekankan bahwa penembakan oleh anggota TNI menambah daftar peristiwa kekerasan berujung pada meninggalnya seseorang yang dilakukan aparat TNI maupun Polri.
"Sebenernyakan dalam laporan tahunan yang di-launching Komnas HAM itu tidak pernah bergeser aktor negara yang melakukan praktik pelanggaran HAM itu kan kepolisian ya. Aparat negara, kepolisian, termasuk TNI," ungkap Anis.
Anis tidak memungkiri, anggota TNI-Polri masih banyak melakukan aksi judicial killing. Sampai saat ini, Komnas HAM terus berupaya untuk meminimalisir warga menjadi korban aksi judicial killing TNI maupun Polri.
"Itu tantangan kami, tentu Komnas HAM akan menggunakan kewenangan yang dimiliki untuk melakukan kontribusi agar ini bisa diminimalisir ke depan," tutur Anis.
Dalam perkembangan terakhir kasus penembakan bos rental mobil itu, Puspom AL telah melimpahkan berkas perkara ke Oditur TNI, Rabu (15/1/2025). Nantinya, sidang ketiga anggota TNI AL itu pun akan digelar secara terbuka.
Ketiga anggota TNI AL itu adalah KLK BA, Sertu RH, dan Sertu AA. Ketiganya dikenakan sangkaan pasal pembunuhan berencana dengan sanksi pidana maksimal hukuman mati.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
1 Korban Tewas Akibat Penembakan APMM Dipulangkan ke Indonesia
Oditur Militer Ungkap Kronologi Kasus Penembakan Bos Rental
1 dari 5 Tembakan Anggota TNI AL Mengenai Dada Bos Rental Mobil
3 Anggota TNI AL Didakwa Penadahan Kasus Penembakan Bos Rental
Populer
Kisah Pemanfaatan Panas Bumi & Semangat Warga Kamojang
Polri Ungkap Modus Pemasangan Pagar Laut di Bekasi
24 Kepala Daerah Terpilih Absen Tes Kesehatan Sebelum Pelantikan
KPK Segera Ambil Tindakan Tegas ke Wali Kota Semarang
Pendiri Startup Kecilin Masih Hilang di Sekitar Pantai Bantul
Kisah Hilangnya Michael Rockefeller di Tanah Papua
BEM UI & BEM SI akan Demo Tolak Pemangkasan Anggaran Hari Ini
Dua Penyidik Polda Sumut Peras Kepala Sekolah di Nias
Flash News
Mahasiswa di Bandung Tolak Efisiensi Anggaran: Menuju Kemunduran
RUU Minerba Sepakat Dibawa ke Paripurna untuk Jadi UU Besok
Partai Buruh Buka Peluang Dukung Prabowo di Pilpres 2029
Istana Respons Aksi Polisi Tembakkan Gas Air Mata ke Pedemo MBG
KPK Jadwalkan Pemeriksaan Hasto Sebagai Tersangka Pekan Ini
Polisi Tindak 100 Travel Gelap Selama Operasi Keselamatan Jaya
Zarof Ricar Minta Dibebaskan dari Kasus Suap & Gratifikasi
Imigrasi Tangkap 3 WN Pakistan karena Pakai Dokumen Palsu
Hasto Kembali Ajukan Praperadilan, Sidang Perdana 3 Maret
Poin Baru RUU Minerba: Kampus Batal Kelola Tambang
Partai Buruh Minta Pemerintah Kaji Ulang Retret Kepala Daerah
Menkum Sudah Teken Surat Ekstradisi Pemulangan Paulus Tannos
Menkum: Jumlah Penerima Amnesti Turun dari 44 Ribu jadi 19 Ribu
Prasetyo Edi Jelaskan Kronologi Kasus Korupsi Lahan Cengkareng