News - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, berkomitmen mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Karena itu, ia menggelar simulasi program MBG di sejumlah sekolah Jakarta.

Uji coba MBG yang diadakan Teguh itu sempat didampingi Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka. Bahkan, Teguh telah menggelar program MBG di Kepulauan Seribu.

Pada era kepemimpinan Teguh, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar simulasi MBG pertama kali di SDN 03 Menteng, Jakarta Pusat, 22 Oktober 2024. Ia menegaskan, pihaknya terus berupaya memaksimalkan simulasi makan bergizi gratis.

“Pemprov DKI Jakarta terus berupaya agar bisa mempersiapkan diri dalam mendukung Program Strategis Nasional. Program Makan Bergizi Gratis ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mendukung perkembangan optimal anak-anak sekolah sebagai generasi penerus bangsa," ujarnya dalam keterangan pers pada Rabu (6/11/2024).

Ia mengemukakan, sebanyak 600 paket MBG disiapkan untuk simulasi di SDN 03 Menteng. Anggaran dana untuk simulasi makan bergizi itu berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta, yakni PT Bank DKI.

Menu makan seharga Rp 23.000 per porsi itu adalah nasi putih, ayam karage, telur dadar, capcay, serta buah. Menurut Teguh, total kandungan gizi dari paket tersebut 571,25 kalori.

“Makanan ini, sebagaimana juga yang sebelumnya, dikemas dalam paper box ramah lingkungan, dengan pengelolaan sampah oleh bank sampah, bekerja sama dengan Forum Masyarakat Peduli Lingkungan," ucapnya.

Pemprov DKI Jakarta akan berupaya menggelar simulasi MBG dengan menu yang variatif. Dengan demikian, kandungan kalorinya disesuaikan dengan kebutuhan pelajar.

Di satu sisi, Pemprov DKI Jakarta terus mengevaluasi pelaksanaan simulasi di sekolah-sekolah, agar pelaksanaannya berjalan efektif dan sejalan dengan program Pemerintah Pusat. Selain itu, kualitas makanan menjadi perhatian utama, supaya para pelajar mendapat asupan gizi yang optimal. Karena itu, Pemprov DKI Jakarta juga akan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI, untuk meningkatkan kualitas menu Makan Bergizi Gratis.

“Kandungan kalori disesuaikan dengan target grupnya. Seperti kemarin untuk SMK, kalorinya 750. Sekarang untuk anak SD disesuaikan menjadi 571 kalori,” kata Teguh.