News - Pada kemasan produk pelumas mesin, dapat dijumpai kode-kode semacam SAE, JASO, atau API. Kode tersebut merupakan petunjuk yang harus dipahami konsumen, supaya tidak keliru memilih oli untuk kendaraan.

SAE merupakan akronim dari Society Automotive Engineering—perkumpulan para insinyur yang bekerja untuk mengembangkan standar kualitas produk otomotif. Dalam konteks pelumas, SAE mengeluarkan skala viskositas atau tingkat kekentalan oli.

Melansir Popular Mechanic, dua angka yang dicantumkan dalam parameter kekentalan dari SAE, misal SAE 5W-30, merupakan tingkat kekentalan di kondisi berbeda. Kelompok angka pertama menunjukkan tingkat kekentalan pada suhu rendah—diukur pada kondisi temperatur nol derajat farenheit. Huruf “W” di belakang angka pertama berarti “winter” yang menggambarkan keadaan suhu rendah. Sementara, angka kedua adalah skala kekentalan oli pada suhu tinggi—diukur pada kondisi temperatur 212 derajat farenheit. Semakin tinggi angka viskositas, maka oli semakin kental, semakin kecil maka makin encer.

Kemampuan oli menjaga viskositasnya saat terjadi perubahan temperatur mesin dipengaruhi kandungan base oil—bahan baku dari oli atau pelumas yang dihasilkan dari minyak mentahserta zat tambahan (aditif) yang digunakan dalam campuran oli. Pelumas mesin memiliki kandungan base oil antara 70-95 persen, dan sisanya bahan aditif berupa deterjen, anti-karat, anti-oksidan, pengencer, dan penguat indeks viskositas untuk mempertahankan kekentalan oli.