News - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis laporan investigasi atas insiden pilot dan kopilot Batik Air yang tertidur selama penerbangan Kendari-Jakarta.
Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 25 Januari 2024, penerbangan Batik Air ID6723, Airbus A320-214, tidak dapat dihubungi sekitar 28 menit selama penerbangan domestik karena kedua pilot tertidur.
“Pesawat Batik Air Airbus A320 dengan kode registrasi PK-LUV dijadwalkan untuk terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang menuju Bandara Halu Oleo, Kendari dan sebaliknya. Pesawat itu dioperasikan oleh dua pilot dan empat pramugari,” dikutip dari dokumen KNKT Safety Recommendation dengan nomor 04.O-2024-02.01 dan 04.O-2024-02.02, sebagaimana dilihat Tirto, Sabtu (9/3/2024). Dokumen investigasi ini ditandatangani oleh Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono pada 27 Februari 2024.
KNKT menyebutkan pada penerbangan pertama dari Bandara Soetta dijadwalkan berangkat pukul 02.55 WIB dan awak pesawat harus masuk pukul 01.25 WIB.
“Selama persiapan penerbangan, kopilot memberi tahu pilot yang bertugas bahwa dia tidak beristirahat dengan cukup," seperti dikutip dari dokumen KNKT.
Saat penerbangan ke Kendari, kapten pilot menyarankan kopilotnya untuk tidur sejenak, karena mengeluh kurang istirahat. Kopilot sempat tidur 30 menit, penerbangan dan pendaratan di Kendari masih lancar.
Ketika menunggu transit, kedua pilot sempat memakan mi instan. Lalu kru bersiap untuk proses terbang kembali ke Jakarta, pesawat dengan nomor penerbangan BTK6723 dikomandoi kopilot yang bertugas sebagai pilot yang menerbangkan pesawat (pilot flying).
Setelah lepas landas, setengah jam kemudian kapten pilot (pilot monitor) meminta izin untuk istirahat. Lalu kopilot pun mengerjakan tugas sebagai pilot monitor sekaligus pilot flying.
Komunikasi masih terjalin dengan pemandu lalu lintas udara seperti soal cuaca dan status penerbangan. Hingga pada pukul 02.11 atau sekitar 28 menit setelah transmisi dengan pilot terakhir, kapten pilot terbangun dan sadar bahwa pesawat tidak berada di jalur penerbangan yang seharusnya.
“Kapten pilot kemudian melihat kopilot tidur dan membangunkannya," kutip laporan tersebut.
KNKT tidak menyebutkan nama pilot, hanya menjelaskan WNI berusia 32 dan 38 tahun. Meski ada insiden pilot tertidur, pesawat bisa kembali masuk jalur penerbangan dan mendarat dengan selamat.
Pihak KNKT juga meminta Batik Air memastikan pilot dan awak kabin beristirahat cukup sebelum penerbangan serta pemeriksaan kokpit secara lengkap.
Saat ini reporter Tirto juga berupaya menghubungi pihak Batik Air untuk meminta tanggapan terkait hal ini. Namun, belum ada respons dari pihak Batik Air.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
KNKT: Pesawat Latih Tak Wajib Dilengkapi Kotak Hitam
KNKT akan Cek Sisa Puing Pesawat Latih yang Jatuh di Tangsel
KNKT: Penyewa Bus Harus Bijak Susun Rencana Perjalanan Wisata
KNKT Menurunkan Tim Telusuri Penyebab Kecelakaan Bus di Subang
Populer
Kans 2 Jenderal Maju Pilgub Jateng & Rematch Jokowi vs Megawati
Menilik Strategi Pj Gubernur Heru Budi Tangani Banjir di Jakarta
Trump Kritik Sikap Kamala Harris ke Israel dalam Konflik Gaza
Membayangkan Sayur Asem dan Kerupuk Aci dari New York
28 Tahun Kudatuli: Intervensi Penguasa yang Melahirkan Tragedi
MA Tolak Kasasi KPK, Rumah Istri Rafael Alun Dikembalikan
Jokowi Mengaku Tidak Tahu Sosok Bandar Judi Online Inisial T
Hoaks, KLB Polio Disebabkan Vaksin Polio Tipe-2