News - "Kau harus memakai dua-duanya," ujar Master ngotot.

"Konyol sekali hanya memakai satu," imbuhnya.

Griet sedikit menolak karena telinga sebelahnya tidak ditindik. Ia memanggil majikannya, Johannes Vermeer dengan sebutan Master sebab profesinya sebagai pelukis. Sehari-hari gadis pelayan rumah tangga itu melakukan tugas harian: mencuci pakaian, mengasuh anak-anak, dan sejumlah tugas dapur.

Vermeer lalu mengulurkan anting dan mengenakannya pada telinga Griet yang sudah ditindik. Sementara ia mulai menyiapkan kuas dan palet, Griet duduk berpose. Ia lupa dengan rendaman cucian yang dingin dan mulai keruh.

"…meskipun mataku terasa berkunang-kunang karena terus menoleh seperti itu. Aku tidak ingin bergerak lagi."

Adegan di atas dikutip dari novel Girl with a Pearl Earring (1999) karya Tracy Chevalier. Ia berhasil menciptakan imajinasi sosok perempuan bernama Griet yang berkarakter kuat, tenang, dan cerdas, yang membantu Vermeer dalam tugas-tugas rumah tangga.

Lebih dari tiga abad, para penikmat seni dihinggapi rasa penasaran akan sosok dalam salah satu lukisan paling terkenal di dunia. Para kritikus seni sering menyebutnya "Mona Lisa dari Utara".

"Girl with a Pearl Earring" telah menginspirasi banyak karya seni, sastra, dan dunia film.