News - Dinamika politik jelang pilkada serentak yang akan digelar November 2024 masih sangat dinamis. Misalnya, di Pilgub Jawa Timur, PDIP mulai melakukan pendekatan dengan bakal calon petahana, Khofifah Indar Parawansa.

Hal tersebut diungkapkan Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Said Abdullah. “PDIP lagi merayu Mbak Khofifah,” kata politikus asal Sumenep itu di sela kegiatan Ramadhan di Kantor PDIP Jatim di Surabaya, Minggu malam (31/3/2024) sebagaimana dikutip Antara.

Namun, Said yang juga pernah maju sebagai cawagub dari PDIP dalam Pilgub Jawa Timur 2013 itu mengaku, prosesnya tidak dalam koridor dukung-mendukung, melainkan penjajakan pandangan Khofifah kepada PDIP.

“Begitu juga sebaliknya, PDIP mengajak Mbakyu Khofifah seperti apa yang beliau mau dalam lima tahun ke depan,” kata Said.

Niatan PDIP menggandeng Khofifah tidak dipungkiri Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Ia menuturkan, politik daerah dengan nasional memiliki konfigurasi berbeda. Ia menilai tidak masalah jika PDIP bekerja sama dengan partai lain dalam pelaksanaan pilkada.

“Tidak ada persoalan di dalam membangun kerja sama karena dinamika politik daerah itu berbeda dengan tingkat nasional,” kata Hasto saat ditemui awak media di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2024).

Hasto juga menilai dinamika politik pada tingkat nasional dan daerah sangatlah berbeda. Kendati demikian, menurut dia, hal itu tidak mengubah sikap partai berlambang kepala banteng moncong putih itu.

Hasto menegaskan PDI Perjuangan akan merangkul seluruh komponen bangsa. Ia menyinggung posisi pendiri bangsa yang mengakomodasi pemikiran kebangsaan dan pola pembangunan semesta berencana yang telah disusun dengan baik dapat diwujudkan.

“Kami terus berjuang agar demokrasi yang berkedaulatan rakyat itu dapat dilakukan. Yang penting kontestasi yang fair, kontestasi yang tidak melibatkan alat-alat negara dan melibatkan sumber daya negara,” kata Hasto.