News - Bagi sebagian perempuan yang sedang hamil anak pertama sering kali merasakan bingung untuk membedakan kontraksi asli atau palsu.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Pondok Indah – Puri Indah, Eric Kasmara mengatakan secara definisi, kontraksi palsu yakni kontraksi rahim yang belum teratur dan tidak memicu kelahiran. Sementara kontraksi asli biasanya terjadi menjelang persalinan.
"Kontraksi palsu sering kali terjadi kalau ibu kecapekan, dehidrasi juga bisa membuat kontraksi karena biasanya rahim lebih sensitif kalau terjadi dehidrasi," kata dia dalam webinar, dilansir Antara, Jumat (19/6/2020).
Kontraksi palsu biasanya muncul pada usia kehamilan di atas 20 minggu sampai menjelang persalinan. Berbeda dengan kontraksi asli yang timbul saat usia kehamilan 32-40 minggu.
"Pada beberapa kasus kontraksi (asli) bisa timbul lebih cepat sehingga terjadilah persalinan preterm (sebelum cukup bulan atau di atas 37 minggu)," ujar Eric.
Kemudian dari sisi frekuensi dan intensitas, kontraksi palsu muncul tidak teratur, terjadi 1-2 kali sehari atau lebih, tidak bertambah sering dan kondisi ini akan hilang saat ibu beristirahat.
Sementara kontraksi asli muncul teratur dengan interval, sering terjadi awalnya setiap 10 menit sekali, kemudian semakin intens. Kontraksi ini tidak hilang jika ibu berjalan atau mengubah posisi.
Dari sisi durasi, kontraksi palsu terjadi sekitar 20 detik hingga terkadang 2 menit atau lebih. Berbeda dengan kontraksi asli yang biasanya terjadi 30-60 detik atau 70 detik jika sudah menjelang persalinan.
Menurut Eric mereka yang mengalami kontraksi palsu perutnya terasa mulas tanpa nyeri, dimulai dari bagian puncak rahim kemudian turun ke bagian bawah.
"Bayangkan ibu angkat barbel, otot bisepnya kalau dipegang keras. Nah seperti itu tapi adanya di perut dan seringkali perutnya jadi mengeras. Orang lain bisa memegangnya juga," tutur Eric.
Sementara pada kontraksi asli, perut terasa mulas dengan rasa nyeri di bagian pinggang sampai ke perut bagian bawah. Bisa juga disertai keluarnya lendir kental bercampur darah dari vagina atau disebut bloody-show.
"Lendir ini sumbatnya serviks, jadi serviks itu disumbat oleh lendir tujuannya mencegah kuman masuk ke dalam rahim, karena di vagina itu ada kuman. Saat kontraksi sejati bisa terjadi pembukaan, lendir copot seperti lem sagu, agak lengket, kadang kapiler di serviks pecah sehingga munculah darah, darah bercampur lendir," demikian kata Eric.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Bolehkah Cabut Gigi Saat Hamil? Simak Penjelasannya!
Bolehkah Ibu Hamil Minum Susu Kedelai? Simak Fakta-faktanya
Depresi Perinatal yang Jarang Dibicarakan dari Proses Kehamilan
15 Sunscreen untuk Ibu Hamil yang Aman dan Terdaftar di BPOM
Populer
Respons Polri soal 6 Perwira Terlibat Kasus Sambo Naik Pangkat
Airlangga Usul BRI & BSI Jadi Bullion Bank, Begini Tanggapan OJK
Hujan Pungutan di 2025: Kredit Terancam, Rakyat Makan Tabungan
PKB & PDIP Kuasai Jawa Timur, tapi Kenapa Justru Kalah Pilkada?
Grab Siap Beri Data Mitra Pengemudinya untuk Didata Pemerintah
Panglima TNI Angkat Letjen M. Fadjar Jadi Pangkostrad
Usaha Panjang Untuk Menjaga Sang Ibu Lautan
Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang Resmi Jadi Tersangka
Flash News
Panji Gumilang Diserahkan ke JPU dalam Kasus TPPU
Budi Said Jalani Sidang Tuntutan Kasus Jual Beli Emas Hari Ini
KAI Uji Coba Gerbong Khusus Wanita di LRT Jabodebek 16 Desember
Hari HAM, Puan Ingatkan Negara Penuhi Hak Masyarakat Marjinal
Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Ayah & Nenek Dijadwalkan Pekan Ini
Polisi Periksa 8 Saksi terkait Kasus Dugaan Pemerkosaan Balita
9 Terdakwa Korupsi Timah Dituntut 6 hingga 14 Tahun Penjara
Dedi-Erwan Raih Suara Terbanyak di Pilkada Jawa Barat 2024
Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang Resmi Jadi Tersangka
Polisi Penembak Siswa SMK Ajukan Banding atas Pemecatannya
Harvey Moeis Dituntut 12 Tahun Penjara & Denda Rp1 Miliar
Sidang Etik Polisi Tembak Siswa SMK: Dipecat Tidak Hormat
Mahkamah Agung: 11 Satuan Kerja Belum Penuhi Syarat Antisuap
Sudirman Said: Munas PMI Tandingan versi Agung Laksono Ilegal
Dishub Bali Memprediksi 2,7 Juta Turis Masuk Bali saat Nataru