News - Investasi reksadana sudah cukup banyak dikenal masyarakat. Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi, untuk kemudian diinvestasikan ke dalam surat berharga seperti : saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.
Dengan demikian, dana yang terdapat di dalam reksadana merupakan dana bersama pemodal yang kemudian dipercayakan pada pihak manajer investasi untuk mengelolanya. Keuntungan investasi nantinya kana diperoleh lewat pembagian dividen atau bunga yang dibukukan pada NAB (Nilai Aktiva Bersih). Manajer Investasi sendiri akan mendapatkan fee dari persentase yang ditentukan dari nilai aset.
Jenis Reksadana
Ada beberapa jenis reksadana yang perlu Anda ketahui sebelum berinvestasi. Pilihan jenis reksadana ini sesuai dengan tipikal dan perencanaan keuangan Anda di masa depan. Beberapa jenis reksadana itu antara lain:
Reksadana Pasar Uang
Dengan Reksadana jenis ini, investasi dilakukan ke dalam efek yang bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Tingkat risiko Reksadana ini paling rendah dibandingkan dengan jenis lainnya dan berbanding lurus dengan keuntungan yang diterima, di mana tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan Reksadana lain.
Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT)
Lewat Reksadana Pendapatan Tetap, sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya diinvestasikan dalam bentuk efek utang atau obligasi. Risiko Reksadana ini relatif lebih tinggi daripada Reksadana Pasar Uang.
Reksadana Saham
Jenis Reksadana ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya ke dalam efek yang bersifat ekuitas. Risiko investasi ini juga lebih tinggi dari 2 jenis Reksadana di atas dengan tingkat pengembaliannya lebih tinggi.
Reksadana Campuran
Reksadana campuran merupakan perpaduan antara saham, obligasi (surat utang), dan pasar uang. Investasi dilakukan ke dalam efek utang dan ekuitas. Keuntungan yang diperoleh bisa berpotensi lebih tinggi daripada Reksadana Penghasilan Tetap, dengan risiko yang lebih kecil daripada Reksa Dan Saham.
Keuntungan Investasi Reksadana
Berikut ini adalah keuntungan yang didapatkan dengan melakukan investasi reksadana:
- Bisa dimulai dari nominal yang tidak terlalu besar dan bisa melakukan diversifikasi investasi dalam efek.
- Memudahkan pemodal untuk melakukan investasi di pasar modal, tanpa harus memiliki pengetahuan yang luas untuk menentukan saham mana yang baik untuk dibeli.
- Mudah dan lebih efisien, karena pemodal tidak harus memantau kinerja investasinya terus dan sudah dibantu oleh manajer investasi profesional.
Reksadana Syariah
Reksadana Syariah sama dengan Reksadana konvensional, bedanya Reksadana ini disesuaikan dengan ketentuan dan prinsip syariah Islam antara lain dengan portofolio penempatan dana di instrumen keuangan syariah seperti saham syariah dan sukuk.
Perbedaan yang paling mencolok antara Reksadana Syariah dengan Reksadana Konvensional adalah terdapat proses ‘Pembersihan Kekayaan Reksadana Syariah dari Unsur Non Halal’. Proses ini adalah pembersihan (cleansing) kekayaan Reksadana Syariah dari unsur non-halal yang wajib dilakukan oleh Manajer Investasi.
Maksud dari pembersihan kekayaan Reksadana Syariah dari unsur non-halal adalah penyesuaian portofolio Reksadana Syariah saham ketika Daftar Efek Syariah telah berlaku efektif. Investasi di Reksadana Syariah harus mendapat fatwa dari DSN-MUI dan aspek kesyariahannya diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah.
Setelah mengenal jenis reksadana konvensional dan reksadana syariah, Anda dapat berinvestasi mulai dari uang Rp10 ribu melalui reksadana Tokopedia. Bagi Anda yang ingin memulai berinvestasi, reksadana ini sangat cocok. Unit reksa dana ini dapat dibeli dengan amat murah dan mudah, seperti halnya menabung. Selain itu berinvestasi di reksadana Tokopedia juga aman karena diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Terkini Lainnya
Jenis Reksadana
Keuntungan Investasi Reksadana
Reksadana Syariah
Artikel Terkait
Korporasi Korsel & Cina akan Buka Pabrik Baterai EV di Indonesia
Realisasi Investasi Triwulan III-2024 Naik 15,24% Jadi Rp431 T
Apakah Reksadana Terkena Pajak? Ini Ketentuan dan Cara Lapornya
Tarif Listrik Mahal Hambat Investasi Data Center di Indonesia
Populer
Daftar 49 Calon Menteri yang Dipanggil Prabowo ke Kertanegara
Asap Hitam PLTU Captive Membayangi Mimpi Besar Transisi Energi
Tarif Ojol Mahal, Siapa yang Diuntungkan?
Basa-basi Nasdem Tak Mau Masuk Kabinet Prabowo, Berani Oposisi?
Anak Pertama Kaesang Lahir, Diberi Nama Bebingah Sang Tansahayu
Sri Mulyani Akui akan Jadi Menkeu Lagi di Kabinet Prabowo-Gibran
Demo Hari Ini di Jakarta, Ribuan Aparat Gabungan Disiagakan
Budi Gunawan Diberhentikan Jokowi, DPR Siap Uji Kelayakan Calon
Flash News
Daftar Lengkap Calon Wamen & Kepala Badan yang Dipanggil Prabowo
Raffi Ahmad Diminta Prabowo Urus Badan Kreatif & Pekerja Seni
Giring Mengaku akan Membantu Fadli Zon Urus Kebudayaan Indonesia
Jokowi soal TNI Luka akibat Serangan Israel: Enggak Boleh Itu!
Taufik Hidayat Diminta Prabowo Urus Atlet & Olahraga Indonesia
Noel dan Budi Arie Dipanggil Prabowo, Dudung Fokus ke Pertahanan
Taufik Hidayat Prediksi Skor Timnas Indonesia vs Cina 2-0
Jubir PDIP Pastikan Pramono Tetap Berlaga dalam Pilkada Jakarta
TikTok & Universitas Airlangga Kolaborasi Tangkal Hoaks Pilkada
Soal 16 Menterinya Dipanggil Prabowo, Jokowi: Itu Keberlanjutan
Bambang Pacul Ungkap Ada 3 Faksi di PDIP soal Dukung ke Prabowo
Fahri Hamzah Sebut Dirinya Bakal Berperan di Satgas Perumahan
Polisi Tangkap Babysitter Cekok Anak Asuhnya Obat Penggemuk
Jelang Lengser, Jokowi telah Meneken Daftar Capim & Cadewas KPK
Ketum Partai Gelora Anis Matta Diminta Prabowo Jadi Wamenlu