News - Water birth merupakan salah satu proses persalinan dalam air hangat yang banyak dilakukan oleh beberapa selebriti terkenal, salah satunya Nikita Willy. Ketahui kelebihan dan kekurangan water birth serta risiko yang akan dialami ibu jika melahirkan dengan metode ini.
Menurut laman WebMD, proses water birth dapat dilakukan di rumah sakit, bidan, atau di rumah. Namun, persalinan harus tetap didampingi oleh dokter atau bidan untuk membantu ibu melewatinya.
Dengan metode water birth, melahirkan dilakukan secara alami dan menggunakan sedikit obat pereda nyeri selama prosesnya. Kendati demikian, banyak hal yang harus dipertimbangkan ketika akan memutuskan untuk melakukan persalinan dalam air ini.
Kelebihan Water Birth
Melahirkan di air dianggap memberikan efek menenangkan, dan mengurangi stres, bahkan manfaat water birth juga bisa memberikan rasa nyaman. Berikut selengkapnya.
1. Proses Melahirkan Lebih Relaks
Berendam dalam air hangat memberikan efek yang mirip dengan mandi air hangat untuk relaksasi sehari-hari, demikian dijelaskan laman Health Partners. Air hangat membantu ibu merasa lebih tenang dan bahkan dapat menurunkan tekanan darah, menciptakan suasana yang lebih nyaman selama persalinan.2. Mengurangi Kebutuhan Obat Pereda Nyeri
Air hangat yang digunakan dalam proses persalinan membantu meningkatkan relaksasi dan merangsang pelepasan endorfin. Hal ini juga memperbaiki aliran darah ke otot rahim, sehingga ibu dapat mengatasi rasa nyeri secara alami tanpa perlu obat pereda nyeri.3. Persalinan Lebih Cepat
Dilansir dari NHS, daya apung air membuat tubuh terasa lebih ringan, sehingga ibu dapat lebih mudah bergerak dan mengubah posisi selama persalinan. Hal ini dapat mendukung kontraksi yang lebih lancar dan mempercepat proses persalinan.Kekurangan Water Birth
Meskipun ada berbagai manfaat water birth, melahirkan di air juga memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan dengan matang. Metode ini cocok untuk ibu dengan kehamilan yang tidak berisiko.
Water birth tidak dianjurkan jika:
- Usia ibu hamil berada di bawah 17 tahun atau di atas 35 tahun.
- Terdapat komplikasi seperti preeklamsia atau diabetes.
- Melahirkan anak kembar atau lebih.
- Posisi bayi sungsang.
- Bayi lahir prematur.
- Berat bayi sangat besar.
- Proses persalinan memerlukan pemantauan terus-menerus yang tidak memungkinkan dilakukan di bak mandi.
- Ibu hamil mengalami infeksi.
1. Paparan Bakteri dari Air
Selama proses persalinan, air dapat terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, atau kotoran. Hal ini menimbulkan risiko paparan bakteri bagi bayi, terutama jika bayi membuka mulut atau mata di dalam air.Namun, hingga saat ini, belum ditemukan bukti kuat yang menunjukkan peningkatan risiko infeksi pada bayi yang lahir di air.
2. Penelitian yang Masih Terbatas
Penelitian mengenai manfaat dan risiko melahirkan di air, terutama pada tahap kedua dan ketiga persalinan kelahiran bayi dan plasenta, masih terbatas. Beberapa organisasi, seperti American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), mengakui manfaat hidroterapi pada tahap awal persalinan, tetapi tetap merekomendasikan metode kelahiran seperti biasa, bukan di air.3. Pilihan Penanganan Nyeri Terbatas
Ibu yang melahirkan di air tidak dapat menggunakan epidural atau metode lain untuk mengelola rasa sakit. Jika rasa nyeri menjadi sulit ditoleransi, ibu mungkin perlu keluar dari bak bersalin untuk mendapatkan obat pereda nyeri.Terkini Lainnya
Kelebihan Water Birth
1. Proses Melahirkan Lebih Relaks
2. Mengurangi Kebutuhan Obat Pereda Nyeri
3. Persalinan Lebih Cepat
Kekurangan Water Birth
1. Paparan Bakteri dari Air
2. Penelitian yang Masih Terbatas
3. Pilihan Penanganan Nyeri Terbatas
Artikel Terkait
10 Posisi Melahirkan yang Dapat Dipilih Saat Persalinan
Polemik Pernyataan BKKBN, Terlalu Jauh Mengatur Tubuh Perempuan
Cara Daftar BPJS Bayi Baru Lahir dan Dokumen Persyaratannya
Kesehatan Mental Ibu Pascapersalinan Rentan, Jangan Disepelekan
Populer
KPK Tak Ingin Penyelidikan Kasus Pagar Laut Sama dengan Kejagung
Prabowo Minta Pelantikan Kepala Daerah Diundur, Ini Alasannya
Anggota TNI AD Aniaya Perempuan di Tangsel Hingga Tewas
Dilema Indonesia soal EBT Hanya Bikin Transisi Energi Kian Suram
Kehadiran Fly Jaya dan Masa Depan Bisnis Penerbangan Indonesia
Penjelasan BI soal Nilai Tukar Dolar AS Jadi Rp8.170 di Google
PT TRPN Akui Lakukan Pelanggaran Soal Pagar Laut Bekasi
Prospek Water Taxi untuk Atasi Kemacetan Kronis di Bali
Flash News
PT TRPN Akui Lakukan Pelanggaran Soal Pagar Laut Bekasi
Megawati Akan Bertemu Paus Fransiskus di World Leaders Summit
Pemerintah Kebut Regulasi Digital Anak, Kaji Batas Usia Medsos
Kemlu Tindak Lanjut Laporan Kasus Pemerasan WN Tiongkok
Menteri Hukum Yakin Ekstradisi Paulus Tannos Rampung Pekan Depan
Kapolri Tunjuk Brigjen Agus Jadi Kakorlantas Gantikan Irjen Aan
DPR & Pemerintah Sepakat RUU BUMN Dibawa ke Paripurna
Pramono Anung Ogah Ambil Pusing soal Pelantikan Gubernur Ditunda
Polisi Bebaskan WN Rusia yang Sempat Ditangkap Kasus Perampokan
Pramono Jamin Tak akan Izinkan ASN Jakarta Berpoligami di Eranya
Kepala Daerah Tunda Dilantik, Jabatan Pj Diminta Diperpanjang
Anggota TNI AD Aniaya Perempuan di Tangsel Hingga Tewas
DPR akan Gelar Rapat Ulang Jadwal Pelantikan Kepala Daerah
Guru Ngaji Banting Balita di Tangerang, Dalih Kesal Sama Korban
Komnas HAM Dorong SUHAKAM Investigasi Penembakan PMI di Malaysia