News - Bioenergi adalah energi yang diperoleh dari organisme biologis atau bahan organik. Secara umum, bioenergi memproduksi tiga jenis sumber energi, yaitu biofuel, biogas, dan biomassa padat.

Sebagai sumber energi terbarukan, bioenergi menawarkan alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Saat ini, bioenergi modern menjadi sumber energi terbarukan terbesar, berkontribusi atas sekitar 55 persen dari total energi terbarukan global.

Dengan proyeksi Net Zero Emissions 2050, penggunaan bioenergi diperkirakan meningkat pesat, menggantikan bahan bakar fosil yang semakin menipis. Namun demikian, tetap ada kekurangan bioenergi yang perlu diantisipasi.

Lantas, apa saja kelebihan dan kekurangan bioenergi? Di bawah ini akan dijelaskan kelebihan dan kekurangan dari bioenergi generasi kedua maupun pertama.

Kelebihan dan Keuntungan Penggunaan Bioenergi

Penggunaan bioenergi memiliki sejumlah manfaat untuk aktivitas sehari-hari manusia. Lalu, apa keuntungan menggunakan bioenergi? Berikut beberapa keuntungan bioenergi.

1. Mengurangi kadar gas rumah kaca

Pembangkit listrik berbahan bakar batu bara dan gas umumnya berdampak negatif pada kondisi alam. Ini berbeda dengan pembangkit listrik yang menggunakan biomassa. Jenis pembangkit ini tidak berkontribusi pada peningkatan kadar gas rumah kaca. Sebab, kadar CO2 dari proses pembakaran biofuel cenderung minim.

2. Mengurangi masalah limbah

Pada dasarnya, bioenergi adalah salah satu bentuk dari biomassa yang menyediakan kegunaan untuk manusia. Produksi dan proses biomassa biasanya menghasilkan limbah dan residu. Namun, limbah yang umumnya kerap dibuang itu sejatinya dapat digunakan sebagai bioenergi potensial, tepatnya melalui proses ekstraksi. Dengan begitu, jumlah limbah yang dibuang dapat dikurangi.

3. Mudah tersedia

Bioenergi bersumber dari materi-materi organik, seperti tumbuhan dan hewan. Mengingat sifat materi tersebut yang organik dan bisa diproduksi lagi, ketersediaan pasokan biomassa dapat tetap terjaga. Keberlimpahan stok energi itu jelas lebih unggul dibanding energi yang mengandalkan bahan bakar fosil.

4. Fleksibel

Penerapan bioenergi dapat dimaksimalkan. Terlebih, bioenergi dapat menghasilkan berbagai jenis bahan bakar, seperti etanol, biodiesel, gas metana, gas alam, dan hidrogen. Bioenergi juga bisa disimpan dan dipindahkan kapan saja. Sifat fleksibel ini tentu merupakan kelebihan dari bioenergi dan bisa digunakan sebagai energi alternatif.

5. Mendukung dekarbonisasi

Penggunaan bioenergi dapat berdampak pada upaya dekarbonisasi di banyak sektor. Sebagai contoh, biofuel bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif selain fosil di sektor transportasi. Bioenergi juga bisa menyalurkan daya pada sistem pemanas di kawasan perumahan ataupun gedung-gedung.

6. Lepas dari ketergantungan bahan bakar fosil

Bahan bakar fosil saat ini masih dominan digunakan untuk menopang kehidupan manusia. Namun, jumlahnya yang terbatas membuat bahan bakar fosil dapat habis jika terus-menerus dikonsumsi secara masif. Bioenergi menjadi alternatif bahan bakar. Apalagi, bioenergi mudah diakses dan dibuat dari materi-materi organik di sekitar.