News - PT KAI Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta membolehkan penumpang tidak memakai masker asal dalam keadaan sehat walaupun kasus COVID-19 kembali melonjak. Hal itu sesuai dengan Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 17 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan Pelaku Perjalanan Orang dengan Transportasi Kereta Api Pada Masa Transisi Endemi Covid-19.

"Pelanggan kereta api jarak jauh dan kereta api lokal diperbolehkan tidak menggunakan masker apabila dalam keadaan sehat dan tidak berisiko tertular atau menularkan COVID-19," kata Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko dikutip dari Antara, Sabtu (23/12/2023).

Sementara itu, dia menuturkan jika nantinya ada kebijakan baru dari pemerintah terkait aturan naik kereta api berkaitan dengan naiknya kasus COVID-19, Ixfan mengatakan KAI akan mendukung kebijakan tersebut. Namun, Ixfan menganjurkan kepada pelanggan melakukan vaksinasi COVID-19 sampai booster kedua atau dosis keempat, terutama bagi masyarakat yang memiliki risiko tinggi penularan. Pelanggan juga dianjurkan untuk rutin mencuci tangan dan meningkatkan imun tubuh secara mandiri.

KAI pun berusaha untuk menjaga kenyamanan dan keamanan penumpang. Setiap harinya, baik eksterior maupun interior KA sebelum beroperasi selalu dicuci dengan bahan-bahan yang dapat membunuh kuman.

"Lalu setelah kereta api selesai beroperasi, kami lakukan fumigasi di tempat perawatan," ujar Ixfan.

KAI Daop 1 Jakarta telah memberangkatkan sebanyak 125.247 penumpang untuk keberangkatan pada tanggal 21, 22, dan 23 Desember 2023 dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen. Dengan rincian, keberangkatan KA dari Stasiun Gambir sebanyak 52.405 penumpang dan keberangkatan KA dari Stasiun Pasar Senen sebanyak 72.842 penumpang.

Kemudian, jumlah KA Jarak Jauh Reguler dan KA Tambahan yang dijalankan untuk mengangkut penumpang pada periode Natal dan Tahun Baru adalah sebanyak 73 KA per harinya, dengan rincian 39 KA dari Stasiun Gambir dan 34 KA dari Stasiun Pasar Senen.

"Untuk tujuan favorit penumpang dari kedua stasiun tersebut yakni Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Purwokerto, dan Bandung," ujar Ixfan.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada penularan COVID-19 karena tren masih naik hingga pertengahan Januari 2024.

Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati pada Jumat (22/12) menyebutkan hingga 20 Desember 2023 ditemukan 613 kasus aktif COVID-19. Dari jumlah tersebut sebanyak 414 pasien melakukan isolasi mandiri, sedangkan 199 pasien lainnya menjalani perawatan di rumah sakit.