News - Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ngabila Salama, mengatakan ada lonjakan kasus COVID-19 di Jakarta. Lonjakan kenaikan kasus terjadi pada periode Mei-Juni 2023.
“Ada sedikit kenaikan kasus COVID-19 di Jakarta tapi sangat terkendali dan 95 persen bergejala ringan dan orang tanpa gejala (OTG),” kata Ngabila dalam keterangan resmi, Jakarta, Selasa (5/12/2023).
Meski terjadi lonjakan kasus COVID-19, kata Ngabila, tapi tidak ada kenaikan angka perawatan rumah sakit.
Sejak Juni 2023, Indonesia sudah masuk fase endemi COVID-19. Menurutnya, lonjakan kasus COVID-19 dapat terjadi setiap enam bulan sekali.
“Polanya seperti ISPA terutama terjadi lonjakan saat pancaroba dan musim penghujan,” katanya.
Ngabila mengimbau masyarakat melakukan pencegahan terpapar COVID-19 dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu, ia menyarankan agar rutin melakukan imunisasi.
"Pastikan anak-anak, mulai dari bayi mendapat imunisasi lengkap. Ada 15 imunisasi gratis dari pemerintah mulai dari anak-anak hingga dewasa," tutur Ngabila.
"Untuk usia 18 tahun ke atas bisa mendapatkan vaksin COVID-19 dosis 1 hingga 4 secara gratis di Puskesmas dan RSUD terdekat," lanjut Ngabila.
Ngabila menganjurkan pemberian booster vaksin sebanyak empat kali diutamakan untuk kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, usia lanjut, dan tenaga kesehatan.
"Saya juga memberi masukan untuk tim ahli vaksin Indonesia untuk memberikan booster dosis kelima kepada kelompok rentan seperti tenaga kesehatan dan atau lansia. Namun saat ini capaian dosis 4 saja masih rendah. Ini yang harus dioptimalkan," kata Ngabila.
Ngabila juga merekomendasikan pencegahan komplikasi dengan deteksi dini. Misalnya, pemeriksaan antigen dan PCR untuk yang bergejala dan atau kontak erat dengan pasien terkonfirmasi.
"PCR dan antigen masih gratis di semua Puskesmas kecamatan DKI Jakarta untuk warga yang berdomisili, beraktivitas, atau KTP DKI Jakarta," jelas Ngabila.
Jika dari hasil PCR atau antigen dinyatakan positif COVID-19, maka pasien akan mendapatkan obat secara gratis dari Puskesmas terdekat atau mendapatkan perawatan Rumah Sakit dengan skema BPJS.
Selain itu, Ngabila juga menyarankan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS). Pemeriksaan WGS dilakukan untuk mendeteksi dan mengetahui varian COVID-19 yang menyebabkan kenaikan di sejumlah negara di dunia.
"Ini perlu dilakukan terutama kasus perawatan RS dan bisa diaktifkan juga untuk kasus yang tidak dirawat dengan CT value < 30," tukas Ngabila.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Jokowi Minta Menkes Antisipasi Kasus COVID-19 Naik Jelang Nataru
Penyebab Kasus COVID-19 di Singapura Melonjak Naik
Benarkah Mencium Hajar Aswad Bisa Menularkan HIV dan COVID-19?
Dinkes DKI Imbau Warga Bergejala Covid-19 Acturus Segera PCR
Populer
Gimana sih Layanan yang Inklusif untuk Perempuan Disabilitas?
Konsistensi Ivan Ubah Limbah Kaca Jadi Karya Seni yang Mendunia
Utak-Atik Menyunat Anggaran Pendidikan dari APBN, Biar Apa?
TikToker Raup Cuan dari Panggung Live Streaming BKT Duren Sawit
Kisah Kiai Cokro, Tongkat Pusaka Pangeran Diponegoro
ACE Hardware Pamit dari Indonesia, Pastikan Tak Ada PHK
Anggota DPRD Termuda Rizki Iskandar Dicibir karena Bolos Kuliah
Curhat Sara Ditegur Gerindra saat Undang Tokoh dari Parpol Lain
Flash News
Jokowi Minta Pemda Rawat Venue PON yang Habiskan Biaya Rp811 M
Taruna yang Lawan Pengasuh karena Ketahuan Chat Wanita Dipecat
Fenomena Aksi Gadai SK Anggota DPRD Imbas Biaya Politik Mahal
Soal Reshuffle Kabinet, Hasan Nasbi: Itu Hak Prerogatif Presiden
KPU Konsultasi ke DPR soal Pilkada Calon Tunggal Besok
Polda NTT Bantah Demosi Ipda Rudy karena Selidiki BBM Ilegal
Dishub DKI Rekayasa Lalin Imbas Pembangunan Tol Harbour Road
PON XXI Dimulai, Polri Kerahkan Ribuan Personel untuk Pengamanan
Layanan E-Materai Normal Jelang Penutupan Pendaftaran CPNS
Prediksi Venezuela vs Uruguay WCQ 2026: Era Baru Tanpa Suarez
Sosok Emily Armstrong & Alasan Linkin Park Tunjuk Vokalis Baru
Prediksi China vs Arab Saudi WCQ 2026: Awas Dipecat, Mancini!
Josh Brownhill Calon Pemain Malaysia: Lebih Mahal dari Hilgers?
Kapan Mees Hilgers & Eliano Reijnders Debut di Timnas Indonesia?
Profil Pangeran Hisahito Calon Pewaris Kekaisaran Jepang Termuda