News - Kapolda Sumatra Barat (Sumbar) Irjen Suharyono, menuturkan kematian bocah inisial AM (13 tahun) di Jembatan Kuranji, Kota Padang, bukan disebabkan oleh penganiayaan oleh polisi tetapi diduga terjun dari jembatan saat pengamanan aksi tawuran pada Minggu (9/6/2024).
Suharyono menjelaskan hal tersebut berdasarkan kesaksian dari salah satu anak yang ditangkap saat hendak ingin tawuran.
"Jadi sudah ada kesaksian bahwa memang Afif Maulana berencana akan masuk ke sungai atau menceburkan diri ke sungai," tutur Suharyono dalam konferensi pers Minggu (23/6/2024).
Suharyono mengeklaim polisi hanya menangkap 18 orang anak digiring ke kantor polisi. Tidak hanya itu, dia juga tidak mengetahui apakah Afif berada dalam deretan anak yang diamankan.
"Polisi kan mengamankan yang ada saja, motor dibawa ke polres, alat yang bertebaran diamankan, tidak terfokus kepada siapa Afif kan," ucap Suharyono.
Lebih lanjut, Suharyono merasa polisi menjadi korban trial by the press dalam kasus kematian AM. Tidak hanya itu, Suharyono mengakui pihaknya tidak terima dituduh melakukan penyiksaan tanpa alat bukti yang disertakan. Oleh karena itu, penyidik tidak akan prematur menyampaikan rangkaian penyelidikan ini.
"Kami punya institusi yang punya aturan hukum kalau melanggar hukum ya tetap saja kita tegakkan. Kami terbuka, tidak ada masalah," ujar Suharyono.
Kasus ini berawal dari ditemukannya jenazah anak korban AM (13) dalam kondisi meninggal dunia di bawah jembatan Kuranji pada (9/6/2024). Dalam jasadnya terdapat sejumlah luka lebam di bagian tubuh.
Dia diduga meninggal karena dianiaya anggota Shabara Polda Sumbar yang melakukan penangkapan pelaku tawuran. Sebab, teman AM berada di kantor polisi beserta motornya.
Penyiksaan itu juga diakui teman AM lain yang ditangkap. Mereka menyebut bahwa anggota polisi memukul dengan rotan, menyetrum, menendang, dan menginjaknya.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Anak di Pasar Rebo Dianiaya Karena Mengaku Tak Diberi Makan
Pemilik Brandoville yang Diduga Siksa Karyawan Kabur ke Hongkong
Polisi Gelar Olah TKP Penyiksaan Karyawan di Perusahaan Animasi
Polisi Buru Bos Perusahaan Animasi yang Diduga Menyiksa Karyawan
Populer
PKB & PDIP Kuasai Jawa Timur, tapi Kenapa Justru Kalah Pilkada?
Airlangga Usul BRI & BSI Jadi Bullion Bank, Begini Tanggapan OJK
Grab Siap Beri Data Mitra Pengemudinya untuk Didata Pemerintah
Hujan Pungutan di 2025: Kredit Terancam, Rakyat Makan Tabungan
Ledakan Gedung Perkantoran di Bulungan, Karyawan Luka & Lemas
Respons Polri soal 6 Perwira Terlibat Kasus Sambo Naik Pangkat
Panglima TNI Angkat Letjen M. Fadjar Jadi Pangkostrad
Usaha Panjang Untuk Menjaga Sang Ibu Lautan
Flash News
Sidang Tuntutan Korupsi Jual-Beli Emas Antam Budi Said Ditunda
Menkes Bantah Ikut Cawe-cawe dalam Dualisme Kepemimpinan PMI
Ledakan di Kawasan Bulungan Diduga dari Tabung Gas di Spa Winner
Komnas HAM Telah Beri Rekomendasi Soal Kasus Penembakan Gamma
Transjakarta Luncurkan 200 Bus Listrik demi Kurangi Emisi di DKJ
Ledakan Gedung Perkantoran di Bulungan, Karyawan Luka & Lemas
Pohon Tumbang di Monkey Forest, 2 WNA Dilaporkan Tewas
23 Unit Damkar Diterjunkan Padamkan Kebakaran Rumah di Kemayoran
Yusril Buka Kemungkinan Bahas Lembaga Tunggal Tangani Korupsi
Kepala OIKN Basuki Sebut ASN Pindah ke IKN per April 2025
Menkum Siap Mediasi Kubu JK Vs Agung Laksono soal Dualisme PMI
Teguh Setyabudi Resmikan Pembangunan SPALD-T TB Simatupang
Yusril: Rekonsiliasi Cara Terbaik Tuntaskan Pelanggaran HAM
Polda Metro Jaya Tangkap 5 Tersangka Sindikat Judol Akurasi4D
Istana Sebut Pemerintahan Pindah ke IKN Paling Lambat 2029