News - Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Kamala Harris, mengritik Calon Presiden AS dari Partai Demokrat, Donald Trump dalam kampanye perdana setelah menggantikan Joe Biden, Presiden AS saat ini sekaligus mantan Calon Presiden AS dari Partai Demokrat. Joe Biden sebelumnya menyatakan mundur dalam pencalonan untuk kepemimpinan periode kedua, Senin (22/7/2024) lalu.
Dalam pernyataan selama 17 menit ke publik, Kamala, yang juga Wakil Presiden AS saat ini, mengritik latar belakang Trump yang pernah menjadi kriminal. Selain itu, Kamala juga menyinggung sejumlah kebijakan yang akan dilanjutkkan dan diperbaiki seperti akses aborsi lebih mudah hingga pengaturan kekerasan senjata api.
"Donald Trump ingin membuat negara kita mundur," kata Kamala Harris dalam kampanye di daerah Winconsin, Selasa (23/7/2024) waktu setempat sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (24/7/2024).
Ia pun mengatakan, “Apakah kita ingin hidup di negara yang penuh kebebasan, kasih sayang, dan supremasi hukum, atau negara yang penuh kekacauan, ketakutan, dan kebencian?”
Kamala Harris juga meyakinkan kembali komitmen hak atas reproduksi, yang notabene menjadi isu penting di tubuh para pemilih Republik sejak Mahkamah Agung Amerika menghilangkan hak untuk aborsi pada tahun 2022 lalu.
Kamala Harris, yang menjabat sebagai Wakil Presiden AS saat ini, resmi menjadi Calon Presiden AS dari Partai Demokrat setelah Presiden AS yang juga kandidat Calon Presiden petahana Partai Demokrat, Joe Biden, memutuskan mundur dari pencalonan Pemilihan Presiden 2024.
Pencalonan Kamala Harris pun disebut mendapat respons positif dari publik. Kamala Harris pun disebut unggul dengan angka 44 hingga 42 persen daripada Trump dalam survei yang dilakukan Reuters/Ipsos dalam dua hari usai pengusungan.
Terpisah, pihak Trump meyakini bahwa Kamala Harris akan menjadi lawan yang lebih mudah dihadapi daripada Joe Biden dalam Pemilihan AS 2024 mendatang. Trump pun ingin berdebat dengan Harris yang kini maju dalam Pemilu AS 2024.
"Saya ingin berdebat dengannya (Kamala Harris), dan dia tidak akan berbeda karena mereka memiliki kebijakan yang sama," kata Trump.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Trump Akan Hadapi Vonis Kasus Uang Tutup Mulut Sebelum Dilantik
Gejolak Investasi Saham, Akankah Berlanjut di 2025?
Hasil Penghitungan Suara Pilpres AS 2024: Donald Trump Unggul!
Donald Trump Klaim Menang Pilpres AS 2024
Populer
Daya Beli Masyarakat Lemah, Ritel di Ambang Krisis
Kemenhub Panggil Bos Air Minum Imbas Kecelakaan di GT Ciawi
Menerka Nasib THR & Gaji ke-13 PNS 2025, Akankah Kena Efisiensi?
Perjanjian Asuransi Pascaputusan MK: Apa yang Saja Berubah?
DPR Minta Anggaran Kemenkes Imbas Efisiensi Rp10 T Dikembalikan
Respons TNI soal Tatib Baru DPR Terkait Pencopotan Pejabat
Kemenkeu Ingin Ambil Alih Tugas Taspen Bayar Uang Pensiun ASN
PPK BTP Jateng Akui Terima Suap Rp30,6 M & Bagi Uang ke Atasan
Flash News
Pemprov Bali Gelar Simulasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis
KPK Cecar Staf Sekjen PDIP Hasto soal Pesan Menenggelamkan HP
Polisi Tetapkan 2 Tersangka Pemalsuan Data Perbankan dengan AI
Prabowo ke 1.004 Dansat TNI: Melindungi Adalah Dengan Kekuatan
TNI Lapor Pengawasan Distribusi LPG 3 Kg hingga MBG ke Prabowo
21 Saksi akan Dihadirkan dalam Sidang Etik AKBP Bintoro
Kompolnas Sebut Perkara AKBP Bintoro Lebih pada Kasus Penyuapan
Staf Hasto Akui Dititip Tas Hitam oleh Harun, Tak Tahu Isinya
PCO soal Peringatan Prabowo: Tak Seirama, Ya Dievaluasi Presiden
Kondisi Teranyar Sopir Truk Pemicu Kecelakaan Maut di GT Ciawi
Prabowo: Dewan Pertahanan Nasional Berjalan 22 Tahun usai UU Sah
Istana soal Tatib Pencopotan Pejabat: Enggak Ada Polemik
Tanggapi DPR, BGN Buka Opsi Anggaran MBG Dikelola Komite Sekolah
Tim Hukum Bantah KPK soal AKBP Hendy Orang Suruhan Hasto PDIP
Dasco Bela Prabowo soal Gaji ke-13 ASN: Tak Ada Pemotongan