News - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Periode 2024-2029, Anindya Bakrie, menilai indeks aktivitas manufaktur Indonesia atau Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia yang pada September 2024 kembali terkontraksi salah satunya disebabkan oleh sikap wait and see pengusaha di tahun politik. Sikap tersebut juga didorong oleh ketidakpastian yang ditimbulkan pada masa transisi dari pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) ke Prabowo Subianto.
“Beberapa bulan terakhir kita ketahui ini lagi transisi pemerintahan dan tahun politik, sehingga banyak yang wait and see,” kata Anindya, usai acara Sarasehan bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2024).
Sebagaimana diketahui, saat wait and see, para pengusaha cenderung menahan diri untuk berinvestasi di berbagai sektor industri.
Meski begitu, Anindya meyakinkan, setelah Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Periode 2024-2029, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilantik dan kabinet yang bakal membantu tugas negara dibentuk, para pengusaha akan segera mengakhiri sikap wait and see tersebut. Apalagi, jika kebijakan yang dirancang pemerintah condong ke dunia usaha dan bertujuan untuk meningkatkan investasi, baik investasi dalam negeri maupun luar negeri (Foreign Direct Investment/FDI).
“Kami ke depan tidak khawatir terkait kebijakan-kebijakan yang pro bisnis, ini karena akan meningkatkan FDI, karena ini salah satu mesin perekonomian indonesia, selain konsumsi domestik dan belanja pemerintah,” tambahnya.
Sementara itu, sebelumnya S&P Global melaporkan, PMI manufaktur Indonesia pada September 2024 terkontraksi di bawah 50, yakni berada di level 49,2. Meski masih berada di zona merah, indeks PMI manufaktur September 2024 mengalami sedikit peningkatan dari bulan sebelumnya yang hanya 48,9.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengakui pihaknya belum memiliki rencana untuk memberikan stimulus kepada dunia usaha agar dapat menggenjot laju pertumbuhan industri manufaktur lebih kencang. Selain itu, dengan akan bergantinya pemerintahan sebentar lagi, stimulus bisa jadi akan diberikan oleh Presiden Terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto.
“Stimulusnya nanti sesudah tanggal 20 Oktober (Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden),” ujar Airlangga saat ditemui awak media di Kantornya, Selasa (1/10/2024).
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Kesepakatan Munas Kadin: Berselimut Drama & Formalitas Belaka
Arsjad-Anin Sepakat Gelar Munas usai Pelantikan Prabowo-Gibran
Bahlil Pertemukan Arsjad-Anindya, Konflik Kadin Mulai Mencair
Perlawanan Kadin Kubu Arsjad Rasjid, Upaya Hukum dan Organisasi
Populer
Sepi Peminat, Tol Getaci akan Dilelang Ulang
Menakar Masa Depan Kendaraan Bertenaga Sel Tunam Hidrogen
MenPAN-RB Ungkap Update Terbaru Nasib Gaji Tunggal PNS
Pertemuan Tertutup Jokowi-Prabowo Selama Dua Jam, Bahas Apa?
PDIP Sudah Dukung Prabowo-Gibran sejak Puan Jadi Ketua DPR Lagi
Kontroversi Gelar HC Raffi Ahmad & Buramnya Integritas Kampus
Suswono Heran Pusat Perbelanjaan Sarinah Sepi Pengunjung
Peran 7 Tersangka dalam Kasus Dugaan Korupsi di Pemprov Kalsel
Flash News
DPR: Badan Aspirasi Rakyat Diperlukan untuk Menampung Keluhan
Ratu Entok Ditangkap Polisi atas Kasus Dugaan Penistaan Agama
Gibran: Menu Makan Siang Gratis SMA 70 Jakarta Paling Mewah
Polisi: Korban Pencabulan di Panti Asuhan Tangerang Bertambah 1
Ribuan Polisi Kawal Kampanye Cagub-cawagub DKI Jakarta Hari Ini
Gibran soal Susunan Kabinet: Sudah Hampir 100 Persen
Israel Klaim Bunuh Penerus Pemimpin HIzbullah, Hashem Safieddine
Jokowi Teken PP KEK BSD dan Kawasan Pariwisata Kesehatan Batam
Transjakarta Rekayasa Rute Pulo Gadung Imbas Pembangunan LRT
Polisi Tangkap Sudirman dan Yusuf Pelaku Pencabulan di Tangerang
SHI: Prabowo Komitmen Perjuangkan Gaji dan Tunjangan Hakim
Suswono Yakin River Way Terealisasi di DKI: RK Berpengalaman
Bareskrim Ajukan Pemblokiran 52 Ribu Konten Judi Online
Polisi Selidiki Dugaan Katak Bhizer Promosikan Judol di YouTube
Suswono: Hubungan PKS dan Anies Tetap Baik, Sering Bertemu