News - Forum buruh dan serikat pekerja yang terdiri dari tujuh organisasi mendeklarasikan hasil kesepakatan untuk mendukung program transisi energi. Dari kesepakatan yang dideklarasikan itu, mereka meminta program transisi energi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tetap harus mewujudkan keadilan bagi pekerja.
"Bersepakat mendorong transisi energi yang adil dengan mengadopsi kertas posisi untuk perubahan iklim," kata Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, Jumhur Hidayat, diikuti seluruh perwakilan serikat pekerja dan buruh di Hotel Balairung, Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Jumhur mengatakan forum ini hanya diinisiasi oleh tujuh konfederasi buruh dan pekerja, namun selanjutnya terbuka untuk konfederasi lain yang mendukungnya. Forum ini sendiri, kata dia, dibentuk dengan tujuan mengadvokasi kebijakan dan hak-hak pekerja atau buruh yang berpotensi terdampak transisi energi.
Selanjutnya, kata Jumhur, forum ini akan melakukan konsolidasi internal pekerja atau buruh, membuka dialog sosial, kampanye sosial, dan kegiatan pendukung lainnya.
"Forum ini merupakan komitmen kami untuk mewujudkan keadilan sosial ekonomi berkelanjutan untuk memastikan leave no one behind," ungkap Jumhur.
Deklarasi itu pun disaksikan langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan RI, Yassierli, yang menyambut baik deklarasi itu. Yassierli berjanji akan memperhatikan nasib pekerja saat transisi energi dijalankan pemerintah.
"Ada isu besar yang sedang dijalankan oleh pemerintah, ada proyek besar sekian triliun, ganti pembangkit, kemudian juga dengan transisi lain-lain, jangan sampai transisi energi tapi tenaga kerja kita tidak disiapkan menuju ke sana. Nanti jadi problem," tutur Yassierli.
Yassierli menilai bahwa memang isu transisi energi belum menjadi topik perhatian banyak pihak. Meskipun, isu ini telah memiliki landasan kesepakatan antarnegara.
Dengan adanya kesepakatan dari konfederasi serikat buruh dan pekerja, kata Yassierli, menunjukkan kepedulian akan lingkungan bukan hanya saat ini saja, tetapi juga jangka panjang. Apalagi, isu pemanasan global masih menghantui hingga saat ini.
"Global warming itu kan akan ada kenaikan suhu akibat emisi. Dengan adanya Paris Agreement, semua negara sepakat untuk menurunkan suhu," ujar Yassierli.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Penambahan Usia Pensiun Beban Baru bagi Buruh Jelang Masa Lansia
Apa Itu Transisi Energi, dan Apa Saja Contohnya?
Apindo Buka Opsi PHK Karyawan Jika Upah Naik 6,5 Persen di 2025
Kenaikan UMP 6,5 Persen 2025 Tak Sesuai Harapan Buruh
Populer
Mampus Kau Dikoyak-koyak Sepi
Pemicu Ratusan Pegawai Kemendikti Saintek Demo Menteri Satryo
Mengenal Ndalem Pangeran Keraton Kasunanan Surakarta
Gus Yahya Anggap Enteng Keracunan 40 Siswa usai Santap MBG
Gelembung eFishery Pecah: Guncangan Besar bagi Startup Indonesia
Mendikti Satryo Duga ASN Kemendikti Demo karena Tolak Dimutasi
Efek Negatif Bila Libur Panjang Sekolah Selama Ramadan Disahkan
Bung Towel Diancam Disiram Air Keras dan Anaknya Mau Diculik
Flash News
Trump Singgung Zaman Keemasan usai Dilantik sebagai Presiden AS
Karding Harap Indonesia Bisa Kirim Hingga 10 Ribu PMI ke Eropa
Kejagung Tetapkan 9 Tersangka Baru Kasus Korupsi Importasi Gula
Tito soal Teguh Bikin Pergub Poligami: Ingin Cegah Perceraian
Menteri Agus Minta Klarifikasi WN Cina Taruh Uang di Paspor
Polri Ungkap 3 Sindikat Judol, Total Aset Disita Rp61 Miliar
Cerita Korban Longsor Denpasar yang Selamat: Enggak Sempat Lari
PCO Yakin Kasus Mendikti Satryo Selesai Lewat Dialog Internal
Trenggono Duga Pagar Laut Banten Dibuat untuk Reklamasi Alami
DPR Akan Panggil Menteri Trenggono, Bahas soal Pagar Laut Banten
Pemerintah Diberi Ruang Izinkan Perguruan Tinggi Kelola Tambang
Bencana Longsor di Denpasar Utara, Bali: 5 Meninggal, 3 Selamat
Surya Paloh Bertemu Dasco, Bicara 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran
LKPP Koordinasi dengan KPK Cegah Korupsi Lewat e-Katalog