News - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan rencana pembentukkan angkatan siber di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI) kepada presiden terpilih, Prabowo Subianto. Jokowi menyerahkan angkatan siber ke Prabowo karena masa pemerintahannya hanya tersisa kurang dari 40 hari.

"Nanti biar pemerintah baru Pak Presiden Prabowo Subianto yang akan menuju ke sana," kata Jokowi dalam keterangan pers di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Kamis (12/9/2024).

Jokowi menekankan, urgensi pembentukan angkatan siber karena kondisi global. Dia membandingkan dengan sejumlah negara yang telah menambah matra militer siber selain angkatan udara, angkatan darat dan angkatan laut.

"Karena negara-negara lain yang saya lihat ini sudah mulai. Saya melihat ada empat negara yang sudah mulai membangun angkatan keempatnya yaitu angkatan siber," kata Jokowi.

Sebelumnya, Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, mewacanakan pembentukan Angkatan Siber TNI sebagai matra keempat. Pembentukan matra tersebut tidak lepas dari permintaan Presiden Jokowi dan pesan Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo.

Agus mengatakan, TNI saat ini sudah memiliki satuan siber. Saat ini, satuan tersebut sangat bergantung kepada sumber daya manusia.

Saat ini, TNI baru merencanakan untuk membuat pusat siber di Markas Besar TNI dan setiap matra. TNI berencana merekrut lulusan SMA dan universitas.

Ke depan, mantan KSAD ini mengatakan, satuan siber berbeda dengan satuan TNI di masa depan. Satuan ini akan lebih banyak diisi personel sipil dan direkrut sesuai keahliannya.

"Memang kalau siber itu berbeda dengan satuan lain, mungkin akan lebih banyak orang sipilnya," kata dia.

Mengenai nasib satuan tersebut, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, mengaku ada potensi TNI merekrut masyarakat sipil yang memiliki keahlian untuk menjadi bagian dari angkatan siber. Maruli menyampaikan bahwa kalangan sipil tersebut akan menjadi tentara dengan pangkat tituler.

"Jadi memang sudah ada orang-orang yang membidangi seperti itu, nanti kita bisa kasih pangkat tituler saja, tidak masalah," kata Maruli.