News - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada aparat penegak hukum dari unsur TNI dan Polri untuk menjadi garda terdepan dalam penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Jokowi ingin peran perlindungan perempuan dilakukan oleh TNI -Polri dari unsur paling bawah yang dekat dengan masyarakat.

Oleh karenanya, Jokowi meminta agar peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas dapat dioptimalkan dalam rangka perlindungan terhadap segala bentuk kekerasan, seperti kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual, penganiayaan, maupun perundungan atau bullying.

“Di dalam pikiran para perempuan dan anak mikirnya kalau minta perlindungan itu di sini, TNI dan Polri, baik dari KDRT, dari kekerasan seksual, dari kekerasan fisik, dari bully-bully-an, dari penganiayaan. Oleh sebab itu, berdayakan yang namanya Babinsa, berdayakan yang namanya Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak dalam pertolongan pertama,” kata Jokowi di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, dikutip keterangan resmi, Kamis (12/09/2024).

Jokowi berharap pemberdayaan Babinsa dan Bhabinkamtibmas menjadi TNI-Polri sebagai institusi pertama yang menolong perempuan dan anak yang membutuhkan.

"Terakhir saya ingatkan kembali terakit dengan kekerasan kepada perempuan dan anak, saya minta TNI dan Polri bisa menjadi institusi yang pertama, sekali lagi saya minta TNI dan Polri bisa menjadi institusi yang pertama bagi dan anak," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi meminta TNI dan Polri untuk menjaga stabilitas politik di Indonesia jelang pergantian presiden yang akan dilakukan pada 20 Oktober mendatang. Dia menjelaskan cara menjaga stabilitas politik di masa transisi pemerintahan dilakukan dengan penyelesaian masalah dengan cepat.

"Saya minta TNI dan Polri harus betul-betul menjaga stabilitas politik, yang sudah terjaga sampai saat ini, hal-hal kecil segera diselesaikan jangan menjadi persoalan yang membesar, segera secepatnya," kata dia.

Jokowi juga menekankan bahwa stabilitas sangat diperlukan untuk tumbuh dan membangun. Karena pertumbuhan ekonomi dan pembangunan tidak akan dapat berjalan baik di dalam negara yang sedang berkonflik.

“Coba saja lihat di negara-negara di Timur Tengah yang konflik, sudah berapa tahun mereka berkonflik, apa bisa membangun? Ndak mungkin bisa, enggak mungkin tumbuh dan enggak mungkin bisa membangun. Di mana untuk menjaga stabilitas itu butuh TNI dan Polri yang profesional, butuh TNI dan Polri yang dipercaya oleh rakyat,” kata Jokowi.