News - Tertawa adalah perilaku manusiawi sebagai salah satu ekspresi sekaligus respons kita terhadap peristiwa lucu, senang berlebihan, atau semacamnya.

Mario F Mendez dalam sebuah jurnal berjudul Involuntary Laughter and Inappropriate Hilarity menulis, tertawa merupakan perilaku unik manusia. Tawa dalam kebanyakan kasus adalah ekspresi kegembiraan dengan gerakan wajah khas.

Tertawa memang normal, namun bisa disebut gangguan jika kegiatan tertawa itu terjadi di luar kendali. Tertawa berlebihan tanpa alasan pada waktu yang tidak tepat atau sering disebut paradoxical laughter yang merupakan salah satu gejala penyakit mental, salah satunya skizofrenia.

Skizofrenia adalah salah satu penyakit mental yang memiliki sejumlah indikasi dan gejala, salah satunya berupa paradoxical laughter atau tertawa berlebihan.

World Fellowship for Schizophernia and Allied Disorders menerangkan bahwa Skizofernia adalah penyakit mental utama yang paling persisten dan melumpuhkan. Penyakit ini biasa menyerang orang-orang usia antara 16 tahun hingga 30 tahun.

Skizofernia diderita sekitar 1 dari 100 orang di seluruh dunia atau sama dengan satu persen dari populasi manusia di bumi. Penyakit ini dapat menyerang pria maupun wanita. Walaupun dapat diobati dalam banyak kasus, belum ada obat untuk Skizofernia.

Pikiran mengendalikan fungsi dasar berpikir, perasaan (emosi), persepsi (panca indera) dan perilaku. Fungsi-fungsi ini secara normal akan bekerja secara bersamaan dan berkesinambungan yang memungkinkan kita untuk dapat membedakan antara fantasi dan kenyataan, mempertahankan kecemasan pada tingkat yang bisa dikelola, memiliki respon emosional yang sesuai, memahami hal yang terjadi pada diri, dan mempertahankan rasa stabil tentang identitas diri dalam menjalin dan memelihara hubungan dengan orang lain.

Namun, apa yang terjadi pada individu yang menderita Skizofernia adalah interaksi fungsi-fungsi mental tersebut terganggu dan bermasalah. Kata Skizofernia bukan berarti "kepribadian ganda" tetapi gangguan keseimbangan fungsi mental.