News - Selepas pandemi COVID-19, masyarakat global, termasuk Indonesia, sudah lebih menyadari arti penting memiliki badan sehat dan kuat. Sebuah riset dari McKinsey Health Institute pada tahun 2022, menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat menganggap aspek kesehatan adalah aspek integral untuk mendukung produktivitas sehari-hari serta membuat hidup lebih bermakna.

Laporan terbaru dari Deloitte yang berjudul “Economic Health and Societal Wellbeing: Quantifying the Impact of the Global health and Fitness Sector” mendukung hal tersebut dengan menyajikan data pendapatan industri kebugaran dan kesehatan secara global.

Secara kumulatif, dari 46 negara yang menjadi objek studi, termasuk Indonesia, didapati bahwa perputaran uang di industri ini mencapai 91,22 miliar dolar AS per tahun. Kontribusi industri utamanya didorong oleh kehadiran pusat-pusat kebugaran yang membuka lapangan kerja. Selain itu, peningkatan aktivitas masyarakat juga berimbas pada pengurangan biaya perawatan kesehatan

Ambil contohnya studi kasus di Inggris yang menyebut bahwa kurangnya masyarakat berolahraga mengakibatkan biaya kesehatan hingga 43 miliar dolar AS per tahun, di mana sekitar 36 miliar dolar AS ditanggung oleh sistem kesehatan publik.

Tidak hanya itu, minim aktivitas juga berdampak pada hilangnya 483 juta hari kerja setiap tahun. Kerugian ekonomi dari hilangnya hari kerja tersebut bahkan mencapai 165 miliar dolar AS.

Pola yang sama juga tercatat di Negeri Paman Sam. Ketidakaktifan fisik juga menjadi beban besar bagi sistem kesehatan nasional AS, yang harus menanggung biaya sebesar 847 miliar dolar AS. Setiap pekerja yang tidak aktif secara fisik menyebabkan kerugian ekonomi sekitar 3.447 dolar AS per tahun.

Kondisi di Indonesia

Di Indonesia, bukti meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat terlihat dari semakin menjamurnya fasilitas kebugaran (gym) di berbagai kota besar, terutama Jakarta.

Kehadiran fasilitas kebugaran ini biasanya berada di dekat wilayah perkantoran dan perkuliahan, memberikan keterjangkauan bagi para pegawai serta mahasiswa/i untuk tetap memperhatikan kesehatan dan kebugaran mereka pasca bekerja atau kuliah. Tak jarang, mereka rela untuk merogoh kocek yang cukup besar untuk bisa membangun pola hidup sehat.

Badan riset global, Statista, memprediksi bahwa pendapatan dari industri kebugaran di Indonesia akan terus meningkat hingga tahun 2029. Saat ini, bisnis kebugaran memiliki segmen pasar yang beragam dengan keunggulan masing-masing.

Beberapa brand seperti FitHub, Will Fitness, FTL Gym, Anytime Fitness, dan Curves Indonesia (gym khusus perempuan) menawarkan berbagai layanan yang menarik. Mereka juga berani berinovasi dengan menyediakan layanan 24 jam yang memudahkan konsumen, terutama para pekerja kantoran dan mahasiswa yang memiliki jadwal padat.

Program kebugaran yang ditawarkan juga beragam, mulai dari Zumba, Pound Fit, hingga Pilates. Hal ini menunjukkan bagaimana bisnis kebugaran terus berkembang, memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk menjalani gaya hidup sehat di tengah rutinitas sehari-hari

Permintaan Melonjak

Kesadaran akan pentingnya kesehatan juga menciptakan peluang pekerjaan yang menjanjikan, terutama sebagai instruktur kebugaran atau personal trainer (PT). Dengan menjamur-nya penyedia fasilitas kebugaran dan kesehatan, otomatis permintaan untuk menjadi instruktur juga akan semakin tinggi.

Tak hanya untuk instruktur kebugaran secara umum, namun juga instruktur olahraga tertentu seperti halnya pilates, zumba, yoga, pound fit. Bahkan hadir juga fasilitas kebugaran untuk anak-anak, seperti Rockstar Academy.

Asal ada kemauan dan tekad, siapa saja bisa menjadi instruktur atau pelatih. Berdasarkan riset penulis di lapangan untuk menjadi instruktur tidak perlu melepaskan pekerjaan utama di tempat lain, namun terdapat kewajiban untuk mendapatkan sertifikasi terlebih dahulu.

Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI) membuka pelatihan dan sertifikasi untuk menjadi instruktur kebugaran dengan biaya investasi sebesar Rp6.000.000. Kemudian untuk menjadi pelatih instruktur senam, seperti Zumba, biaya lisensi yang harus dibayar berkisar pada Rp1,7juta hinga 4,3 juta.

Beberapa brand kebugaran juga membuka akademi untuk melatih instruktur mereka sendiri, seperti Fithub Academy. Meskipun investasi untuk mendapatkan sertifikasi instruktur kebugaran tidaklah murah, namun pendapatan yang dihasilkan sangat sepadan.

Kita lihat contoh di Jobstreet, di daerah Surabaya, pendapatan yang dihasilkan bisa setara Rp3.000.000 - Rp3.500.000 dalam satu bulan. Tetapi, ingat, jika ini bukanlah pekerjaan full time yang memakan waktu mulai 8 jam sehari.

Selain itu, platform seperti Superprof memungkinkan para instruktur kebugaran untuk menawarkan layanan mereka secara online atau tatap muka. Harganya pun beragam, mulai dari Rp75.000 sampai Rp300.000 per/jam. Tak hanya itu, kalian juga bisa menemukan jasa pelatih Zumba di dalam platform tersebut, dengan harga Rp60.000 hingga Rp500.000 tergantung pengalaman.

Dengan semakin tingginya minat masyarakat untuk hidup sehat, memiliki keahilan sebagai pelatih kebugaran bisa menjadi alternatif untuk mendukung tercapainya financial freedom. Tinggal pilih, mau jadi pelatih fitness, zumba, pilates, atau yang lainnya. Semuanya bisa menghasilkan cuan.