News - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, meminta masyarakat untuk menaati aturan bila hendak mendekati Presiden Joko Widodo di saat melakukan kunjungan kerja. Selain itu, masyarakat yang ingin mendekat ke presiden baik untuk swafoto atau urusan lainnya harus seizin dan sepengetahuan Paspampres yang mengawal.
Hal itu untuk mengantisipasi kasus dugaan pemukulan yang menimpa seorang warga di Samarinda, Kalimantan Timur, karena hendak meminta swafoto dengan Jokowi.
"Itu, kan, diatur oleh Paspampres, seperti biasa saja, yang mendekat ke presiden harus dapat clearance dari Paspampres," kata Hasan Nasbi di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Selasa (10/9/2024).
Dia meminta masyarakat yang ingin berswafoto namun tak mendapat izin dari Paspampres agar tak memaksakan kehendaknya.
“Kalau yang enggak dapat clearance ya tentu enggak bisa,” kata Hasan Nasbi.
Hal serupa disampaikan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres), Mayjen Achiruddin. Ia menerangkan jika pihak Paspampres dan pengamanan presiden lainnya dapat memahami keinginan masyarakat yang ingin mengabadikan momen bersama presiden. Hanya saja, Achiruddin berharap masyarakat berkenan untuk mengantre dengan tertib dan tidak berdesak-desakan.
“Apabila ingin foto, tidak perlu mengotot atau agresif. Bapak Presiden sangat berkenan untuk berfoto-foto dengan masyarakat. Namun harus antre, karena banyak peminatnya,” kata Achiruddin.
Achiruddin berharap, masyarakat dapat memahami standar operasional prosedur (SOP) pengamanan presiden sehingga tidak menimbulkan kesan membahayakan.
“Kami berharap, masyarakat juga memahami SOP yang berlaku dalam pengamanan presiden sehingga tidak berbuat yang agresif dan terkesan membahayakan objek VVIP," kata Achiruddin.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menambahkan, Presiden Jokowi selalu menekankan kepada pihak protokol dan Paspampres untuk bertindak humanis saat melakukan pengawalan.
“Hal itu juga menjadi penekanan dari Bapak Presiden untuk selalu bersifat humanis,” kata dia.
Meski demikian, Istana akan tetap melakukan penelusuran walaupun pihak Paspampres telah membantah melakukan pemukulan. Dia akan berkoordinasi dengan tim pengamanan wilayah mengenai kasus tersebut.
“Kami telah koordinasi dengan teman-teman Paspampres bahwa tidak ada pemukulan oleh Paspampres, kami akan cek tim pengamanan wilayah,” kata dia.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Polri Serahkan Nama Pengawal Presiden & Wakil Presiden ke Istana
Paspampres Bantah Pukul Warga saat Kawal Jokowi di Samarinda
Siapa Pria yang Tarik Tangan Jokowi saat Sedang Konpers?
Penjelasan Istana Soal Warga yang Mendekati Jokowi di Konawe
Populer
Alasan Nasdem Putuskan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
DANA & GoPay Merespons Teguran Kominfo Terkait Judol
Surat Wasiat Cornelis Chastelein dan Cita-cita Koloni yang Ideal
Tarif Ojol Mahal, Siapa yang Diuntungkan?
Demo Hari Ini di Jakarta, Ribuan Aparat Gabungan Disiagakan
BPOM Hentikan Sementara Produksi Pabrik Diduga Mafia Skincare
Prabowo Temui Jokowi di Solo, Gunakan Pesawat dengan Logo RI
Pemred Floresa Resmi Laporkan Aparat & Jurnalis TJ ke Polda NTT
Flash News
Survei Indikator: Elektabilitas Dedi-Erwan Tertinggi di Jabar
Azis Syamsuddin Akui Pernah Dilarang Salat Jumat di Rutan KPK
DPR RI Sepakat Bentuk Badan Aspirasi Masyarakat
Heri Hermawan & Dodi Rustandi Muller Divonis Penjara 3,6 Tahun
Maruarar, AHY & Fadli Zon Beri Sinyal Masuk Kabinet Prabowo
ICW: Korupsi Rp56 T, Hanya 7,3 T yang Dikembalikan ke Negara
DPR RI Sepakat Menambah Jumlah Komisi Menjadi 13
Pemimpin Negara Sahabat akan Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran
Muzani Ungkap Prabowo Pilih Lagi Sejumlah Menteri Kabinet Jokowi
Prabowo Panggil Calon Menteri, Ada Natalius Pigai dan Fadli Zon
PN Makassar Tersering Vonis Bebas & Lepas Para Terdakwa Korupsi
Kerangka Manusia Ditemukan di Bangunan Kosong di Rawamangun
Presiden Jokowi Berkenalan dengan Pimpinan MPR 2024-2029
Divpropam Mabes Polri Asistensi Proses Etik Ipda Rudi Soik
Polisi Periksa Kakak Korban Pengeroyokan Murid MA di Tebet