News - Perjanjian Aqabah 1 dan 2 menjadi salah satu kesepakatan penting yang berpengaruh besar dalam proses dakwah Nabi Muhammad. Lantas, bagaimana kisah baiat aqabah 1 dan 2 serta apa saja isi perjanjiannya?
Isi Perjanjian Aqabah 1 dan 2 dihasilkan di sebuah bukit bernama Aqabah, terletak sekitar 5 kilometer dari Makkah. Perjanjian Aqabah dilakukan ketika kaum muslimin Makkah membutuhkan tanah harapan baru, sedangkan penduduk Yastrib tengah mencari sosok ideal untuk mempersatukan mereka.
Pada masa tersebut, dakwah Nabi Muhammad di Makkah semakin mendapatkan tentangan keras dari kaum Quraisy. Nabi kerap mendapatkan gangguan hingga siksaan secara langsung. Posisi Muhammad saat itu sudah tanpa pelindung lagi, sejak meninggalnya Khadijah binti Khuwailid sang istri dan Abu Thalib sang paman.
Di sisi lain, Yastrib sedang dalam kehancuran. Bani Qaylah yang dahulu dominan terpecah ke dalam dua faksi, Aus dan Khazraj. Beberapa orang Aus dan Khazraj yang mencoba mengurai masalah pun mencari sosok pemersatu. Mereka mendengar soal dakwah Nabi Muhammad di Makkah.
Isi Perjanjian Aqabah 1 dan Latar Belakangnya
Perjanjian Aqobah 1 berlangsung pada 621 Masehi, tahun ke-12 kerasulan, yakni ketika 5 orang pernah menemui Nabi Muhammad semasa pra-aqabah datang kembali. Mereka membawa rombongan yang terdiri dari 10 orang dari suku Khazraj dan 2 orang dari suku Aus.
Peristiwa baiat aqabah 1 berisi dakwah yang disampaikan oleh Rasulullah. Hal ini disambut oleh 7 orang yang baru datang dalam pertemuan ini dengan menyatakan masuk Islam.
Dikutip dari buku Sejarah Kebudayaan Islam oleh Kemenag (2014:45), isi dari perjanjian aqabah pertama adalah sebagai berikut.
- Pernyataan tidak akan menyekutukan Allah Swt.
- Pernyataan setia kepada Nabi Muhammad Saw.
- Pernyataan rela berkorban harta dan jiwa.
- Bersedia ikut menyebarkan ajaran Islam yang dianutnya.
- Pernyataan tidak akan membunuh.
- Pernyataan tidak akan melakukan kecurangan dan kedustaan.
Isi Perjanjian Aqabah 2 dan Latar Belakangnya
Pada tahun ke-13 kerasulan (622 Masehi) ketika masa haji, 73 orang dari rombongan haji Yastrib kembali menemui Nabi Muhammad SAW. Pertemuan ini dikenal dengan peristiwa aqabah kedua. Peristiwa ini dilaksanakan di pertengahan hari-hari tasyriq (11, 12, dan 13 Zulhijah) setelah sepertiga malam.
Sekelompok orang Yastrib ini membawa sebuah pesan yang berisikan permintaan masyarakat Madinah supaya Rasulullah bersedia datang ke wilayah mereka. Maksud dari permintaan ini secara lebih luas adalah bahwa penduduk Yastrib menginginkan Nabi berdakwa di sana.
Selain itu, orang-orang Yastrib mempertimbangkan keselamatan Nabi Muhammad saw. dan kaum muslimin Makkah yang sering kali terancam keselamatannya dari kaum kafir Quraisy. Rasulullah menyambut permintaan ini dan menyetujuinya.
70 orang yang tergabung dalam rombongan juga memperkuat kesepakatan dengan adanya Perjanjian Aqabah Kedua.
Dikutip dari modul Pendidikan Islam oleh Kementerian Pendidikan Malaysia (2016:35), isi perjanian Aqabah 2 adalah sebagai berikut.
- Pernyataan sami'na wa atho'na (mendengar dan mematuhi) Rasulullah baik dalam keadaan sibuk maupun lapang.
- Berinfak baik semasa susah maupun senang.
- Menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.
- Berjuang karena Allah tanpa mempedulikan ancaman orang.
- Mendukung Rasulullah ketika tiba di Yastrib, menjaga Nabi sebagaimana menjaga diri dan anak-istri, dengan balasan surrga Allah di akhirat nanti.
Apa Perbedaan Perjanjian Aqabah 1 dan Aqabah 2?
Dilihat dari berbagai isi Perjanjian Aqabah 1 dan 2 di atas, perbedaan kedua kesepakatan ini berada pada titik umum dan khususnya. Jika kita memantau Perjanjian Aqobah 1, berbagai poinnya masih digambarkan secara umum.
Kita bisa meninjau ini dari salah satu poin, misalnya “pernyataan setia kepada Nabi Muhammad SAW”. Berdasarkan poin tersebut, mereka yang melakukan perjanjian hanya berjanji untuk setia kepada Rasulullah.
Sementara itu, Perjanjian Aqabah 2 memfokuskan kesepakatan terhadap berbagai hal yang menjadi poin-poin khusus. Contohnya “mendukung Rasulullah ketika tiba di Yastrib”, di mana mereka berjanji untuk melakukan tugas spesifik.
Terkini Lainnya
Isi Perjanjian Aqabah 1 dan Latar Belakangnya
Isi Perjanjian Aqabah 2 dan Latar Belakangnya
Apa Perbedaan Perjanjian Aqabah 1 dan Aqabah 2?
Artikel Terkait
Pengertian Ilmu Tajwid Menurut Para Ulama, Hukum, dan Hikmahnya
11 Nama Istri-Istri Nabi Muhammad SAW dan Keistimewaan Mereka
Ayat-Ayat Al Quran tentang Cinta dan Kasih Sayang serta Artinya
Takdir Muallaq: Pengertian, Dalil, dan Contohnya
Populer
KPK Segera Ambil Tindakan Tegas ke Wali Kota Semarang
Kebijakan Ruwet Prabowo: Jadi Polemik Dulu, Dibatalkan Kemudian
Dua Penyidik Polda Sumut Peras Kepala Sekolah di Nias
3 Kapal di Perairan Teluk Kayangan Lombok Timur Terbakar
Kades Kohod Klaim Jadi Korban Kasus SHGB Pagar Laut di Tangerang
Duduk Perkara Penggusuran Rumah Warga Pulogebang Jakarta Timur
Polri Ungkap Modus Pemasangan Pagar Laut di Bekasi
Kisah Sukses Kampung Samiler Pacu Ekonomi Lokal Berdaya Saing
Flash News
Pendiri Startup Kecilin Masih Hilang di Sekitar Pantai Bantul
Ide Koalisi Permanen Dinilai Merugikan Rakyat & Demokrasi
19 Kapal Perang dari 37 Negara Latihan Bersama TNI AL di Bali
Dedi Mulyadi Janji Tindak Tegas Tambang Ilegal di Jawa Barat
Bima Arya Bantah Anggaran Retret Kepala Daerah Capai Triliunan
24 Kepala Daerah Terpilih Absen Tes Kesehatan Sebelum Pelantikan
Indonesia Juara BAMTC 2025 usai Kalahkan Tuan Rumah Cina 3-1
Pengerukan Sungai Jadi Prioritas 100 Hari Kerja Pram-Rano Karno
Jadi Kader Gerindra, Bobby & Luthfi Siap Jalani Perintah Prabowo
Sudah 3 Hari Paus Fransiskus Dirawat di RS karena Bronkitis
Dedi Mulyadi Ungkap Anggaran Baju Dinas Dihapus Imbas Efisiensi
Bobby Yakin Janji Kampanye Bisa Berjalan meski Ada Efisiensi
15 Orang Tewas saat Berdesakan di Stasiun New Delhi
Penumpang Panik saat Bus Transjakarta Berhenti di Perlintasan KA
Motif 2 Preman Ancam Anak TK Latihan Drum Band: Tak Diberi Uang