News - Salicylic acid atau asam salisilat adalah bahan aktif yang bagus untuk mengatasi permasalahan kulit berjerawat. Manfaat tersebut membuat salicylic acid kerap dijadikan bahan utama dalam sejumlah produk skincare atau perawatan kulit khusus jerawat.

Salicylic acid merupakan asam beta hidroksi atau kerap juga disebut dengan istilah beta hydroxyl acid (BHA). Bahan ini memiliki sifat antibakteri dan anti-inflamasi, dan juga berfungsi sebagai eksfoliator untuk mengangkat sel-sel kulit mati, minyak berlebih, dan membuka pori-pori yang tersumbat, sehingga sangat cocok untuk kulit berjerawat.

Kemampuan eksfoliasi membuat pengguna salicylic acid harus memperhatikan konsentrasi dan formulasi penggunaan. Umumnya, kandungan salicylic acid 2 persen aman untuk digunakan setiap hari, semakin tinggi formulasinya, semakin tinggi pula kemungkinan membuat kulit iritasi, terutama bagi pemilik kulit sensitif.

Selain itu, sebagai salah satu bahan aktif, salicylic acid juga tidak selalu cocok apabila digunakan bersamaan atau dikombinasikan oleh bahan aktif lainnya. Kombinasi salicylic acid yang tidak tepat dapat berdampak buruk pada kulit. Lantas, salicylic acid tidak boleh dicampur dengan apa saja?

4 Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Dicampur dengan Salicylic Acid

Pada dasarnya, salicylic acid tidak direkomendasikan untuk dicampur dengan bahan aktif yang memiliki manfaat yang hampir sama. Sebab, hal tersebut dapat meningkatkan kemungkinan iritasi hingga berkali lipat. Berikut ini adalah sejumlah bahan aktif yang tidak boleh digunakan dengan salicylic acid.

1. Retinol

Salicylic acid tidak boleh dicampur dengan retinol karena efek samping yang sama-sama membuat kering kulit. Menggabungkan dua bahan aktif ini cukup berbahaya bagi kulit apalagi untuk mereka yang memiliki kulit kering dan sensitif.

Apabila nekat menggunakan dua salicylic acid secara bersamaan, jangan heran jika kulit berubah menjadi kering, gatal, kemerahan, dan rentan terbakar sinar matahari.

2. Vitamin C

Vitamin C adalah bahan pencerah alami yang bagus untuk mengatasi hiperpigmentasi dan jaringan parut jerawat. Vitamin C juga membantu melindungi kulit secara alami dari sinar matahari.

Tapi, jika Anda mencampurnya dengan asam yang lebih keras seperti salicylic acid, Anda akan membuat kesalahan besar dalam perawatan kulit.

Menggunakan salicylic acid dengan vitamin C kulit akan menyebabkan iritasi dan kemerahan. Pada tingkat terburuk, kulit akan rentan berjerawat, maka itu dianjurkan untuk selalu berhati-hati.

3. Glycolic Acid

Glycolic acid merupakan AHA, sedangkan salicylic acid adalah BHA. Lalu, apakah boleh salicylic acid digabung dengan AHA BHA? Menggunakan glycolic acid dengan salicylic acid yang pada dasarnya sama-sama asam hidroksi adalah ide yang buruk.

Pada mulanya, kulit mungkin terasa lembut, tetapi kemudian kulit akan mudah berjerawat, iritasi, bahkan menimbulkan bekas luka yang sulit dihilangkan hingga bertahun-tahun.

4. Benzoyl Peroxide

Benzoil peroksida adalah bahan perawatan kulit kelas medis yang sering diresepkan untuk mengobati kasus jerawat yang sangat parah. Tetapi benzoil peroksida sangat keras pada kulit, dan jika diresepkan oleh dokter kulit, maka gunakanlah sesuai anjuran dokter.

Ingat, jangan pernah mencampurnya dengan salicylic acid, karena akan membuat kulit menjadi sangat kering, sensitif, dan lebih mudah berjerawat.

Kandungan Skincare yang Boleh Dicampur dengan Salicylic Acid

Salicylic acid biasanya akan bekerja sama dengan baik jika dikombinasikan dengan bahan yang memberikan manfaat melembapkan, menenangkan, dan melindungi kulit. Kandungan skincare yang boleh dicampur dengan salicylic acid antara lain:

1. Niacinamide

Salicylic acid dan niacinamide adalah kombinasi efektif untuk perawatan kulit berjerawat. Salicylic acid dapat mengangkat sel kulit mati-sedangkan niacinamide mengatur produksi sebum dan mengurangi minyak berlebih sehingga mencegah timbulnya jerawat di kemudian hari.

Selain itu, salicylic acid dan niacinamide saling melengkapi dan dapat memberikan hasil yang lebih baik jika digunakan bersamaan dan umumnya tanpa menimbulkan efek samping.

2. Hyaluronic Acid

Salicylic acid dan hyaluronic acid bekerja sama dengan sangat baik. Asam Salisilat dikenal untuk menghilangkan minyak berlebih dari kulit. Namun, terkadang, asam ini dapat menghilangkan terlalu banyak minyak sehingga membuat kulit menjadi sangat kering.

Dengan menambahkan hyaluronic acid ke dalam rutinitas perawatan kulit, Anda dapat mengatasi kekeringan yang disebabkan oleh salicylic acid.

Hyaluronic acid adalah salah satu humektan yang paling kuat, yang dikenal karena kemampuannya untuk meningkatkan dan mempertahankan kandungan air dalam kulit serta menjaga kulit tetap terhidrasi dan kenyal.

3. Ceramide

Salicylic acid memiliki manfaat utama membersihkan, mencerahkan, dan menghaluskan kulit. Namun, kelemahan salicylic acid adalah fakta bahwa penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan sensitivitas atau kulit kering.

Itulah mengapa sangat penting untuk mengkombinasikan dengan ceramide yang dapat mengikat kelembapan kulit. Penggunaan ceramide bisa membantu mencegah kekeringan dan iritasi pada kulit.