News - Beredar narasi di media sosial yang menyebut klaim bahwa Menteri Keuangan, Sri Mulyani, membagi-bagikan hadiah uang, setelah menjadi menteri keuangan lagi di Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto. Sebelumnya, Sri Mulyani juga memegang posisi tersebut di kabinet Presiden Joko Widodo.
Dalam video singkat tersebut, terlihat sosok Sri Mulyani berbicara, disertai ilustrasi perhitungan uang di sebelahnya.
“Halo semuanya saya Doktor Sri Mulyani. Alhamdulillah saya terpilih lagi menjadi menteri keuangan oleh Bapak Prabowo, ini nazar saya setelah pengumuman Tim Merah Putih. Bagi siapa saja yang menemukan postingan saya ini, saya kirimkan 50 juta bagi siapa saja dan di mana saja, bagi yang sudah tekan love follow dan share ini amanah ya,” begitu ucapan Ibu Ani dalam video unggahan akun @adellia1186 tersebut pada 7 Desember 2024 (arsip).
Namun dalam video terlihat gerakan mulut dan apa yang diucapkan Sri Mulyani tidak sinkron. Unggahan juga mencantumkan nomor kontak untuk dihubungi, yang juga mencurigakan.
Sampai Kamis, 12 Desember 2024, video tersebut sudah mengumpulkan 27 tanda suka, dan lima komentar. Meski tidak banyak, salah satu tanggapan di kolom komentar mengindikasikan sudah menjalankan instruksi yang diberikan dalam video.
Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar Sri Mulyani bagi-bagi uang dalam rangka kembali menjadi Menteri Keuangan Kabinet Merah Putih?
Pemeriksaaan Fakta
Mula-mula, Tirto mencoba mengambil tangkapan layar dari video singkat tersebut. Kami melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) dari tangkapan layar itu.
Hasil pencarian kami mengarahkan ke foto berikut yang menunjukkan Sri Mulyani menggunakan pakaian yang sama dengan video di TikTok. Hasil penelusuran kami menunjukkan Sri Mulyani mengenakan pakaian tersebut saat mewakili Indonesia di Asian Development Bank (ADB) 2021 High-Level Policy Dialogue pada 15 April 2024.
Dari kanal resmi Kementerian Keuangan, terlihat juga sejumlah cuplikan Sri Mulyani menyampaikan pesan soal isu perubahan iklim dalam acara ADB tahun 2021 tersebut.
Kami juga mencoba melakukan pemindaian untuk mendeteksi kandungan penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) dalam video tersebut.
Hasil pemindaian menggunakan perangkat TrueMedia menunjukkan terdapat bukti substantif terkait penggunaan AI dalam memanipulasi konten video maupun audio. Konten audio dalam video, yang memang terdengar sangat mencurigakan, menunjukkan 100 persen keyakinan diproduksi menggunakan AI.
Hasil pemindaian konten audio dari Hive Moderation juga menunjukkan kecurigaan 99,8 persen kalau video tersebut adalah buatan kecerdasan buatan.
Sebelumnya, Tirto menemukan sejumlah unggahan hoaks bagi-bagi uang yang mengatasnamakan tokoh publik lainnya.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Hoaks Video Buatan AI Diklaim Kebakaran di Los Angeles
Prospek Cerah Perusahaan Rintisan Berbasis AI di Indonesia
Masalah Etika dan Keamanan Data di Balik AI Pendamping
Menakar Potensi & Risiko Penggunaan Teknologi Digital Afterlife
Populer
Edy Rahmayadi Minta MK Batalkan Kemenangan Bobby-Surya
Era Bakar Uang Meredup, Startup Unicorn Berjuang Agar Tak Lenyap
PT KAI Memberlakukan Gapeka 2025 per 1 Februari 2025
Sebanyak 211 PMI Bermasalah Dipulangkan dari Arab Saudi
Apa Faktor Utama Penyebab Kebakaran di Los Angeles?
Daya Beli Tertekan, Harga Pangan Kian Menggila
Gempa M 6,9 di Jepang, Tsunami Kecil Terjadi di Miyazaki & Kochi
Daya Beli Lesu, Masihkah Tanggal Diskon di 2025 Menggiurkan?
Flash News
Gus Ipul Sebut Program Sekolah Rakyat Bakal Dimulai di Jakarta
Meutya Klaim Tak Kenal Rudy Valinka yang Dilantik Stafsus
Polisi Tangkap 3 Pelaku Penjarah Mobil Pengangkut Daging MBG
Andika-Hendrar Cabut Gugatan Sengketa Pilkada Jateng di MK
Fasilitas Umum Kota Bandung Rusak Akibat Permainan Koin Jagat
Pemprov DKJ Segera Isi Kursi Kadis hingga Lurah yang Kosong
Gempa M 6,9 di Jepang, Tsunami Kecil Terjadi di Miyazaki & Kochi
Keputusan Isu Libur Sekolah saat Ramadan Akan Diambil Pekan Ini
Danpomal: Pembunuh Wanita Tanpa Busana di Sorong Anggota TNI AL
Komdigi Target Aturan Internet Ramah Anak Selesai dalam Sebulan
Alasan KPK Tak Tahan Hasto: Butuh Keterangan Saksi & Belum Perlu
Sindikat Prostitusi Internasional di Bali, 2 WNA Jadi Tersangka
Alasan Polda Metro Jaya Bidik Pengelola Aplikasi Koin Jagat
KPK Tolak Tunda Pemeriksaan Hasto selama Praperadilan Berjalan
Komdigi Susun Aturan Penggunaan AI di Indonesia