News - Sudah beberapa waktu berselang sejak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta mengumumkan hasil rekapitulasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Daerah Khusus Jakarta 2024 pada Minggu (8/12/2024) sore. Hasilnya, pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, unggul dengan perolehan 2.183.239 suara, setara 50,06 persen. Pasangan ini mengalahkan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) yang mendapatkan suara sebanyak 1.718.160 suara, atau 39,40 persen.
Menyusul kekalahan RIDO, baru-baru ini, sebuah foto tersebar di unggahan TikTok yang diklaim menunjukkan bahwa Ridwan Kamil menjadi pasien pertama program “Mobil Curhat” yang digagas oleh pasangan RIDO di Pilkada Jakarta 2024.
Unggahan tersebut menampilkan Ridwan Kamil yang sedang duduk di dalam sebuah mobil berwarna oranye kecil yang disebut “Mobil Curhat”. Foto yang diunggah oleh akun @akun_0_koma pada 27 November 2024 tersebut disertai narasi "Ridwan Kamil Menjadi Pasien Pertama Mobil Curhat Karena Kalah Suara Pilkada”.
Dalam foto itu, Ridwan Kamil menggunakan rompi kampanye paslon RIDO dan menggunakan headphone saat duduk di dalam mobil.
Unggahan dengan keterangan “Mobil Curhat Gagal Total” telah menarik perhatian warganet, mendapatkan 13,9 ribu tanda suka, disimpan sebanyak 645 kali, dibagikan 1.326 kali, dan memperoleh 2.167 komentar per Rabu (18/12/2024).
Namun, benarkah Ridwan Kamil jadi pasien pertama “Mobil Curhat” paslon RIDO?
Penelusuran Fakta
Sebagai konteks, Mobil Curhat adalah salah satu program yang diajukan Ridwan Kamil dalam Pilgub Daerah Khusus Jakarta 2024. Mobil Curhat disebut akan jadi teman curhat masyarakat dan akan diisi oleh sejumlah psikolog, psikiater, untuk menjadi saran konsultasi masyarakat umum.
"Ada orang yang berilmu bisa menjadi teman curhat dan memberi solusi, dan nanti ada mobil curhat juga warnanya pink, keliling-keliling, di dalamnya ada konselor jadi bisa konsultasi," katanya pada 2 September lalu.
Ia mengeklaim keberadaan aplikasi dan Mobil Curhat sebagai bentuk kehadiran negara bagi kebagiaan warganya. Menurutnya, negara harus hadir tidak hanya pada saat pembangunan infrastruktur, namun juga aspek kehidupan lainnya yang bersifat non-fisik.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Hoaks Video Megawati Marah Banyak Kader PDIP Kalah Pilkada
Hoaks Video yang Klaim Qodari Marah Karena RK Kalah Pilkada
Benarkah Hasto Kristiyanto Menangisi Kekalahan PDIP di Pilkada?
Video Ambu Anne Menangis Kalah Pilkada, Benarkah?
Populer
Munas PBNU: Kepemilikan Laut Haram, Jual Beli Karbon Dibolehkan
Potret Gedung Kementerian di Tengah Pemangkasan Anggaran
Jasad Jurnalis Metro TV Ditemukan di Halmahera Selatan
Praperadilan Hasto Jangan Buat KPK Goyah Usut Kasus Harun Masiku
Toxic Positivity: Saat Ucapan Penyemangat Malah Terasa Menyengat
Benarkah Matematika Ilmu yang Tak Berkaitan dengan Masa Depan?
Jalan Panjang Implementasi Bayar Tol Tanpa Sentuh di Indonesia
TNI AL & Tim SAR Selamatkan Kapal Tenggelam di Perairan Bintan
Flash News
Wamentan: Penunjukan Dirut Bulog atas Kebutuhan Organisasi
Anggota DPRD Jakarta Tolak Rencana Pembatasan Waktu Sewa Rusun
Tidak Ada Dokumen Penting yang Rusak Imbas Kebakaran di ATR/BPN
TNI AL & Tim SAR Selamatkan Kapal Tenggelam di Perairan Bintan
Ole Romeny, Tim Geypens, & Dion Markx Ambil Sumpah WNI di London
Gedung Kementerian ATR/BPN Kebakaran, 20 Unit Damkar Diterjunkan
LRT Jabodebek Sempat Mengalami Gangguan, Ini Biang Keroknya
MUI: Orang Kaya Haram Gunakan LPG 3 Kg dan Pertalite Bersubsidi
LRT Jabodebek Gangguan, Penumpang Diturunkan di Stasiun Pancoran
Jasad Jurnalis Metro TV Ditemukan di Halmahera Selatan
Mayat Pria Ditemukan di Parit Pinggir Tol Bandara Soetta
Puan Maharani Bertemu dengan Paus Fransiskus Bahas Pancasila
Kelakar Bahlil saat Mik Mati di Rakernas Golkar: Belum Dapat Gas
AKBP Bintoro Ajukan Banding Usai Dipecat Buntut Kasus Pemerasan
Bahlil Optimistis IKN Pindah pada 2028, Meski Anggaran Diblokir