News - Ada sejumlah wilayah di muka bumi ini yang disebut sebagai Zona Biru. Mereka yang hidup di dalamnya rata-rata berumur panjang—lebih dari 80 tahun—entah karena aktivitas fisik yang memadai, tingkat stres yang rendah, interaksi sosial yang kaya, rendahnya tingkat penularan penyakit, atau konsumsi makanan yang sehat. Salah satu wilayah Zona Biru itu adalah Prefektur Okinawa di Jepang.
Okinawa merupakan pulau terbesar di Kepulauan Ryukyu yang terletak di bagian selatan Jepang. Akan tetapi, Prefektur Okinawa sendiri tidak mencakup seluruh bagian dari Kepulauan Ryukyu. Kendati demikian, ketika kita bicara tentang bagaimana "orang Okinawa" memiliki umur panjang, sebenarnya kita sedang berbicara tentang orang-orang di Kepulauan Ryukyu tersebut.
Sebuah riset yang dilakukan beberapa ilmuwan dari Hawaii dan Jepang menunjukkan bahwa, dari tahun 1949 hingga 1998, angka harapan hidup orang-orang Kepulauan Ryukyu merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Angka harapan hidup mereka mencapai 83,8 tahun. Tingginya angka harapan hidup itu, salah satunya, diatribusikan pada sehatnya makanan yang disantap oleh orang-orang di sana.
Bahkan, menurut sebuah penelitian yang dilakukan dua peneliti dari University of Chicago, menurunnya angka harapan hidup di Okinawa (dan Kepulauan Ryukyu) sejak abad ke-21 bermula adalah karena makanan orang-orang di sana mulai tercemar oleh westernisasi. Salah satu fenomena yang mereka soroti adalah menjamurnya restoran cepat saji macam Kentucky Fried Chicken di wilayah tersebut.
Dengan kata lain, meskipun makanan saja tidaklah cukup untuk menggaransi umur panjang, diet orang-orang Okinawa memang memegang peranan penting bagi tingginya angka harapan hidup di sana. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Diet Okinawa?
Terkini Lainnya
Diet Okinawa
Ada Pula Risiko
Artikel Terkait
10 Makanan yang Mengandung Antioksidan dan Manfaatnya
Contoh Makanan yang Mengandung Vitamin A, B, C, D, E, dan K
20 Makanan yang Mengandung Vitamin E untuk Wajah dan Tubuh
12 Makanan yang Mengandung Vitamin B Kompleks Tinggi
Populer
Mampus Kau Dikoyak-koyak Sepi
Mendikti Satryo Duga ASN Kemendikti Demo karena Tolak Dimutasi
Mengenal Ndalem Pangeran Keraton Kasunanan Surakarta
Bung Towel Diancam Disiram Air Keras dan Anaknya Mau Diculik
Pemicu Ratusan Pegawai Kemendikti Saintek Demo Menteri Satryo
Efek Negatif Bila Libur Panjang Sekolah Selama Ramadan Disahkan
Gus Yahya Anggap Enteng Keracunan 40 Siswa usai Santap MBG
Trenggono Duga Pagar Laut Banten Dibuat untuk Reklamasi Alami
Flash News
Trump Singgung Zaman Keemasan usai Dilantik sebagai Presiden AS
Karding Harap Indonesia Bisa Kirim Hingga 10 Ribu PMI ke Eropa
Kejagung Tetapkan 9 Tersangka Baru Kasus Korupsi Importasi Gula
Tito soal Teguh Bikin Pergub Poligami: Ingin Cegah Perceraian
Menteri Agus Minta Klarifikasi WN Cina Taruh Uang di Paspor
Polri Ungkap 3 Sindikat Judol, Total Aset Disita Rp61 Miliar
Cerita Korban Longsor Denpasar yang Selamat: Enggak Sempat Lari
PCO Yakin Kasus Mendikti Satryo Selesai Lewat Dialog Internal
Trenggono Duga Pagar Laut Banten Dibuat untuk Reklamasi Alami
DPR Akan Panggil Menteri Trenggono, Bahas soal Pagar Laut Banten
Pemerintah Diberi Ruang Izinkan Perguruan Tinggi Kelola Tambang
Bencana Longsor di Denpasar Utara, Bali: 5 Meninggal, 3 Selamat
Surya Paloh Bertemu Dasco, Bicara 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran
LKPP Koordinasi dengan KPK Cegah Korupsi Lewat e-Katalog
Polri Resmi Bentuk Desk Penanganan Masalah Ketenagakerjaan