News - Biru adalah warna surga. Di dunia kuno, warna itu begitu berharga karena ia melambangkan dua ketidakterbatasan yang mengungkung manusia, laut dan langit. Siapa saja yang bisa merengkuh biru akan menggapai jagat yang setara dengan para dewa.

Namun, tidak ada yang tahu bagaimana caranya mendapatkan warna biru dari alam. Laut ternyata berwarna transparan jika didekati, dan tidak ada satu pun manusia bisa mencukil langit. Biru juga tidak bisa didapatkan dari sekadar memeras tanaman, menggiling serangga, atau menumbuk tanah seperti warna-warna lain.

Penduduk wilayah Mesopotamia kemudian menemukan satu daerah di mana surga lumer ke bumi dan tintanya mewarnai pegunungan dengan bercak biru. Para raja lokal segera membasuh takhta mereka dengan bercak tersebut.

Pigmen biru itu mewarnai topeng peti Firaun Tutankhamun, cap segel Asiria, dan patung banteng penjaga makam Ur. Artefak-artefak tersebut berumur ratusan, bahkan ribuan tahun sebelum Masehi.

Mereka menamai bercak biru tersebut sebagai lajvard, lazuward, lazuardi. Surga di Bumi.