News - Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengeklaim bahwa PDIP menyesali tidak melakukan uji psikotes kepada Joko Widodo (Jokowi) saat menunjuk menjadi kepala daerah di masa lalu.
"Sayangnya ketika kami calonkan sebagai wali kota, saat itu belum ada psikotes sehingga, kami tidak melihat psychological aspeknya, sekarang sudah pake psikotes," kata Hasto dalam diskusi di Teater Utan Kayu, Jakarta, Kamis (12/9/2024) malam.
Dia menuturkan, ada teori ilmu politik yang menerangkan bahwa perilaku politik seseorang akan berpengaruh dengan perjalanannya sejak awal. Kemudian, hal itu akan mempengaruhi ke sikap politik saat ini.
“Tapi apapun demokrasi elektoral yang berfokus pada faktor individu, pada popularity daripada program, itu pada akhirnya juga menciptakan jebakan-jebakan psikologis,” ungkap Hasto.
Di sisi lain, Hasto mengaku bahwa PDIP sudah meminta maaf kepada masyarakat sebagai pengusung Jokowi dalam beberapa jabatan. Permintaan maaf itu dilontarkan mengingat sikap ayah Kaesang Pangarep tersebut dinilai mengkhianati demokrasi di kepemimpinan saat ini. Permohonan maaf itu pun sudah disampaikan dalam rakernas PDIP beberapa waktu lalu.
“Ya di rakernas terakhir itu kami meminta maaf kepada rakyat Indonesia atas realitas bahwa seseorang ternyata bisa berubah karakternya, mula-mula pakai pesawat biasa, kemudian jadi carter,” tutur Hasto.
Dia memastikan, PDIP telah melakukan koreksi-koreksi atas kesalahan yang dilakukan dan berdampak hari ini. Hasto mengakui, perubahan memang bisa terjadi karena kekuasaan.
Meski demikian, dia memastikan bahwa PDIP selalu konsisten memegang teguh demokrasi. Ia menerangkan, PDIP saat ini sudah mulai disebut oposisi meski masuk pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
“Sikap PDIP sejak awal [masuk pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin] kami kritis. Kami menolak misalnya impor beras dan kami lebih menawarkan kedaulatan di tangan rakyat,” ucap Hasto.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
PDIP soal Srimul Dipanggil Prabowo: Prinsip Kehati-hatian Fiskal
PDIP Kuasai 4 Pimpinan AKD DPR, Utut Adianto Pimpin Komisi I
PTUN Tunda Pembacaan Putusan soal Gugatan PDIP terhadap KPU
Utut Adianto Jadi Ketua Fraksi PDIP, Anak BG Jadi Bendahara
Populer
Daftar 49 Calon Menteri yang Dipanggil Prabowo ke Kertanegara
Sri Mulyani Akui akan Jadi Menkeu Lagi di Kabinet Prabowo-Gibran
Tarif Ojol Mahal, Siapa yang Diuntungkan?
Basa-basi Nasdem Tak Mau Masuk Kabinet Prabowo, Berani Oposisi?
Asap Hitam PLTU Captive Membayangi Mimpi Besar Transisi Energi
Demo Hari Ini di Jakarta, Ribuan Aparat Gabungan Disiagakan
Anak Pertama Kaesang Lahir, Diberi Nama Bebingah Sang Tansahayu
Budi Gunawan Diberhentikan Jokowi, DPR Siap Uji Kelayakan Calon
Flash News
Polisi Tangkap Babysitter Cekok Anak Asuhnya Obat Penggemuk
Jelang Lengser, Jokowi telah Meneken Daftar Capim & Cadewas KPK
Ketum Partai Gelora Anis Matta Diminta Prabowo Jadi Wamenlu
Bima Arya, Viva Yoga & Zita Anjani dari PAN Dipanggil Prabowo
TNI AL Siagakan Sejumlah Kapal Perang saat Pelantikan Presiden
Prabowo Ingin Lantik Kepala BIN Bareng Menteri dan Wamen
Elite PDIP Pramono Anung Datangi Kediaman Prabowo di Kertanegara
Jokowi Tunjuk Herindra Gantikan Budi Gunawan Jadi Kepala BIN
Pengadaan Barang-Jasa di Petrochina Diduga Rugikan Negara Rp60 M
Aher: PKS Usulkan Yassierli sebagai Calon Menteri ke Prabowo
PT Freeport Langsung Asesmen Dampak Kebakaran Smelter Gresik
Pramono Akan Buat Giant Mangrove Sea Wall untuk Atasi Banjir Rob
Budi Gunawan Diberhentikan Jokowi, DPR Siap Uji Kelayakan Calon
18 Orang Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Lebanon Utara