News - Hari TNI atau biasanya disebut juga HUT TNI diperingati setiap 5 Oktober. Angkatan perang Republik Indonesia tersebut pernah berganti nama beberapa kali, dari Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan hingga Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
Sejarah hari TNI bermula sejak awal pemerintahan Indonesia di bawah kepemimpinan Sukarno. Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, muncul ide untuk membentuk institusi yang bisa melindungi negara di bidang militer.
Dikutip dari Badan Keamanan Rakyat (BKR): Cikal Bakal Tentara Nasional Indonesia (1995), yang ditulis Pamoe Rahardjo, ide untuk membentuk institusi militer itu disampaikan oleh dua anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Abikoesno Tjokrosoejoso dan Otto Iskandardinata, pada 19 Agustus 1945.
Gagasan tersebut sempat ditolak karena kondisi negara yang belum stabil dan kondusif. Akan tetapi, negara pada akhirnya membentuk Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BPKKP) pada 20 Agustus, yang bertugas menampung bekas anggota Pembela Tanah Air (PETA) dan Heiho.
Dua hari setelahnya, tepat pada 22 Agustus, dibentuklah BKR sebagai bagian dari BPKKP. Seiring waktu, institusi ini dibedakan menjadi tiga bagian yakni BKR Darat, Laut, dan Djawatan Penerbangan.
Di dalam BKR terdapat para pemuda yang sebelum bergabung dalam pasukan PETA, Heiho, Kaigun Heiho, dan lainnya. Mereka bekerja sementara waktu dalam wadah BKR dan dipersiapkan menjadi prajurit negara di masa mendatang. Lalu, hari pembentukan angkatan perang pun tiba, seiring dengan kondisi darurat yang menimpa.
Pada 5 Oktober 1945, pemerintah Indonesia secara resmi mengubah BKR menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Institusi militer ini dibentuk sebagai respons atas kedatangan tentara Inggris ke Indonesia setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
Kedatangan tentara Inggris tersebut dimanfaatkan Belanda sebagai pintu untuk kembali menjajah Indonesia. Lalu, pada 6 Oktober 1945, Presiden Soekarno mengangkat Supriyadi yang merupakan tokoh PETA untuk menduduki jabatan Menteri Keamanan Rakyat sekaligus Pemimpin Tertinggi TKR.
Dengan demikian, tujuan dibentuknya TNI menjadi lebih jelas. Pembentukan angkatan militer tersebut bertujuan menegakkan kedaulatan negara dan mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, terlebih pada masa-masa awal kemerdekaan saat itu.
Terkini Lainnya
Sejarah Terbentuknya TNI secara Kronologis
19 Agustus 1945
22-23 Agustus 1945
5 Oktober 1945
7 Januari 1946
26 Januari 1946
3 Juni 1947
27 Desember 1949
17 Agustus 1950
1962
1998
Artikel Terkait
TNI Lanjut Pembongkaran Pagar Laut Meski KKP Minta Penundaan
Tak Ada Luka di Tubuh Mayat Pensiunan Jenderal TNI di Marunda
TNI di NTT Tewas Gantung Diri, Diduga Stres karena Mahar
Salah Kaprah Wacana Polri di Bawah TNI: Ingin Kembali ke Orba?
Populer
Gelembung eFishery Pecah: Guncangan Besar bagi Startup Indonesia
Gus Yahya Anggap Enteng Keracunan 40 Siswa usai Santap MBG
Efek Negatif Bila Libur Panjang Sekolah Selama Ramadan Disahkan
Mendikti Satryo Duga ASN Kemendikti Demo karena Tolak Dimutasi
Mampus Kau Dikoyak-koyak Sepi
Pemicu Ratusan Pegawai Kemendikti Saintek Demo Menteri Satryo
Mengupas Reputasi Buruk Telur: Nutrisi vs Kolesterol
Mengenal Ndalem Pangeran Keraton Kasunanan Surakarta
Flash News
Puan Akui Pimpinan DPR Setuju Pembahasan RUU Minerba saat Reses
Pigai Temui Menteri PPPA Bahas Isu Perempuan dan Anak
Daftar Perjalanan KA Batal & Dialihkan akibat Banjir di Grobogan
Yusril Ungkap Upaya Indonesia dalam Pemulangan Hambali Eks JI
Pigai Minta Kemensos Bantu Kehidupan Korban Pelanggaran HAM
Trump Hanya Akui 2 Jenis Kelamin di AS, Tak Termasuk Transgender
Basuki Sebut Tower ASN di IKN Rampung Maret 2025
Hasil Tes Urine Anak ASN Kemhan Penabrak Pejalan Kaki di Jakbar
Korban Tewas Longsor di Pekalongan Bertambah Jadi 17 Orang
Puan Nilai Positif Kinerja Prabowo-Gibran Jelang 100 Hari Kerja
KPK Ungkap Alasan Tak Hadiri Sidang Perdana Praperadilan Hasto
KPK Sudah Tetapkan Tersangka Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina
Puan Sebut Megawati & Prabowo Punya Keinginan Sama untuk Bertemu
Cegah Ancaman Kartel, Trump akan Perketat Perbatasan Meksiko
KPK Tidak Hadir, Sidang Praperadilan Hasto Ditunda 5 Februari