News - Staf Khusus Presiden, Grace Natalie, menegaskan bahwa program makan siang gratis yang akan dilaksanakan dalam Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tidak akan mengancam kondisi ekonomi Indonesia.

Lain itu, dia juga memastikan Prabowo-Gibran akan menjalankan sejumlah program kerja dari Presiden Joko Widodo.

“Dalam 10 tahun pemerintahannya, Pak Jokowi sudah melakukan berbagai program yang benar-benar nyata manfaatnya di masyarakat. Pemerintahan Pak Prabowo-Mas Gibran juga akan melanjutkan program-program kemasyarakatan, terutama Program Makan Bergizi. Kemarin, keberlanjutan tampak jelas dengan koordinasi yang dilakukan pemerintah dan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran,” kata Grace dalam keterangan pers, Rabu (26/6/2024).

Ia menegaskan bahwa kondisi ekonomi akan tetap stabil karena Prabowo-Gibran menjaga defisit anggaran di bawah 3 persen untuk APBN 2025. Kebijakan itu disampaikan usai rapat koordinasi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menkeu Sri Mulyani, dan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Sufmi Dasco dan Thomas Djiwandono.

“Pemerintahan Pak Prabowo akan menjalankan Program Makan Bergizi Gratis. Pada saat bersamaan, kebijakan fiskal pemerintahan Pak Jokowi yang berhati-hati tetap dilanjutkan. Hal tersebut memperlihatkan keberlanjutan dari pemerintahan Jokowi ke pemerintahan Prabowo benar-benar nyata,” kata Grace.

Sebelumnya, pemerintahan Presiden Joko Widodo dan presiden terpilih Prabowo Subianto telah menyepakati anggaran Program Makan Bergizi Gratis pada 2025 sebesar Rp71 triliun. Kesepakatan ini diambil setelah perwakilan pemerintah bertemu dengan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka beberapa waktu lalu.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam Konferensi Pers Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan RAPBN 2025, di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2024). Pihak pemerintah diwakili Airlangga dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.

“Dalam rapat tersebut, Bapak Presiden terpilih (Prabowo Subianto) dan pemerintah hari ini, pemerintah sekarang, telah sepakat dan setuju dengan kesadaran makro yang sekarang dalam pembahasan DPR,” kata Airlangga.