News - Ketua Steering Committee (SC) Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golongan Karya (Golkar), Adies Kadir, mengungkapkan panitia telah menerima dua berkas Calon Ketua Umum (Caketum) Partai Golkar, yakni Ridwan Hisjam yang mendaftarkan diri pada sekitar pukul 16.00 WIB dan Bahlil Lahadalia yang mengirimkan berkasnya pada sekitar pukul 20.15 WIB.

Adies memastikan, panitia akan langsung memverifikasi berkas kedua kandidat yang mendaftar sebagai Caketum pada Munas Golkar XI memenuhi syarat atau tidak.

"Perlu diingat lagi, tadi sudah ada satu (orang yang mendaftarkan diri), saudara Ridwan Hisjam. Dan ini Pak Bahlil," ungkapnya, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (19/8/2024).

Adies juga menjelaskan, panitia bakal langsung mengumumkan siapa Calon Ketua Umum Partai Golkar yang lolos verifikasi malam ini sekitar pukul 22.05 WIB.

Pada kesempatan yang sama, Caketum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, datang membawa berkas setebal 20 cm, dengan 469 suara atau sekitar 80 persen dari total 558 pemilih suara. Selain itu, Bahlil juga menyertakan SK yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah menjadi pengurus DPP, melainkan sebagai pengurus DPD Partai Golkar Papua yang ditandatangani oleh Aburizal Bakrie dan Idrus Marham.

"Hari ini saya membawa SK saya, saya enggak pernah menjadi pengurus DPP, tapi saya pernah menjadi pengurus DPD Golkar Provinsi Papua 2009-2014, dan SK nya ditandatangani Pak Aburizal Bakrie dan Pak Idrus Marham," ujar dia.

Kemudian, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu juga membawa serta surat pernyataan tidak pernah masuk ke partai lain dengan mengikuti prinsip Prestasi, Dedikasi, Loyalitas dan Tidak Tercela (PDLT).

Sementara itu, Bahlil menilai bahwa adanya nama Ridwan Hisjam sebagai salah satu kandidat Caketum Partai Golkar. Hal itu, kata Bahlil, merupakan bentuk demokrasi yang ada di Partai Golkar. Oleh karena itu, hal tersebut tidak perlu diperdebatkan dan dia juga menganggap kompetisi sebagai suatu hal yang indah.

"Ada yang mengikuti kompetisi selain saya, itu saya pikir dalam demokrasi di Golkar, itu biasa-biasa saja. Tidak usah untuk diperdebatkan, dan kebetulan mazab saya mazab kompetisi. Tidak pernah jabatan pemberian dan seluruh jabatan kita kompetisi. Dan kompetisi Golkar itu sesuatu yang indah karena bertanding untuk bersanding," tegas dia.

Soal motivasi, Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu bilang, kebanyakan kader Golkar pernah mengabdikan dirinya kepada negara. Belum lagi, selama menjadi kader Golkar pihaknya juga telah menerima banyak ilmu soal kepemimpinan.

"Karena sejatinya Golkar ini adalah merupakan instrumen politik negara karena doktrin ini adalah kekayaan hari ini. Saya mewakili pemerintah saya pikir ilmu Golkar sudah banyak diberikan kepada saya. Saya memimpin Kementerian pun karena ilmu dari Golkar. Saya pikir sudah saatnya sebagai anak yang lahir dari kandungan Golkar ingin mengabdi kembali kepada ibu yang melahirkan anak itu," tutur Bahlil.