News - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra, Ahmad Muzani, meminta sejumlah kementerian bekerja keras demi merealisasikan kebijakan Prabowo untuk menghapus kredit macet terhadap UMKM sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan kelautan, sebagai bukti keberpihakan kepada rakyat.
Kebijakan Prabowo itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang Penghapusan Piutang Macet kepada UMKM dalam Bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kelautan serta sektor UMKM lainnya.
"Kami berharap menteri-menterinya melakukan tindakan yang nyata, bekerja keras untuk bisa merealisasi atas apa yang telah diamanahkan oleh PP Nomor 47 Tahun 2024 itu," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Menurut Muzani, sebelum penghapusan piutang tersebut menjadi beban bagi perbankan. Di sisi lain, menjadi beban bagi para petani, nelayan, para pedagang, para pelaku UMKM, lainnya. DPR, kata dia, menyambut baik kebijakan Prabowo itu.
"Karena itu pemerintah Presiden Prabowo berpandangan bahwa beban itu harus segera dihapus, diatasi, dan akhirnya pemerintah mengeluarkan PP Nomor 47. Kami sangat mendukung, sependapat dengan pandangan pemerintah untuk bisa menghapus itu," imbuhnya.
Sebelumnya, Prabowo mengatakan kebijakan penghapusan piutang itu menjadi tanda kepedulian pemerintah terhadap UMKM lokal di sektor pangan.
Dia ingin menunjukkan pemerintahannya peduli kepada petani dan nelayan. Oleh karenanya, ia meminta jajaran kementerian dan kepala lembaga untuk segera menindaklanjuti dan membuat aturan turunan untuk penghapusan piutang tersebut.
“Dengan ini pemerintah berharap dapat membantu saudara-saudara. Tentang hal-hal yang teknis, persyaratan yang dipenuhi akan ditindaklanjuti kementerian maupun lembaga terkait. Saya kira itu yang ingin saya sampaikan,” kata Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/11/2024).
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Agustus 2024, kredit macet atau sektor pertanian mencapai Rp10,75 triliun naik 14,85 persen yoy dari tahun sebelumnya Rp9,36 triliun. Sedangkan kredit macet di sektor perikanan/nelayan tercatat sebesar Rp1,11 triliun, turun 2,10 persen yoy dari tahun lalu Rp1,13 triliun.
Rencana penghapusan hak tagih kredit ini awalnya disampaikan oleh Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang juga merupakan adik kandung Presiden Prabowo Subianto, yakni Hashim Djojohadikusumo. Penghapusan hak tagih bank dilakukan kepada para peminjam yang telah dihapus bukukan utangnya.
Keputusan ini menjadi pertimbangan Prabowo usai mengetahui ada sekitar 6 juta nelayan, petani, dan pelaku usaha mikro maupun kecil tak bisa mengakses kredit perbankan. Pasalnya, bank masih memiliki hak tagih meski utang tersebut telah dihapus bukukan. Alhasil data 6 juta orang tersebut terbaca bermasalah di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Sustainable Fashion: Upaya UMKM Selamatkan Bumi dari Kerusakan
Hujan Pungutan di 2025: Kredit Terancam, Rakyat Makan Tabungan
Grab Siap Beri Data Mitra Pengemudinya untuk Didata Pemerintah
Berkat BRI, Sosok Ini Sukses Memberdayakan Perempuan di Lamongan
Populer
Fenomena Gaya Hidup Slow Living di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Beda Hasil Dukungan Jokowi di Solo: Respati Menang, Lutfhi Kalah
Kemenangan Pramono-Rano Bukti Pemilih Jakarta Kritis pada Elite
Gubernur Bisa Dicopot Prabowo karena Revisi UU DKJ, Benarkah?
Komnas Perempuan: Pinjol Pemicu Baru Terjadinya Kasus Femisida
Pilkada Dianggap Mahal, Prabowo Ingin Kepala Daerah Dipilih DPRD
Kisruh Dualisme PMI Ancam Layanan Kesehatan Optimal Masyarakat
Menguak Jaring Gelap Judol: Antara Korban, Algoritma, & Harapan
Flash News
Pilkada Dianggap Mahal, Prabowo Ingin Kepala Daerah Dipilih DPRD
Prabowo: Di Setiap Parpol Pasti Ada Perkubuan, termasuk Gerindra
Prabowo di HUT Golkar: Nyaman Ada Mbak Puan Jadi Check & Balance
Bahlil Ingin Kader Golkar Tiru Kegigihan Prabowo
Bahlil Ungkap Ketum Golkar Belum Tentu Bisa Jadi Presiden
Kejari Semarang Tahan Tersangka Penyelundupan Miras dari Cina
Laporan Kinerja Dewas KPK: 109 Insan KPK Kena Sanksi Etik
Curhat Dewas Pusing Tangani Pelanggaran Etik Pimpinan KPK
Hakim Ini Dissenting Opinion, Sebut Ronald Tannur Tak Bunuh Dini
Pramono: Korban Kebakaran Kemayoran Ingin Hunian Lebih Layak
Realisasi Janji Kampanye Masuk Agenda 100 Hari Kerja Pramono
Prabowo Resmikan Terowongan Istiqlal-Katedral Senilai Rp39 M
Mentan: Perpres Irigasi Diteken Presiden Paling Lambat Besok
Polisi Bongkar Pabrik Produksi Narkoba Happy Water di Bandung
Riza Patria: Pimpinan Koalisi RIDO Minta Tak Usah Daftar ke MK