News - Di era Kolonial, tidak banyak perusahaan yang punya kiprahbisnis fenomenal di Hindia Belanda.Di antara yang sedikit itu, Gebroeders Veth adalah salah satu yang mencolok. Perusahaan terbilang raksasa untuk ukuran saat itu dengan keragaman usaha dan aset triliunan yang dikelola.
Melalui bisnis Gebroeders Veth yang bertahan hingga nyaris 70 tahun ini, kita bisa menakik wawasan bagaimana sebuah perusahaan kolonial lahir, bertumbuh, berjaya, lalu melemah dan akhirnya mati.
Merujuk profil perusahaan yang tersimpan diEconomisch Archief van Nederland en Koloniën, Gebroeders Vethsemula didirikan dalam bentuk commanditaire vennootschap(CV) pada 1886. Ia kemudian bertransformasi menjadi firma dan akhirnya menjadi naamlooze vennootschap(NV) aliasperseroan terbatas dengan akte pendirian tahun 1920 dan Persetujuan Kerajaan Belanda (Koninklijke Bewilliging) tanggal 4 Februari 1921.
Seturut informasi dari laman Stadtarchief Amsterdam, bisnis raksasa Gebroeders Veth berawal dari kakak beradik Bastiaan “Bas” Veth (1860-1922) dan Franz Herman Veth (1863-1938). Mereka adalah anak pertama dan kedua dari seorang pembuat layar dan pemilik kapal layar asal Delft, Belanda, bernama Jan Veth (1833-1899).
Selain Bas dan Franz, Jan Veth masih memiliki tiga anak lagi, yaitu Jan Cornelis Veth (1864-1923), Cornelis Gerard Veth (1868-1948) dan si bungsu Arie Adriaan Ferdinand Veth (1876-1956).
Terkini Lainnya
Mulanya Perusahaan Keluarga
Bas Veth
Untung Besar di Sumatra Barat
Kemunduran
Artikel Terkait
Gerindra dan PKS Resmi Usung Mahyeldi-Vasco di Pilkada Sumbar
Psikolog Forensik: AM Besar Kemungkinan Tak Lompat dari Jembatan
Kapolda Sumbar: Penyebar Video Dugaan Penganiayaan AM Minta Maaf
Kompolnas Ungkap Hasil Pemeriksaan Saksi Kekerasan di Sumbar
Populer
Kisah Kiai Cokro, Tongkat Pusaka Pangeran Diponegoro
Konsistensi Ivan Ubah Limbah Kaca Jadi Karya Seni yang Mendunia
Anggota DPRD Termuda Rizki Iskandar Dicibir karena Bolos Kuliah
Curhat Sara Ditegur Gerindra saat Undang Tokoh dari Parpol Lain
ACE Hardware Pamit dari Indonesia, Pastikan Tak Ada PHK
Utak-Atik Menyunat Anggaran Pendidikan dari APBN, Biar Apa?
TikToker Raup Cuan dari Panggung Live Streaming BKT Duren Sawit
Dua WNA Dideportasi usai Ikut Demo Ojek Online di Jakarta
Flash News
JCW: APBD Rentan Disalahgunakan Petahana dalam Pilkada
Pembangunan Bandara IKN Ditargetkan Rampung pada Desember 2024
Menag Sebut Pagelaran MTQ Bukan Hanya Milik Umat Islam
Jokowi Sebut Media Massa Arus Utama Mulai Terdesak Medsos
Jokowi Bicara Moral saat Buka Acara MTQ Nasional di Samarinda
Curhat Sara Ditegur Gerindra saat Undang Tokoh dari Parpol Lain
Gerindra Sebut Prabowo Masih Susun Kabinet Jelang Pelantikan
Pramono-Rano Prediksi Indonesia Menang Tipis Atas Australia
OJK Pastikan Peserta Bisa Terima Dana Pensiun Secara Bulanan
Jadwal Voli Bhayangkara vs Kuwait Live TV & Klasemen AVC 2024
Prediksi Kolombia vs Argentina WCQ 2026: Balas Dendam Final Copa
Klasemen Akhir Paralimpiade 2024: Indonesia 14 Medali, Posisi 49
Jadwal ARRC Sepang 2024 & Update Klasemen: Tayang Live di Mana?
Profil Jean Patry, Bintang Prancis di Skuad Bhayangkara Presisi
Prediksi Prancis vs Belgia UNL 2024: Jangan Tumpul Mbappe!