News - Kedekatan Donald Trump dengan Elon Musk selama masa kampanye jelang Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) memantik sebuah pertanyaan besar: Akankah pendekatan Trump selaku presiden terpilih kepada industri teknologi berbeda dengan yang sebelumnya dilakukan pemerintahan Joe Biden?
Pemerintahan Biden cukup galak terhadap perusahaan-perusahaan teknologi seperti Google, Amazon, dan Apple. Mereka menganggap perusahaan-perusahaan ini telah melakukan praktik monopoli yang merugikan konsumen. Selain itu, perusahaan pembuat mikrocip, Nvidia, juga sempat berurusan dengan rezim Biden dengan alasan yang sama.
Kondisi tersebut sempat membuat perusahaan-perusahaan teknologi raksasa berbondong-bondong mengalihkan dukungan kepada Trump kendati para pekerjanya justru memilih untuk mendukung Kamala Harris.
Trump sebelumnya tidak dikenal sebagai sosok yang ramah terhadap perusahaan tekonologi. Dia pernah mengancam akan memenjarakan bos Meta, Mark Zuckerberg, dan berkata: "Aku tidak ingin menyakiti perusahaan-perusahaan itu, tapi aku juga tak ingin mereka menghancurkan generasi muda kita."
Namun, kedekatan Trump dengan Musk yang, suka tidak suka, merupakan wajah dari industri teknologi AS, seperti mengindikasikan hal berbeda. Musk disebut-sebut telah dijanjikan satu pos penting dalam pemerintahan Trump, meskipun tampaknya tidak akan masuk kabinet secara resmi. Yang jelas, dengan donasi untuk kampanye Trump sebesar USD130 juta, Musk telah mengamankan satu posisi untuk memengaruhi cara sang presiden mengelola negara.
Berdasarkan "bocoran-bocoran" dari Musk, peran sosok kelahiran Afrika Selatan itu sepertinya tidak akan terbatas pada bidang teknologi. Lebih jauh, Musk akan berperan dalam memangkas wewenang berbagai agensi pemerintahan supaya tidak terlalu cawe-cawe dalam kepentingan bisnis para "taipan".
Musk sebelumnya pernah berurusan dengan Komisi Perdangangan Federal (FTC), dia dikenai denda USD150 juta sekaligus diperintahkan untuk merestriksi metode pengumpulan data pengguna untuk kepentingan iklan.
Musk juga diperkirakan bakal mendapat sejumlah keuntungan lain dari pemerintahan Trump, terutama dalam kaitan dengan Tesla. Trump disebut bakal memangkas insentif untuk pengembangan kendaraan listrik yang akan membuat Tesla praktis tak terkejar dalam industri tersebut. Ini belum termasuk dana federal senilai USD50 miliar untuk Tesla yang sebelumnya digagalkan pencairannya oleh seorang hakim negara bagian Delaware. Tak heran jika berita kemenangan Trump membuat nilai saham Tesla naik sampai 15 persen.
X, tak ketinggalan, juga akan mendapat keuntungan tersendiri meski tidak dari segi finansial. X adalah platform yang selama ini dianggap sebagai sumber misinformasi dan disinformasi terbesar di AS. Di bawah pemerintahan Trump, X diperkirakan bakal terus menjadi tempat pertarungan retorika yang didominasi pandangan-pandangan sayap kanan dan pro-Trump. Dengan kata lain, X bakal jadi corong efektif bagi propaganda-propaganda Trump.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Menilik Peluang Damai Konflik Timteng & Rusia-Ukraina era Trump
Ancaman Donald Trump Hantui Stabilitas Ekonomi Anggota BRICS
Trump Akan Hadapi Vonis Kasus Uang Tutup Mulut Sebelum Dilantik
Tantangan Pasar Saham 2025: Dari Geopolitik hingga Perang Dagang
Populer
Edy Rahmayadi Minta MK Batalkan Kemenangan Bobby-Surya
Daya Beli Tertekan, Harga Pangan Kian Menggila
Meutya Klaim Tak Kenal Rudy Valinka yang Dilantik Stafsus
Ketua DPD Saran Gunakan Dana Zakat untuk Biayai Program MBG
Apa Faktor Utama Penyebab Kebakaran di Los Angeles?
Era Bakar Uang Meredup, Startup Unicorn Berjuang Agar Tak Lenyap
Untung Rugi RI Beli Minyak Rusia usai Resmi Jadi Anggota BRICS
PT KAI Memberlakukan Gapeka 2025 per 1 Februari 2025
Flash News
Kejagung Tahan Eks Ketua PN Surabaya di Kasus Ronald Tannur
PPPA Dorong Pembatasan Penggunaan Medsos & Gadget untuk Anak
KPK Tahan 1 Tersangka Kasus Korupsi Investasi PT Taspen
Khofifah Dorong Prabowo Terapkan MBG di Sekolah TK Islam
KKP Diminta Tindak Tegas Pembuat Pagar Laut 30 Km di Tangerang
KPK Bantah Hasto Tak Ditahan karena Megawati Telepon Prabowo
PBNU Ungkap Syarat Ketat jika Dana Zakat Biayai Program MBG
Khofifah Undang Prabowo Hadiri Kongres Muslimat NU di Surabaya
Andika Cabut Gugatan Pilkada, Ahmad Luthfi Tunggu Penetapan MK
Wali Kota Jaktim Telusuri Identitas Anak Main Skuter di Jalan
Respons Pigai soal Perusahaan yang Belum Pekerjakan Difabel
Dapur Umum MBG di Bantul Ditargetkan Berjalan Akhir Januari 2025
Kejagung Siap Lindungi Bambang Hero usai Dilaporkan ke Polisi
BPBD Jakarta Minta Publik Buat Turap Mandiri Antisipasi Longsor
Pratikno Akui Penyaluran Makan Bergizi Gratis Belum Merata