News - Bauksit adalah bijih utama aluminium yang terbentuk dari proses laterisasi batuan induk. Jenis batuan ini kaya akan unsur alumina, tetapi rendah unsur silikon dan besi.

Secara kimia, bauksit terdiri atas mineral aluminium hidrat, seperti gibbsite, boehmite, dan diaspore, serta mengandung oksida besi dan mineral tanah liat. Kita dapat menemukan batuan tersebut di lapisan atas tanah di daerah tropis dan subtropis.

Dalam proses pembentukan bauksit, asam organik yang dihasilkan dari vegetasi akan meresap ke dalam batuan. Setelah itu, ia akan membawa komponen terlarut serta di sisi lain meninggalkan ion aluminium dan besi.

Meskipun mungkin tidak banyak dikenal oleh masyarakat umum, bauksit berperan penting dalam berbagai industri serta kehidupan sehari-hari. Untuk mengetahui manfaat bauksit dalam industri dan kehidupan sehari-hari, baca selengkapnya dalam artikel ini.

Fungsi Bauksit untuk Industri

Bauksit memiliki berbagai fungsi penting dalam berbagai industri, terutama karena kandungan alumina yang tinggi. Berikut adalah beberapa fungsi bauksit untuk industri, dilansir dokumen yang berjudul “Uses, Specifications, and Consumption of Bauxite” yang dirilis oleh Indian Bureau of Mines.

1. Industri metalurgi

Bauksit berperan penting dalam industri metalurgi, terutama dalam produksi aluminium. Dalam hal ini, bauksit sering dimanfaatkan sebagai bahan baku utama yang digunakan secara ekonomis untuk memproduksi aluminium.

Fungsi bauksit pada alumunium adalah sebagai bahan baku utama. Proses produksi aluminium umumnya melibatkan dua tahap utama. Pertama, bauksit diproses menjadi alumina melalui metode Bayer. Kemudian, alumina dilebur secara elektrolitik menggunakan proses Hall-Heroult untuk menghasilkan aluminium logam.

2. Industri kimia

Bauksit dan alumina digunakan dalam pembuatan berbagai bahan kimia aluminium. Bauksit secara langsung digunakan dalam produksi aluminium sulfat, yang berfungsi sebagai bahan flokulasi dalam pengolahan air dan limbah.

Manfaat bauksit dalam industri aluminium juga berkaitan erat dengan pengolahan beberapa bahan kimia aluminium lainnya, antara lain aluminium klorida, aluminium, tawas, aluminium stearat, dan natrium aluminat.

3. Industri refraktori

Bauksit juga berperan sebagai bahan baku dalam pembuatan produk refraktori karena titik lelehnya yang tinggi, antara 1740 hingga 1820 derajat celsius. Manfaat bauksit dalam industri refraktori adalah untuk memproduksi refraktori alumina tinggi, yang mengandung 75 hingga 90 persen alumina.

Refraktori digunakan untuk membuat batu bata yang melapisi atap tungku, tanur sembur, kompor, dan sendok dalam proses pembuatan baja. Selain itu, produk ini dimanfaatkan dalam industri non-besi, seperti tungku peleburan aluminium.

4. Industri semen

Fungsi bauksit untuk industri semen adalah sebagai bahan campuran dengan batu kapur berkualitas untuk memproduksi semen alumina tinggi. Semen jenis ini memiliki kandungan alumina yang tinggi dan sifat lebih unggul dibandingkan dengan semen Portland.

Semen alumina tinggi dikenal karena waktu pengikatannya yang cepat dan memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap korosi. Oleh karena itu, semen ini banyak digunakan dalam aplikasi konstruksi yang memerlukan ketahanan ekstra, seperti pembuatan beton untuk kondisi ekstrem.

5. Industri abrasif

Dalam industri abrasif, bauksit berperan penting dalam pembuatan butiran abrasif. Proses dimulai dengan mengolah bauksit menjadi alumina melalui metode kimia atau mengkalsinasinya.

Alumina yang dimurnikan secara kimia menghasilkan korundum putih, sedangkan bauksit yang dikalsinasi menghasilkan alumina leburan cokelat. Butiran abrasif ini digunakan untuk membuat berbagai produk, diantaranya roda gerinda dan lembaran abrasif.