News - Koalisi Sistem Pangan Lestari (KSPL) menggelar Festival Jejak Pangan Lestari di Taman Anggrek, Area Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (25/10). Kegiatan ini dihadiri oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Counselor Forest and Climate Change Royal Norwegian Embassy in Indonesia, Nils Hermann Ranum.
Tujuan utama dari penyelenggaraan kegiatan ini adalah untuk menunjukkan hasil kinerja KSPL sepanjang fase kedua. Festival ini memiliki berbagai rangkaian acara, meliputi bincang publik tentang pangan sehat, beragam, dan selaras dengan alam, serta lokakarya urban farming.
“Kegiatan ini diselenggarakan sebagai apresiasi dan juga untuk menunjukkan hasil-hasil pekerjaan dari sepanjang fase dua,” tutur Gina Karina, Kepala Sekretariat KSPL, pada Konferensi Pers Festival Jejak Pangan Lestari, Jumat.
Gina menambahkan, fase kedua berlangsung selama 2021-2024. Periode panjang ini menuntun KSPL yang bermitra dengan Bappenas maupun Bapanas untuk turut ambil bagian dalam mendukung transformasi sistem pangan.
“Fokus KSPL tidak hanya terkait dengan pangan dan pembinaan lahan, tetapi juga sistem pangan secara keseluruhan,” tegasnya.
Dari perluasan cakupan kerja tersebut, KSPL mampu memberikan kontribusi dalam berbagai aspek, utamanya terkait dengan kajian-kajian ilmiah. Atas kontribusi KSPL ini, Koordinator Pangan Direktorat Pangan dan Pertanian Bappenas, Ifan Martino, menanggapi bahwa hasilnya telah membuahkan kemajuan dalam sistem pangan yang dinilai cukup progresif dibandingkan saat dirinya masuk di Bappenas.
“Di beberapa tahun terakhir ini, kita mulai melibatkan hampir 10 stakeholders di sistem pangan. Kita berpikirnya secara sistem, kita mapping siapa saja faktornya di dalam rantai nilai pangan dan kita ajak diskusi untuk memberikan masukan-masukan, hal-hal apa saja yang perlu kita lakukan untuk memperbaiki sistem pangan kita," jelasnya.
Tidak hanya itu, strategi untuk mencapai tujuan pembangunan dalam dokumen perencanaan dan peran setiap stakeholders juga didiskusikan agar dapat lebih kolaboratif.
Ifan menegaskan bahwa pembangunan pertahanan pangan di Indonesia merupakan visi bersama. Karena itulah, implementasi akan lebih mudah dengan kolaborasi multistakeholder, seperti yang dijalin KSPL, Bappenas, dan Bapanas.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Bapanas, Nita Yuliani, menyetujui bahwa permasalahan pangan di Indonesia membutuhkan keikutsertaan berbagai pihak.
“Dengan kolaborasi, transformasi sistem pangan tentunya akan terwujud untuk Indonesia Emas 2045,” ujar Nita.
Merespons sambutan terbuka untuk keberlanjutan kolaborasi, KSPL sebagai bagian dari Food and Land Use (FOLU) Coalition menyebut siap untuk mendukung pemerintah dan mitra dalam mewujudkan transformasi sistem pangan di Indonesia.
“KSPL siap mendukung pemerintah bersama dengan para mitra, dan menjalin mitra-mitra dengan stakeholder lainnya lebih banyak lagi. Kenapa FOLU secara global ada? Karena kami yakin permasalahan sistem pangan bukan hanya di Indonesia, tapi juga di global, tidak bisa diselesaikan oleh satu, dua, pihak saja,” tandas Gina.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Implementasikan Asta Cita, BRI Salurkan KUR Senilai Rp175,66 T
Wamen Diana Kerahkan Penanganan untuk Bencana di Sukabumi
Libur Nataru Tiba, BRI Sediakan Beragam Cara Top-Up Saldo BRIZZI
BRI Raih 7 Penghargaan Top 100 CEO & The 200 Leader Future Forum
Populer
Grab Siap Beri Data Mitra Pengemudinya untuk Didata Pemerintah
Usaha Panjang Untuk Menjaga Sang Ibu Lautan
Rawan Konflik Kepentingan Polisi Bentuk Gugus Ketahanan Pangan
Panglima TNI Angkat Letjen M. Fadjar Jadi Pangkostrad
Dedi-Erwan Raih Suara Terbanyak di Pilkada Jawa Barat 2024
Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang Resmi Jadi Tersangka
Sidang Etik Polisi Tembak Siswa SMK: Dipecat Tidak Hormat
Fenomena Parpol Berebut Jokowi: Antara Kepentingan dan Ketakutan
Flash News
Dedi-Erwan Raih Suara Terbanyak di Pilkada Jawa Barat 2024
Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang Resmi Jadi Tersangka
Polisi Penembak Siswa SMK Ajukan Banding atas Pemecatannya
Mahkamah Agung: 11 Satuan Kerja Belum Penuhi Syarat Antisuap
Sudirman Said: Munas PMI Tandingan versi Agung Laksono Ilegal
Dishub Bali Memprediksi 2,7 Juta Turis Masuk Bali saat Nataru
Warga Kolong Tol di DKJ Wajib Bayar Sewa Rusun Mulai Bulan ke-7
Respons Polri soal 6 Perwira Terlibat Kasus Sambo Naik Pangkat
Panglima TNI Angkat Letjen M. Fadjar Jadi Pangkostrad
Keluarga Korban Hadir Sidang Etik Penembak Siswa SMK di Semarang
Polisi Periksa Ibu MAS Terkait Peristiwa Pembunuhan Lebak Bulus
Eks Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Dituntut 6 Tahun 4 Bulan Penjara
PPP akan Gelar Mukernas 13-15 Desember 2024 di Ancol
Lalu Lintas selama Libur Nataru 2024/2025 Diatur Melalui SKB
Agung Laksono akan Bawa Hasil Munas PMI Tandingan ke Kemenkumham