News - Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, ingin membentuk Kabinet Zaken yang jajaran menterinya banyak diisi kalangan profesional ketimbang partai politik.

Menanggapi hal itu, politikus Golkar, Dave Laksono, memamerkan kader partainya yang ia klaim ahli di segala bidang. Maka itu, Dave meminta agar tak memandang enteng menteri dari kalangan parpol.

"Contohnya kami di Golkar kadernya banyak dari berbagai macam sektor dan memiliki berbagai macam background," kata Dave di Kantor PPK Kosgoro 1957, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (13/9/2024).

Ia menyebut bila Prabowo membutuhkan menteri di bidang keuangan, tenaga kerja, kesehatan, kepemudaan, olahraga, sosial, pertahanan, luar negeri, dan komunikasi, Golkar akan menyediakan.

"Semua kami memiliki ahli-ahlinya," ucapnya.

Dave mengatakan, partai lain yang tergabung dalam KIM Plus pun memilki segudang kader yang ahli dalam bidang masing-masing.

"Jadi, kalau kekhawatiran bahwa nanti terlalu banyak dominan oleh orang dari partai, bukan berarti orang dari partai itu tidak mampu," tuturnya.

Ia menambahkan, kadang-kadang menteri dari partai lebih cepat, sigap, dan berhasil dibandingkan dari nonparpol. Menurutnya, harus ada tolok ukur bahwa menteri yang akan mengisi kabinet Prabowo-Gibran, mampu menyelesaikan masalah.

"Jadi, ini semua harus ada tolok ukurnya untuk memastikan bahwa semua yang kita dorong ini adalah yang benar-benar mampu dan bisa menyelesaikan segala macam kendala," imbuhnya.

Ia mengatakan Partai Golkar menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo untuk menyusun kabinet. Figur yang dipilih Prabowo masuk ke dalam jajaran kabinet, menurutnya, merupakan sosok terbaik berdasar penilaian.

"Jadi kita serahkan semuanya kepada presiden. Siapa yang presiden inginkan nanti untuk mengisi jabatan tersebut, itu pasti adalah yang terbaik berdasarkan penilaian," tukas Dave.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan Prabowo ingin membentuk Kabinet Zaken. Menurut dia, Prabowo ingin pembantunya diisi oleh orang yang ahli. Ahli yang dimaksud Muzani ialah bisa dari orang partai politik dan profesional.

"Pak prabowo ingin ini adalah sebuah pemerintahan zaken kabinet. [Sehingga] tidak kehilangan relevansinya di jabatan yang diduduki karena yang bersangkutan memiliki keahlian dari jabatan yang disandang," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2024).

Muzani mengatakan bahwa partai-partai dalam koalisi mulai mengajukan nama-nama untuk mengisi posisi menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Selain nama, parpol KIM juga mengajukan beberapa portofolio di kementerian.

"Di antara tokoh-tokoh juga sudah mulai disebut dan sudah mulai dilakukan penjaringan dan penyaringan, pemilahan dan pemilihan," ucap Muzani.

Dia juga mengatakan bahwa keputusan akhir akan tetap di tangan Prabowo-Gibran. Beberapa calon menteri itu, menurut Muzani, juga sudah melakukan diskusi dengan Prabowo-Gibran.

"Sebagian diajak diskusi tentang bagaimana penyelesaian masalah dan problem yang dihadapi," tuturnya.