News - Nilai tukar rupiah melemah di level Rp15.909 per dolar AS, Selasa (2/4/2024) sore ini berdasarkan kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor. Mata uang Garuda ditutup stagnan dibanding dengan perdagangan sebelumnya.
Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, menyebut level pelemahan rupiah kali ini sudah mencatatkan yang terendah sejak Oktober 2023 berdasarkan acuan dari tradingview. Dia menjelaskan, kurs rupiah terhadap dolar AS digoyang oleh situasi eksternal yaitu eskalasi ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah karena Israel-Palestina serta eskalasi di Ukraina-Rusia.
“Dan sikap The Fed yang tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga acuannya melihat data inflasi AS yang masih belum stabil turun ke target 2 persen,” ucap Ariston kepada Tirto, Selasa (2/4/2024).
Dia menjelaskan, ketegangan geopolitik, bisa merembet ke perekonomian global yaitu menimbulkan gangguan suplai sehingga meningkatkan inflasi dan memicu pelambatan ekonomi global.
"Ini menyebabkan pelaku pasar masuk ke aset aman di dolar AS dan juga emas,” ujar Ariston.
Selain itu, Ariston juga menilai The Fed masih menyuarakan kehati-hatian dalam menurunkan suku bunga acuannya. Data-data ekonomi AS dalam hal ini terlihat masih cukup solid dan dapat mendorong kenaikan inflasi kembali.
"Sikap The Fed Ini menyebabkan yield obligasi AS masih berada di level tinggi sehingga masih menarik bagi pelaku pasar untuk berinvestasi di aset-aset AS,” kata Ariston.
Pelemahan rupiah ke depannya diproyeksi kembali melemah seiring dengan adanya Pemilihan Presiden AS yang diprediksi dimenangkan oleh Donald Trump.
"Dolar berpotensi menguat bila Trump berkuasa karena kebijakan Trump yang US centric,” kata Ariston.
Sementara sentimen dari dalam negeri, defisit neraca transaksi berjalan yang dialami saat ini menjadi penekan rupiah karena kebutuhan dolar meninggi. Isu kenaikan inflasi dan prospek inflasi ke depan juga bisa menjadi penekan rupiah karena inflasi tersebut akan menurunkan daya beli dan melambatkan pertumbuhan ekonomi.
"Dengan faktor di atas, peluang pelemahan masih terbuka. Peluang ke atas Rp16.000 masih terbuka,” ujar Ariston.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Penjelasan BI soal Nilai Tukar Dolar AS Jadi Rp8.170 di Google
LPS Nilai Kebijakan DHE SDA 100 Persen Perkuat Rupiah
Hoaks Wacana Uang Pecahan Rp100 Ribu Bergambar Jokowi
Menyambung Rupiah melalui Ekspedisi Rupiah Karimunjawa
Populer
Anggaran Rp50 M Badan Haji & Umrah Hilang, DPR: Dicopet Siapa?
Kemenhub Panggil Bos Air Minum Imbas Kecelakaan di GT Ciawi
Nelangsa Warga Perumahan Tambun Bekasi, Tergusur Meski Punya SHM
Dirut PT KTM Ditahan karena Ikut Minta Persetujuan Impor Gula
Beda dengan Pertambangan, Pengeboran Panas Bumi Ramah Lingkungan
PPK BTP Jateng Akui Terima Suap Rp30,6 M & Bagi Uang ke Atasan
Kasus eFishery & Dampak Berantai ke Industri Perikanan Nasional
Hemat Anggaran Pemerintah Timbulkan Risiko PHK di Bisnis MICE
Flash News
Respons TNI soal Tatib Baru DPR Terkait Pencopotan Pejabat
RS Polri Terima 16 Kantong Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza
KPK Sebut yang Berhak Copot Pejabat Hanya Presiden, Bukan DPR
RS Polri Identifikasi 2 Jenazah Terkait Pembunuhan di Bekasi
Wali Kota Jakpus Arifin Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Disbud
Harun Masiku Disebut Punya Pengaruh di MA, Dekat dengan Hatta
Menteri Ara soal Isu Reshuffle Kabinet Prabowo: Harus Siap
KPK Bantah Tetapkan Hasto Jadi Tersangka karena Kritik Jokowi
2 Pejabat KPK Hadir Langsung Pantau Sidang Praperadilan Hasto
Menkes Akan Temui Presiden & Menkeu Bahas Iuran BPJS Kesehatan
BPJS Naik pada 2026, DPR: Tak Bisa Ditahan, Harga Obat Mahal
KPK Ungkap Hasto Beri Uang Rp400 Juta Urus PAW Harun Masiku
DPR dan CISDI Desak Pemerintah Terbitkan Perpres Program MBG
Pegawai Gadungan KPK Palsukan Sprindik Incar Eks Bupati Rote
Pemerintah akan Tempatkan Atase Hukum di KBRI Seoul