News - Dewan Etik Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) menilai lembaga survei Poltracking melanggar standard operation procedure (SOP) saat merilis hasil survei elektabilitas paslon Pilkada DKI Jakarta 2024.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Poltracking Indonesia, Masduri Amrawi, memutuskan untuk keluar dari keanggotaan Persepi karena merasa diperlakukan tidak adil.
"Kami merasa Poltracking diperlakukan tidak adil. Sejak hari ini kami telah memutuskan keluar dari keanggotaan Persepi. Kami keluar dari Persepi bukan karena melanggar etik," ucap Masduri ucapnya dalam keterangan yang diterima, Selasa (5/11/2024).
Masduri menilai, Dewan Etik Persepi tidak adil dalam menjelaskan perbedaan hasil survei Poltracking Indonesia dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI).
"Sejak awal Poltracking menyerahkan 2.000 data yang diolah pada survei Pilkada Jakarta. Lalu dewan etik, meminta raw data dari dashboard, lalu kami kirimkan pada tanggal 3 November 2024. Tidak ada perbedaan antara dua data tersebut," jelasnya.
Masduri mengatakan, Dewan Etik Persepi merasa tidak bisa memverifikasi data Poltracking. Padahal, Poltracking disebut telah menyerahkan seluruh data yang diminta dan memberikan penjelasan secara detail.
Poltracking Indonesia kemudian diminta mengirimkan data tambahan pada 31 Oktober 2024. Namun, tidak ada permintaan secara spesifik mengenai lampiran raw data oleh Dewan Etik Persepi.
Ia menambahkan, survei Poltracking sepenuhnya menggunakan aplikasi, bukan survei manual menggunakan kuesioner kertas.
"Jadi tidak bisa disamakan dengan LSI yang membandingkan kuesioner cetak dan raw datanya, yang kemudian jadi tolak ukur penyelidikan yang dilakukan oleh dewan etik," tutur Masduri.
"Bagi kami keputusan dewan etik tidak adil, karena tidak proporsional dan akuntabel dalam proses pemeriksaan terhadap Poltracking dan LSI. Poltracking sudah melaksanakan semua SOP survei guna menjaga kualitas data. Hal tersebut sudah kami paparkan dan jelaskan kepada dewan etik," lanjutnya.
Sebagai informasi, Ketua Dewan Etik Persepi, Asep Saefuddin, mengatakan Poltracking Indonesia melanggar SOP. Sebab, Dewan Etik tidak bisa menilai apakah pelaksanaan survei Pilkada Jakarta yang dilakukan Poltracking Indonesia pada 10-16 Oktober 2024 dilaksanakan sesuai dengan SOP survei opini publik.
"Karena tidak adanya kepastian data mana yang harus dijadikan dasar penilaian dari dua dataset berbeda yang telah dikirimkan Poltracking Indonesia," kata Asep dalam keterangannya.
Dewan Etik Persepi kemudian memberikan sanksi kepada Poltracking untuk tak mempublikasikan hasil survei tanpa persetujuan dan pemeriksaan data.
"Kecuali bila Poltracking Indonesia tidak lagi menjadi anggota Persepi," tutur Asep.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Benarkah Video Isran Noor Menangis Karena Kalah Pilkada Kaltim?
PKB & PDIP Kuasai Jawa Timur, tapi Kenapa Justru Kalah Pilkada?
Golput Tinggi di Pilgub Jakarta Tanda Jenuh atas Pesta Demokrasi
Dedi-Erwan Raih Suara Terbanyak di Pilkada Jawa Barat 2024
Populer
Yusril Buka Kemungkinan Bahas Lembaga Tunggal Tangani Korupsi
PKB & PDIP Kuasai Jawa Timur, tapi Kenapa Justru Kalah Pilkada?
Grab Siap Beri Data Mitra Pengemudinya untuk Didata Pemerintah
Kontradiksi Bahlil dan Komitmen Setengah Hati Transisi Energi
Kronologi Kebakaran Rumah di Kemayoran Jakarta Pusat
Airlangga Usul BRI & BSI Jadi Bullion Bank, Begini Tanggapan OJK
Ledakan di Kawasan Bulungan Diduga dari Tabung Gas di Spa Winner
Ledakan Gedung Perkantoran di Bulungan, Karyawan Luka & Lemas
Flash News
Komnas Perempuan: Pinjol Pemicu Baru Terjadinya Kasus Femisida
Pimpinan KPK Keluhkan Kurang Lakunya Lelang Barang Rampasan
Imigrasi Kualanamu Perketat Awasi PMI Ilegal saat Libur Nataru
Prabowo Wajibkan Jajaran Pemerintahannya Gunakan e-Katalog
Ledakan Spa di Jaksel karena Gas Pemanas Air, 7 Orang Luka
Prabowo Klaim MBG Buat Perputaran Keuangan Desa Hingga Rp 8 M
Soal Kebakaran di Kemayoran, Warga: Tak Sempat Selamatkan Barang
Prabowo Minta Menteri & Kepala Daerah Perangi Kebocoran Anggaran
Polisi Cecar Ibu MAS 30 Pertanyaan tentang Kasus Lebak Bulus
Sidang Tuntutan Korupsi Jual-Beli Emas Antam Budi Said Ditunda
Menkes Bantah Ikut Cawe-cawe dalam Dualisme Kepemimpinan PMI
Ledakan di Kawasan Bulungan Diduga dari Tabung Gas di Spa Winner
Komnas HAM Telah Beri Rekomendasi Soal Kasus Penembakan Gamma
Transjakarta Luncurkan 200 Bus Listrik demi Kurangi Emisi di DKJ
Ledakan Gedung Perkantoran di Bulungan, Karyawan Luka & Lemas