News - Kelompok disabilitas Kota Yogyakarta meminta para kandidat Pemilihan Kepala Daerah Kota Yogyakarta 2024 (Pilkada Kota Yogyakarta atau Pilwalkot Yogyakarta 2024) untuk berani menandatangani kontrak politik jika ingin memperoleh suara dari kelompok disabilitas. Mereka tidak ingin hanya sekadar diminta suara tiap pemilu, tetapi kerap dilupakan usai penetapan pemenang.
"Kami sering didekati (kontestan Pilwalkot Yogyakarta) mengajak ketemu. Setelah itu (terpilih), sudah (apa yang dijanjikan pada difabel tidak direalisasikan)," ujar anggota Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HDWI) Kota Yogyakarta, Nenti Saptari, dihubungi Tirto, Senin (12/8/2024).
Nenti mengatakan, kontrak politik pada kandidat penting untuk memastikan kepedulian kandidat setelah menang Pilwalkot Yogyakarta 2024. Selain itu, mereka lebih mudah dalam mengawal ucapan maupun janji yang dilakukan kontestan ketika terpilih oleh warga Kota Yogyakarta.
"Kami juga jadi lebih proaktif mengawal mereka (kontestan Pilwalkot), dengan mengadakan kontrak politik. Jadi bisa mengawal, kebijakan dilaksanakan atau tidak," ucapnya.
Oleh sebab itu, Nenti pun berharap, para kontestan Pilkada Kota Yogyakarta 2024 berani bertemu dengan komunitas-komunitas difabel di Kota Yogyakarta. Ia pun berharap, pertemuan bukan sekadar mengenal kontestan, melainkan juga menilai perspektif kontestan tentang disabilitas dan hak difabel.
"Kami mengharapkan sosialisasi dari pasangan (kontestan Pilwalkot Yogyakarta) menyasar difabel. Jadi punya perspektif tentang disabilitas," tutur Nenti.
Selain itu, Nenti juga berharap agar difabel ikut serta dalam setiap sosialisasi kegiatan kepemiluan. Ia yakin, upaya tersebut akan mendorong masyarakat Kota Yogyakarta yang inklusif.
"Pendekatannya merata. Sementara ini yang mendapat sosialisasi hanya komunitas, mereka (difabel non-komunitas) punya hak yang sama. Mungkin kalau tidak memungkinkan memfasilitasi seluruh difabel, kami digabungkan dengan masyarakat, saat sosialisasi dilibatkan, agar inklusi," papar Nenti.
Anggota Komunitas Difabel Demokrasi Yogyakarta, Widi Haryati, juga mengharapkan kontestan Pilwalkot yang responsif terhadap kebutuhan dan hak difabel. “Agar ada progress perubahan,” tuturnya kepada reporter Tirto, Senin (12/8/2024).
Widi mencontohkan kondisi fasilitas umum Kota Yogyakarta yang belum pro-difabel. Ia mengacu pada kondisi transportasi bus kota saat ini yang masih belum inklusif bagi difabel.
“Katakanlah transportasi bus kota untuk kursi roda, walau dibantu, untuk kemandirian belum karena halte dan bus jaraknya masih kurang,” ucap Widi.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Ridwan Kamil Targetkan Menang Satu Putaran di Pilkada Jakarta
Pesan FX Rudy ke Timses Teguh-Bambang: Jangan Bagi-Bagi Bansos
Ridwan Kamil Sudah Kirim Pesan untuk Bertemu Anies dan Ahok
Projo Rekomendasikan Dukungan Cakada di Sumatra, 85% dari KIM
Populer
Mobil Toyota Hilux Sering Seliweran di Arena Konflik, Kok Bisa?
Ngopi di Warkop Modjok Sambil Berinteraksi dengan Kucing
Menkumham Pastikan Keppres Anin Bakrie Ketum Kadin Segera Terbit
Pemerintah Bakal Revisi UU Sistem Peradilan Pidana Anak
Sekaten Keraton Yogyakarta Tak Sekadar Melestarikan Budaya
11 Warga Sukabumi Jadi Korban Perdagangan Orang di Myanmar
Sawangan Amburadul, Kok Bisa Depok Raih Kusala Transportasi?
Menyoal Anggaran Jumbo Polri di Tengah Krisis Profesionalitas
Flash News
Ridwan Kamil Targetkan Menang Satu Putaran di Pilkada Jakarta
Update Harga Pangan, Bawang Putih hingga Minyak Goreng Naik
80 Ribu Kendaraan Masih Tertahan di Kawasan Wisata Puncak
Empat Rumah Ludes Terbakar di Klender Diduga Akibat Korsleting
Istana Jawab Sindiran Nawawi: Jokowi Terbuka Bertemu Siapa Saja
Arus Balik Libur Maulid, KAI: 37 Ribu Penumpang Tiba di Jakarta
Urai Macet di Puncak, Polisi Berlakukan One Way Arah Jakarta
Libur Long Weekend, Lalu Lintas Jalur Puncak Lumpuh Total
Peringati Maulid, Jokowi Ajak Warga Tiru Kehidupan Rasulullah
Polisi Ungkap Penyebab Kematian Satu Wisatawan di Kawasan Puncak
Donald Trump Selamat dari Upaya Penembakan di Florida
Pengunjung Ancol Membludak saat Libur Panjang Maulid Nabi
KAI Daop 1 Operasikan 8 Kereta Tambahan Selama Libur Maulid Nabi
Polisi Tangkap Penipu dengan Modus Penggandaan Uang di Sukabumi
PBNU: Muktamar Luar Biasa NU Hoaks, Didengungkan Pengangguran