News - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun, menilai penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) merupakan penghinaan bagi warga Jakarta. Ia beralasan, warga tak dibesarkan sebagai tukang minta-minta alias pengemis.
Semula, Dharma mengeklaim pandemi seperti pandemi Covid-19 bakal melanda Tanah Air dalam waktu dekat. Pemerintah pusat lantas diklaim bakal menakut-nakuti warga kesulitan makan karena pandemi yang akan datang.
"Kita harus bersiap bahwa ke depan, tidak akan lama lagi, akan ada pandemi. Rakyat akan ditakuti dengan tidak mampu makan akibat pandemi," ucapnya di Jakarta Utara, Rabu (13/11/2024).
Ia menyebutkan, pemerintah akan membagikan bantuan sosial (bansos) berupa BLT usai menakut-nakuti warga. Dharma lantas menilai penyaluran BLT sebagai penghinaan.
"Akhirnya [warga] diberikan BLT, diberikan gratis. Yang buat saya, itu adalah penghinaan. Karena kita dilahirkan oleh orangtua kita bukan untuk menjadi pengemis," tutur Dharma.
Menurut dia, masyarakat diharapkan menjadi orang yang bermanfaat bagi Tanah Air. Mantan Wakil Kepala BSSN ini pun lalu meminta pemerintah tidak perlahan menjadikan rakyat sebagai pengemis.
Namun, Dharma menyebutkan, adanya BLT disebabkan masih banyak masyarakat tidak mampu. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat Jakarta agar mendukungnya dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.
"Janganlah sistem menggiring rakyat menjadi pengemis. BLT hadir karena ada kemiskinan. Tanpa kemiskinan, BLT dan gratis tidak akan pernah ada," ucapnya.
"Oleh sebab itu, saya mengajak kepada semua warga, mari kita bersatu. Kita rebut kembali ke daulatan yang selama ini sudah hilang dari tangan rakyat. Sehingga rakyat selalu merasakan bahwa mereka tidak diperlakukan adil," lanjut Dharma.
Dalam kesempatan itu, purnawirawan Polri ini mengaku berkontestasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2024 karena ingin membawa keadilan bagi masyarakat Jakarta.
"Saya hadir di sini untuk mengembalikan rakyat tidak menjadi objek penderitaan," sebutnya.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Salah, Klaim Presentase Hasil Pilkada Jakarta 2024 sebagai Hoaks
Golput Tinggi di Pilgub Jakarta Tanda Jenuh atas Pesta Demokrasi
Video Satire, Reaksi Speed ke Ucapan Rano Karno di Debat Pilkada
Hoaks Pengumuman KPU Pilkada Jakarta 1 Putaran pada 29 November
Populer
Yusril Buka Kemungkinan Bahas Lembaga Tunggal Tangani Korupsi
PKB & PDIP Kuasai Jawa Timur, tapi Kenapa Justru Kalah Pilkada?
Ledakan di Kawasan Bulungan Diduga dari Tabung Gas di Spa Winner
Riwayat Palabuhanratu, dari Mitos sampai Tujuan Favorit Vakansi
Kronologi Kebakaran Rumah di Kemayoran Jakarta Pusat
Airlangga Usul BRI & BSI Jadi Bullion Bank, Begini Tanggapan OJK
Grab Siap Beri Data Mitra Pengemudinya untuk Didata Pemerintah
Kontradiksi Bahlil dan Komitmen Setengah Hati Transisi Energi
Flash News
Mario Dandy Jalani Sidang Perdana Kasus Pencabulan
Natalius Pigai Sebut 50% Asta Cita Prabowo Berisikan Tentang HAM
Polisi: Gas di Spa Winner Sempat Akan Dipadamkan Sebelum Meledak
Kejagung Ajukan Kasasi Atas Putusan Bebas Afung Terkait Timah
Polisi Tangkap 4 Pelaku Penculikan Wanita di Antapani Bandung
Komnas Perempuan: Pinjol Pemicu Baru Terjadinya Kasus Femisida
Pimpinan KPK Keluhkan Kurang Lakunya Lelang Barang Rampasan
Imigrasi Kualanamu Perketat Awasi PMI Ilegal saat Libur Nataru
Prabowo Wajibkan Jajaran Pemerintahannya Gunakan e-Katalog
Ledakan Spa di Jaksel karena Gas Pemanas Air, 7 Orang Luka
Prabowo Klaim MBG Buat Perputaran Keuangan Desa Hingga Rp 8 M
Soal Kebakaran di Kemayoran, Warga: Tak Sempat Selamatkan Barang
Prabowo Minta Menteri & Kepala Daerah Perangi Kebocoran Anggaran
Polisi Cecar Ibu MAS 30 Pertanyaan tentang Kasus Lebak Bulus
Sidang Tuntutan Korupsi Jual-Beli Emas Antam Budi Said Ditunda