News - Ketika dunia sudah mulai melek dan menaruh perhatian pada sindrom baby blues atau depresi pascapersalinan, satu fenomena yang juga melekat pada keduanya masih terabaikan: depresi perinatal.

Bagai fenomena gunung es, depresi perinatal tak pernah muncul ke permukaan. Pasalnya, persepsi sosial menempatkan ibu hamil sebagai objek yang sepatutnya bahagia, alih-alih depresi dalam menyambut buah hatinya.

Britney Spears pernah menyuarakan isu kesehatan mental ini ke publik. Awal 2022 silam, melalui akun media sosialnya, Spears mengumumkan kehamilan ketiga sekaligus mengaku tengah berjuang melawan depresi perinatal.

“Harus kubilang bahwa depresi perinatal benar-benar mengerikan,” tulis Spears di akun Instagram.

Sebelum itu, persisnya pada November 2021, Spears memenangkan gugatan atas konservatori sang ayah terhadap dirinya. Kemenangan tersebut sekaligus memberikan Spears kebebasan untuk tidak berkontrasepsi. Sebelum itu, sang ayah memaksanya memakai IUD agar tidak hamil lagi.