News - Hubungan pertemanan tidak selalu berdampak positif seperti yang didambakan. Terkadang, pertemanan juga dipenuhi dengan red flag yang harus diwaspadai. Sebab, perilaku red flag dalam hubungan pertemanan bisa berakibat buruk pada kesehatan emosional.

Psychology Today menulis, persahabatan yang kuat dan saling mendukung dapat berdampak signifikan pada kesehatan, suasana hati, dan kesejahteraan hidup secara keseluruhan. Di sisi lain, pertemanan toxic alias beracun atau pertemanan yang tidak sehat dapat berdampak sangat negatif untuk kelangsungan hidup seseorang.

Namun demikian, seseorang kerap tidak menyadari bahwa mereka sedang terjebak dalam hubungan pertemanan yang dikelilingi dengan red flag.

“Kita sering kali tidak memahami pertemanan yang tidak sehat, sama halnya saat hal tersebut terjadi dalam hubungan percintaan dan dinamika keluarga,” kata Hope Kelaher, LCSW, penulis Here to Make Friends: How to Make Friends as an Adult, dikutip SELF.

Berkaitan dengan hal tersebut, mengenali contoh red flag dalam hubungan pertemanan menjadi sangat penting, sebagai upaya meningkatkan kepekaan diri. Hal yang tak kalah penting setelah memahami contoh red flag seseorang adalah mengetahui cara menyikapi perilaku red flag.

13 Contoh Red Flag dalam Pertemanan

Sebenarnya contoh pertemanan toxic dapat dirasakan oleh seseorang dengan menggunakan intuisi. Namun, hubungan pertemanan yang sudah berjalan lama kerap menutup kesadaran atau menghalangi pengakuan diri bahwa sedang terjebak dalam hubungan pertemanan tidak sehat. Berikut ini adalah contoh red flag dalam hubungan pertemanan.

1. Sengaja Mengatakan Sesuatu yang Menyakitkan

Tracy Carver dan Ali Garbacz, dalam artikel yang diterbitkan dalam laman Wiki How menulis, teman yang red flag acap dengan sengaja mengatakan sesuatu untuk menyakiti perasaan Anda. Biasanya supaya tidak terlalu kentara, kata-kata yang dilontarkannya dibalut dengan lelucon.

2. Selalu Berusaha Menjadi Lebih Unggul

Mereka mungkin mencoba membuat pencapaian mereka tampak lebih mengesankan. Setiap kali Anda menyebutkan salah satu pencapaian, mereka mungkin akan segera membuat Anda rendah diri dan menyebutkan sesuatu yang lebih yang telah mereka lakukan.

3. Tidak Memberikan Apresiasi

Setiap kali Anda berbagi kabar baik dengan mereka, mereka tidak langsung mengakuinya atau tidak mengatakan apa-apa dan mengganti topik pembicaraan. Seorang teman sejati tidak akan membiarkan kecemburuan mereka menguasai dirinya. Mereka akan senang saat temannya mengalami hal yang baik.

4. Merendahkan

Ciri teman red flag lainnya adalah ketika mereka secara berulang kali merendahkan. Mereka mungkin membuat Anda merasa kekanak-kanakan, ceroboh, atau bodoh. Perilaku merendahkan ini dapat membuat kurangnya percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki.

5. Mengabaikan Saat dengan Teman Lain

Mereka mungkin tidak mengundang ke acara-acara tertentu dan mengabaikan Anda demi orang lain. Mereka bahkan mungkin benar-benar mengubah cara mereka berperilaku saat berada di sekitar teman lain.

Mengesampingkan Anda saat ada orang lain yang lebih baik adalah red flag paling nyata.

6. Menyebarkan Rahasia

Pertemanan yang baik dibangun di atas kepercayaan dan rasa hormat terhadap privasi satu sama lain. Jika mereka telah merusak kepercayaan dengan membocorkan rahasia Anda kepada orang lain, itu mungkin pertanda bahwa mereka bukanlah teman yang baik seperti yang dikira.

7. Berusaha Sendiri

Anda biasanya yang membuat rencana, menghubungi mereka dan sering kali selalu menjadi orang pertama yang mengirim pesan, orang pertama yang menyarankan rencana untuk akhir pekan, dan orang pertama yang mengecek kabar mereka. Mereka mungkin juga sering membatalkan rencana, atau mengabaikan ketika sedang dibutuhkan.

8. Mereka tidak menghormati batasan

Konsultan Psikiatri Kersi Chavda mengatakan kepada laman Health Shots, batasan merupakan hal yang sangat penting dalam hubungan. Dalam pertemanan, Anda mungkin merasa dapat mempertahankan diri melalui semuanya, tetapi ada batasan-batasan tertentu yang berlaku. Batasi menjaga hubungan tetap sehat dan bantu diri untuk terhubung dengan orang lain.

9. Merasa Lelah Setelah Berinteraksi

Jika Anda bukan seorangintrovert tetapi masih merasa lelah setiap kali menghabiskan waktu bersama teman-teman, sebaiknya pikirkan kembali.

Teman-teman seharusnya mengeluarkan yang terbaik dari diri Anda. Idealnya bergaul dengan mereka bisa membuat tubuh tetap energik dan segar, bukannya terkuras secara emosional.

10. Selalu tentang Mereka

Setiap percakapan, hanya berfokus tentang mereka yang biasanya mencari pujian dan hanya membicarakan diri mereka sendiri. Jika telah berbicara dengan teman selama satu jam, dan mereka masih belum menanyakan kabar Anda, ini adalah red flag. Singkatnya, ini adalah ciri teman yang tidak menghargai kita.

11. Membicarakan Hal Buruk tentang Orang Lain

Jika teman sering berbicara buruk atau menghakimi teman atau orang lain dalam hidup mereka, tidak menutup kemungkinan mereka akan melakukan hal yang serupa terhadap Anda. Orang seperti ini biasanya juga sering merasa tidak puas dengan banyak orang dalam hidupnya, sehingga ketika mendengarkan keluhannya, maka bisa terpapar energi negatif.

12. Tidak Bisa Menjadi Diri Sendiri Ketika Bersama Mereka

Persahabatan yang suportif dan sehat adalah persahabatan yang membuat Anda merasa bebas untuk menjadi diri sendiri, dengan cara inilah hubungan yang otentik dikembangkan.

Jika Anda menutup diri di sekitar teman, selalu waspada, dan/atau merasa tidak bisa menjadi diri sendiri, sebaiknya ketahui dari mana keraguan tersebut bersumber.

13. Tidak Senang Saat Anda Berteman dengan Orang Lain

Mereka terkadang membuat Anda merasa bersalah karena bergaul dengan orang lain. Mengatakan hal-hal seperti “Kamu meninggalkanku” untuk membuat merasa bersalah karena menghabiskan waktu dengan orang lain adalah red flag.

Anda diperbolehkan untuk memiliki teman dan hubungan lain, dan teman yang baik tidak akan mencoba membuat diri merasa bersalah karena menghabiskan waktu bersama mereka.

 Ilustrasi Red Flag

Ilustrasi Pertemanan Red Flag. foto/Istockphoto

Cara Menyikapi Perilaku Red Flag dalam Pertemanan

Laman pelayanan kesehatan mental, Spoken Christian Counseling, menyarankan ketika seseorang menyadari adanya red flag dalam pertemanan mereka, penting untuk meluangkan waktu sejenak. Orang tersebut perlu mengidentifikasi apa yang menjadi masalah bagi mereka tentang red flag tersebut, bagaimana hal itu menyakitkan, bagaimana perasaannya, dan apa yang mereka butuhkan.

Kemudian, orang tersebut perlu mengkonfrontasi temannya tentang hal itu. Tidak ada yang pernah berubah jika tidak mau menghadapi masalah, ini juga berlaku dalam hubungan pertemanan. Jadi, hadapi dengan tegas dan bijaksana, berhati-hatilah untuk tidak menyerang, cukup ungkapkan perasaan dan apa yang dibutuhkan untuk melihat perubahan.

Jika teman bersedia untuk memperbaiki hal-hal tersebut. Hal ini menunjukkan kerendahan hati dan kemauan untuk berkembang serta rasa hormat dalam pertemanan. Jika mereka tidak berubah, maka mungkin inilah saatnya untuk melepaskan pertemanan itu.

Banyak orang memilih mengabaikan red flag karena mereka tidak menyukai konfrontasi atau karena mereka takut mengakhiri pertemanan. Namun, perlu diingat, pertemanan yang sehat tidak menyakitkan. Ketidaknyamanan akibat konfrontasi dan kesedihan akibat kehilangan pertemanan akan sepadan dengan perjuangan untuk mendapatkan pertemanan yang sehat.