News - Energi kimia merupakan salah satu bentuk energi yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Energi ini tersimpan dalam berbagai bahan, seperti bahan bakar atau makanan, dan dapat diubah menjadi energi lain. Salah satu bentuk energi yang dihasilkan dari energi kimia adalah energi panas.

Proses perubahan energi kimia menjadi energi panas terjadi melalui reaksi kimia. Contohnya, pembakaran kayu atau bahan bakar fosil menghasilkan panas yang kita manfaatkan untuk berbagai keperluan. Reaksi ini mengubah ikatan kimia dalam bahan tersebut menjadi energi panas.

Selain itu, energi panas yang dihasilkan juga dapat dimanfaatkan dalam berbagai industri. Contohnya, pemanasan air untuk menghasilkan uap pada pembangkit listrik. Berkaitan dengan pembahasan ini, artikel ini selanjutnya akan menjelaskan lebih lanjut mengenai contoh energi kimia menjadi energi panas.

Pengertian Perubahan Energi Kimia Menjadi Panas

Nana Djumhana dalam “Modul Pendidikan Profesi Guru Pembelajaran 2. Gaya dan Energi” menjelaskan energi kimia adalah energi yang tersimpan dalam ikatan antar atom di dalam suatu senyawa.

Sementara itu, energi panas adalah energi yang dihasilkan dari gerakan partikel-partikel dalam suatu materi. Semakin cepat partikel-partikel tersebut bergerak, semakin besar panas yang dihasilkan.

Adapun perubahan energi kimia menjadi energi panas terjadi saat ikatan antar atom dalam suatu senyawa mengalami reaksi kimia. Reaksi ini melepaskan energi yang tersimpan dalam bentuk panas. Jumlah energi yang dilepaskan tergantung pada jenis dan jumlah bahan pereaksi, serta kondisi suhu dan tekanan.

Energi kimia menjadi energi panas contohnya ketika bahan bakar seperti kayu atau bensin dibakar. Energi kimia yang tersimpan dilepaskan sebagai energi panas yang dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti memasak atau menggerakkan mesin.

Perubahan energi, termasuk dari energi kimia ke energi panas, erat kaitannya dengan Hukum Kekekalan Energi. Hukum ini menyatakan bahwa energi tidak bisa diciptakan atau dimusnahkan oleh makhluk apa pun di alam.

Contoh Perubahan Energi Kimia Menjadi Energi Panas dalam Kehidupan Sehari-hari

Energi kimia merupakan jenis energi potensial yang tersimpan dalam ikatan senyawa kimia. Energi ini dapat diubah menjadi energi panas melalui berbagai proses dalam kehidupan sehari-hari.

Dirangkum dari laman BYJU’s Learning, Socratic, dan berbagai sumber lainnya, berikut ini beberapa contoh energi kimia menjadi energi panas dalam kehidupan sehari-hari.

1. Pembakaran bahan bakar

Pembakaran bahan bakar, seperti kayu, bensin, atau gas alam, adalah salah satu contoh perubahan energi kimia ke energi panas. Ketika bahan-bahan ini terbakar, energi kimia yang tersimpan dalam ikatannya dilepaskan sebagai panas dan cahaya.

Contohnya, saat kayu dibakar di perapian, energi kimia kayu berubah menjadi panas yang menghangatkan ruangan.

2. Pencernaan makanan

Saat makan, tubuh mencerna makanan melalui serangkaian reaksi kimia. Energi kimia yang terkandung dalam molekul makanan dilepaskan sebagai panas. Energi ini kemudian digunakan untuk berbagai fungsi tubuh, seperti menjaga suhu tubuh dan mendukung aktivitas fisik.

3. Memasak dengan kompor gas

Kompor gas memanfaatkan pembakaran gas alam (metana) untuk menghasilkan panas saat memasak. Ketika kompor dinyalakan, terjadi reaksi kimia antara gas dan oksigen yang menghasilkan panas. Energi kimia dalam gas diubah menjadi energi panas yang digunakan untuk memasak.

4. Baterai

Baterai menyimpan energi kimia yang dapat diubah menjadi energi listrik saat digunakan untuk memberi daya pada perangkat. Beberapa baterai menghasilkan panas sebagai produk sampingan dari reaksi kimia yang terjadi di dalamnya.

Misalnya, ketika menggunakan baterai dalam senter, energi listrik yang dihasilkan mengubah menjadi cahaya untuk menerangi lingkungan sekitar kita. dalam beberapa situasi, seperti saat menggunakan baterai yang sudah tua, proses ini dapat menghasilkan panas sebagai efek sampingan.

5. Kantong pemanas

Kantong pemanas merupakan alat yang praktis untuk menghangatkan bagian tubuh yang terasa kedinginan atau pegal. Beberapa kantong ini mengandung serbuk besi yang, setelah diaktifkan dengan cara membengkokkan atau menggoyang, akan terpapar udara dan memulai reaksi kimia.

Reaksi eksotermik ini melepaskan panas yang cukup untuk memberikan kehangatan pada otot yang pegal atau tangan yang dingin.