News - Setiap motor memunyai sistem suspensi yang umumnya terletak di kedua sisi roda atau di tengah antara roda dan badan motor. Motor pun dilengkapi dengan shockbreaker sebagai komponen suspensi atau peredam kejutnya.

Jika shockbreaker rusak, motor menjadi tidak nyaman saat digunakan. Pengendara akan merasakan getaran yang keras saat motor melewati jalan tidak rata. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri shockbreaker motor rusak, di samping penyebabnya.

Penyebab shockbreaker motor rusak salah satunya adalah penggunaan yang berlebihan. Dengan pemanfaatan berlebih ini, shockbreaker akan dipacu secara lebih maksimal performanya untuk terus menahan kejut.

Kinerja berlebihan juga bakal dibebankan pada shockbreakerjika kendaraan mendapatkan beban di atas kapasitas pengangkutannya. Jika situasi ini berlangsung rutin, potensi patahnya bagian pegas kendaraan bisa saja terjadi.

Ciri-Ciri Shockbreaker Motor Rusak

Menurut Iwan Darmawan (2008), ada beberapa ciri shockbreaker motor rusak berdasarkan kondisi komponen itu sendiri. Sebut misalnya kendaraan yang geraknya tak normal dan berlebihan karena pegasnya lunak atau rusak.

Selengkapnya, berikut daftar ciri-ciri shockbreaker motor rusak, baik dari segi fisik maupun hal yang dirasakan pengendara.

1. Adanya kebocoran oli

Dikutip dari buku Perbengkelan Sepeda Motor tulisan Premi Subroto (2017), pemeriksaan sistem suspensi maupun shockbreaker pertama-tama adalah memantau kebocoran. Aktivitas ini beriringan dengan pengecekan karet shock.

Istilah shock bocor mungkin pernah Anda dengar dari tukang bengkel yang pernah memeriksa kendaraan. Kondisi tersebut diperlihatkan dengan menetesnya oli shockbreaker. Ini menjadi salah satu ciri shock depan motor rusak.

2. Ban belakang terasa goyang

Ciri-ciri shockbreaker belakang motor rusak dapat memberikan rasa tidak nyaman pada pengendara. Motor akan bergoyang ketika melewati jalan raya tak rata.

Bukan hanya tidak nyaman bagi pemotor, situasi ini terbilang berbahaya karena membutuhkan pengendalian ekstra. Kendaraan yang berbelok akibat goyangan tersebut harus dipertahankan kestabilannya agar tidak menimbulkan kecelakaan.

3. Oleng saat berbelok

Ciri shock depan motor rusak hampir serupa dengan poin kedua. Namun, ini terjadi pada bagian depan kendaraan. Anda bisa merasakan kondisi ini ketika melewati jalur putih tengah jalan atau saat hendak berbelok.

Olengnya ban depan terjadi lantaran pegas shockbreaker tidak seimbang dan kurang daya tahan kejutnya. Kondisi shockbreaker yang keras juga kerap menimbulkan situasi serupa.

4. Munculnya suara berisik ketika berkendara

Kepekaan pengendara motor terhadap suara berisik pada bagian shockbreaker tentu sudah cukup baik. Jika suara tersebut muncul terlalu sering dan nyaring, itu bisa menjadi salah satu gejala bahwa komponen kendaraan Anda rusak.

Suara gredek-gredek... muncul akibat penahan kejut yang tidak stabil dalam menerapkan fungsinya. Situasi ini kerap terjadi di jalanan yang tidak mulus sehingga pegas bekerja maksimal meskipun kondisinya tidak baik-baik saja.

5. Terdengar bunyi hentakan

Pernahkah Anda mendengar suara bletak-bletak... dari kendaraan motor ketika berada di jalan raya? Lebih buruk dari sekadar gredek, suara tersebut dapat didengar lebih nyaring dan terjadi pada bagian shockbreaker motor.

Kondisi ini kerap dirasakan pengendara ketika melewati polisi tidur ataupun lubang-lubang di jalan raya. Lantaran shockbreaker tidak bekerja maksimal pegasnya, terjadi hantaman antara komponen dan memunculkan suara keras.

6. Performa peredaman buruk

Ciri-ciri shockbreaker motor rusak berikutnya bisa dilihat dari pengalaman yang mungkin dirasakan pengendara. Performa peredaman yang buruk akan meningkatkan getaran motor.

Oleh sebab itu, pemotor akan merasakan ketidaknyamanan mereka ketika berkendara. Pegas yang tidak baik pun bisa menimbulkan kerasnya hentakan, sehingga tubuh pengendara mengalami guncangan yang lebih besar.

Perkiraan Biaya Service Shockbreaker Motor

Berapa biaya service shockbreaker motor? Kisaran harga untuk service shockbreaker kendaraan roda dua berbeda-beda tergantung jenis motor dan tingkat kerusakan yang terjadi.

Untuk perbaikan bagian depan, misalnya, motor matic dan bebek dengan kapasitas 100cc biasanya dibanderol Rp70.000-an. Sementara pemeliharaan shockbreaker bagian belakang berkisar Rp80.000-an.

Adapun motor jenis trail dengan kapasitas 250cc akan dikenakan biaya service shockbreaker senilai Rp250.000-an. Harga ini termasuk paling tinggi lantaran motor sport trail memunyai jenis shockbreaker yang lebih besar.

Sehubungan dengan harga perkiraan biaya service di atas, setiap bengkel punya aturan berbeda terkait besarannya. Namun demikian, pemeliharaan tetap mesti dilakukan seandainya muncul ciri-ciri shockbreaker motor rusak.