News - Bullying adalah pola perilaku yang meresahkan. Sebagai orang tua, Anda perlu mengetahui berbagai elemen penting dari pola perilaku dari insiden yang bukan terjadi sekali-kali saja, tapi sudah sering menghantui anak-anak ini.

Menurut Unicef, bullying dapat diidentifikasi melalui tiga karakteristik; disengaja (untuk menyakiti), terjadi secara berulang-ulang, dan ada perbedaan kekuasaan.

Secara umum, anak laki-laki lebih mungkin mengalami bullying fisik, sedangkan anak perempuan lebih sering mengalami bullying secara psikologis, walaupun keduanya cenderung saling berhubungan.

Sementara, anak-anak yang kerap melakukan bullying biasanya berasal dari status sosial, atau posisi kekuasaan yang lebih tinggi, misalnya anak yang tubuhnya lebih besar, lebih kuat, atau dianggap populer.

Kemudian, anak-anak yang paling rentan terkena risiko bullying adalah anak-anak yang berasal dari masyarakat yang terpinggirkan, berasal dari keluarga berpenghasilan rendah, berpenampilan atau memiliki ukuran tubuh yang berbeda, penyandang disabilitas, atau anak-anak migran dan pengungsi.

Beberapa dampak psikologis yang bisa ditimbulkan dari bullying, seperti dilansir dari laman RSJD Dr. Amino Gondohutomo, adalah:

  • Anak menjadi lebih pendiam dari biasanya
  • Menarik diri dari pergaulan dan keluarga
  • Prestasi di sekolah menurun
  • Merasa tidak berharga
  • Tidak mau berangkat ke sekolah
  • Jika sudah sangat parah bisa jadi anak akan melukai diri sendiri (self-harm)
  • Melakukan percobaan bunuh diri

Ciri-ciri Korban Bullying

Supaya dapat segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan jika anak Anda menjadi korban bullying, berikut adalah ciri-ciri korban bullying, seperti dilansir dari National Centre Against Bullying (NCAB):

1. Ciri-ciri secara emosi dan perilaku

  • Perubahan pola tidur
  • Perubahan pola makan
  • Sering menangis atau marah
  • Perubahan suasana hati
  • Merasa sakit di pagi hari
  • Menarik diri atau mulai gagap
  • Menjadi agresif dan tidak masuk akal
  • Tidak mau membicarakan mengapa ia berubah
  • Mulai mengincar saudara kandung
  • Terus-menerus 'kehilangan' uang atau mulai mencuri
2. Ciri-ciri fisik

  • Memiliki memar, luka, goresan yang tidak dapat dijelaskan
  • Pulang membawa barang atau pakaian yang hilang atau rusak
  • Pulang dengan rasa lapar
3. Ciri-ciri korban bullying di sekolah

  • Tidak mau pergi ke sekolah
  • Mengubah rute mereka ke sekolah atau takut berjalan kaki ke sekolah
  • Tidak mau sekolah naik bus/trem/kereta
  • Nilai sekolah mulai turun
4. Ciri-ciri bullying lainnya

  • Sering menyendiri atau dikeluarkan dari kelompok pertemanan di sekolah
  • Sering menjadi sasaran ejekan, peniruan, atau ejekan di sekolah
  • Tidak dapat berbicara di kelas dan tampak tidak aman, atau selalu merasa ketakutan