News - Memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan adalah kredo di balik lahirnya deretan mobil ikonik Amerika Serikat (AS) yang di kemudian hari disebut dengan nama muscle car.

Banyak ahli sepakat bahwa muscle car pertama lahir pada 1949, ketika Oldsmobile merilis varian Oldsmobile 88 yang lebih ringan dan cepat. Varian ini diberi nama Rocket 88 dan, meski wujudnya tidak seperti muscle car yang masyhur pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an, mobil ini secara teknis adalah pelopornya.

Mesin yang powerful dan bodi yang ringan membuatnya bisa melaju lebih kencang dibanding sedan-sedan lainnya.

Meski begitu, sejarah muscle car bisa dilacak sampai sekitar dua dasawarsa sebelum Oldsmobile 88 lahir, tepatnya pada era Prohibition (era pelarangan penjualan serta konsumsi minuman beralkohol). Era ini melahirkan kelompok kriminal Italia-Amerika yang dikenal sebagai mafia. Dari era ini pula, lahir mobil-mobil yang dimodifikasi agar mampu digunakan untuk menyelundupkan moonshine (minuman beralkohol yang dibuat pada malam hari mengandalkan cahaya bulan) tanpa kesulitan.

Untuk menyelundupkan moonshine, diperlukan mobil yang punya ruang penyimpanan besar tetapi cepat dan gesit agar mudah dibawa kabur saat ketahuan petugas. Mesin mobil pun dikorek sedemikian rupa agar lebih bertenaga. Suspensinya dibenahi agar kargo yang dibawa lebih aman. Lalu, semua kursi, kecuali kursi sopir, dicopot untuk dijadikan ruang penyimpanan stoples-stoples moonshine.

Kendati era Prohibition berakhir pada 1933, tren mobil kencang ini tidak ikut serta hilang. Justru, popularitasnya semakin meningkat dan bahkan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Tingginya antusiasme untuk memiliki mobil yang kencang dan bertenaga inilah yang akhirnya membuat Oldsmobile berinisiatif untuk merilis Rocket 88. Kemunculan mobil-mobil pabrikan yang bertenaga inilah yang akhirnya melahirkan NASCAR.

Muscle car pun terus berkembang dan berkembang sampai akhirnya mencapai puncak popularitas pada dekade 1960-an dan 1970-an. Mobil-mobil macam Dodge Charger Daytona, Chevrolet Camaro ZL1, Plymouth Superbird dan Hemi Cuda, serta Pontiac GTO pun menjadi legenda dunia otomotif.

Sampai sekarang, mobil-mobil itu masih diburu kolektor dan harganya pun tidak main-main—bisa mencapai miliaran rupiah.

Muscle car pada era tersebut boleh dikatakan menjadi identitas baru industri otomotif Amerika. Dan, memang, muscle car era itu sangat menggambarkan Amerika yang semua-muanya dibikin serba kekar dan besar. Bodi mobil-mobil itu kekar dengan dilengkapi mesin bertenaga besar di dalam kapnya. Meski tampak bongsor, mobil-mobil tersebut bisa dipacu sekencang-kencangnya.

Namun, seiring dengan krisis minyak yang terjadi pada 1973, muscle carperlahan ditinggalkan karena konsumsi BBM-nya yang boros. Selain itu, peraturan mengenai emisi gas juga mulai digalakkan pada masa tersebut. Ditambah lagi, biaya asuransi untuk mobil-mobil tersebut semakin lama juga semakin membengkak.

Akhirnya, muscle car pun makin jarang ditemui di jalanan. Mobil-mobil itu hanya jadi koleksi bagi penghobi yang sungguh-sungguh.

Kendati begitu, bukan berarti muscle car mati begitu saja. Sebab, sampai dekade 2020-an pun, mobil seperti ini masih diproduksi oleh pabrikan-pabrikan besar. Dodge dengan seri Charger dan Challenger-nya, Chevrolet dengan Camaro-nya, dan Ford dengan Mustang-nya (meski ada perdebatan apakah Mustang lebih pantas disebut muscle atau pony car).

Bahkan, Dodge melihat muscle car sebagai jenis mobil yang masih bisa laku di masa depan. Ini terbukti dengan dirilisnya muscle car elektrik pertama, Dodge Charger Daytona edisi 2024, pada Maret silam.