News - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyinggung mengenai suratnya yang diabaikan Nadiem Makarim ketika menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode pemerintahan sebelumnya. Surat itu dikirim Gibran saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Dia mengungkapkan, surat itu berisi keluhan dari kepala dinas pendidikan atas sistem zonasi yang menjadi problematik. Dalam surat itu dia juga mengeluhkan mengenai ujian nasional, program Merdeka Belajar, dan pengawasan sekolah yang masih butuh penataan.
"Ini adalah surat yang saya kirim waktu saya masih jadi Wali Kota. Saya kirim surat ini ke Pak Menteri Pendidikan, namun kemarin saya cek ke Pak Sikda dan Kepala Dinas yang ada di Solo, surat ini belum mendapat tanggapan," kata Gibran dalam sambutan di acara Rakor Kemendikbud di Sheraton Gandaria, Jakarta Selatan, Senin (11/11/2024).
Dalam tayangan di layar, gambar surat tersebut tertulis 15 Juli 2024. Surat itu bernomor DK.00/2513/2024. Hingga Nadiem Makarim lengser, surat tersebut tetap diacuhkan.
Gibran menjelaskan, saat pergantian menteri di mana saat ini Menteri Pendidikan Sekolah Dasar dan Menegah dijabat Abdul Mu'ti, ada kesamaan pandangan. Keduanya pun sudah pernah berkoordinasi dan dipaparkan rencana "bebenah" ke depan dalam sistem pendidikan.
"Tapi Pak Menteri yang sekarang beda. Kemarin pulang dari Akmil, pulang dari Akmil Magelang, kita langsung koordinasi dan kita langsung klik untuk masalah-masalah zonasi ini," ucap Gibran.
Di sisi lain, Abdul Mu'ti mengaku, dirinya pun sudah mendapatkan arahan dari Presiden Prabowo Subiyanto untuk pembenahan sistem pendidikan ke depan. Prabowo hanya berpesan bahwa semua harus dilakukan secara matang.
"Kalau kata Pak Presiden itu Ojo Kesusu atau bahasa Indonesianya jangan buru-buru," ungkap Mu'ti.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Sustainable Fashion: Upaya UMKM Selamatkan Bumi dari Kerusakan
Prabowo Akan Hadiri Apel Kasatwil Polri di Akpol Semarang
Mario Dandy Jalani Sidang Perdana Kasus Pencabulan
Natalius Pigai Sebut 50% Asta Cita Prabowo Berisikan Tentang HAM
Populer
Yusril Buka Kemungkinan Bahas Lembaga Tunggal Tangani Korupsi
PKB & PDIP Kuasai Jawa Timur, tapi Kenapa Justru Kalah Pilkada?
Ledakan di Kawasan Bulungan Diduga dari Tabung Gas di Spa Winner
Riwayat Palabuhanratu, dari Mitos sampai Tujuan Favorit Vakansi
Kronologi Kebakaran Rumah di Kemayoran Jakarta Pusat
Airlangga Usul BRI & BSI Jadi Bullion Bank, Begini Tanggapan OJK
Grab Siap Beri Data Mitra Pengemudinya untuk Didata Pemerintah
Kontradiksi Bahlil dan Komitmen Setengah Hati Transisi Energi
Flash News
Prabowo Akan Hadiri Apel Kasatwil Polri di Akpol Semarang
Natalius Pigai Sebut 50% Asta Cita Prabowo Berisikan Tentang HAM
Polisi: Gas di Spa Winner Sempat Akan Dipadamkan Sebelum Meledak
Kejagung Ajukan Kasasi Atas Putusan Bebas Afung Terkait Timah
Polisi Tangkap 4 Pelaku Penculikan Wanita di Antapani Bandung
Komnas Perempuan: Pinjol Pemicu Baru Terjadinya Kasus Femisida
Pimpinan KPK Keluhkan Kurang Lakunya Lelang Barang Rampasan
Imigrasi Kualanamu Perketat Awasi PMI Ilegal saat Libur Nataru
Prabowo Wajibkan Jajaran Pemerintahannya Gunakan e-Katalog
Ledakan Spa di Jaksel karena Gas Pemanas Air, 7 Orang Luka
Prabowo Klaim MBG Buat Perputaran Keuangan Desa Hingga Rp 8 M
Soal Kebakaran di Kemayoran, Warga: Tak Sempat Selamatkan Barang
Prabowo Minta Menteri & Kepala Daerah Perangi Kebocoran Anggaran
Polisi Cecar Ibu MAS 30 Pertanyaan tentang Kasus Lebak Bulus
Sidang Tuntutan Korupsi Jual-Beli Emas Antam Budi Said Ditunda