News - Staf khusus Presiden Joko Widodo, Adamas Belva Devara menyatakan siap mundur dari tim staf khusus presiden jika dirinya terbukti ada konflik kepentingan terkait penunjukan Ruangguru sebagai mitra program Kartu Prakerja.
"Saya sedang konfirmasi ulang ke Istana apakah memang ada konflik kepentingan yang ditanyakan teman-teman semua di sini, walaupun saya tidak ikut proses seleksi mitra. Jika ada, tentu saya siap mundur dari stafsus saat ini juga. Saya tidak mau menyalahi aturan apapun," cuit Belva lewat akun twitternya @Adamasbelva, Kamis (16/4/2020).
Belva mengaku tidak mengikuti proses pengambilan keputusan dalam penunjukan Ruangguru sebagai mitra Kartu Prakerja. Ia mengklaim semua dilakukan independen oleh Kemenko Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja.
Belva mengatakan ada delapan mitra prakerja yang ikut seleksi hingga akhir tahun 2019 dan terbuka secara umum. Kemudian para mitra membuka platform mereka ke platform umum sehingga ada puluhan kandidat mitra.
"Sehingga total mitra yang berpartisipasi di program ini mencapai puluhan mitra. Setahu saya, mitra baru pun juga tinggal daftar saja ke e-commerce," cuitnya.
Belva menjelaskan proses seleksi mitra prakerja mirip dengan KJP dan KJS. Ruangguru hanya menjadi toko penerima pembayaran kartu prakerja. Penerima manfaat prakerja pun bebas memilih sendiri, membeli dari para mitra yang mereka inginkan, tanpa paksaan dari pihak mana pun.
"Ini bukan penunjukan langsung seperti layaknya pengadaan umumnya," tegas Belva.
Belva juga mengingatkan kalau program kartu prakerja adalah program kampanye Jokowi pada pertengahan tahun 2019, sementara ia masuk sebagai staf khusus pada November 2019.
Di sisi lain program skill academy sudah didirikannya tahun 2019 sebagai ekstensi dari produk Ruangguru lainnya. Program tersebut katanya sudah dilakukan sejak 2019 dengan total pengguna lebih dari 1 juta.
Belva juga mengatakan kalau pihak Istana menganggap dirinya tidak perlu mundur karena posisinya bukan pembuat keputusan. Hal itu membuat dirinya tetap menjadi staf khusus sekaligus CEO Ruangguru.
"Dari awal, pertanyaan pertama saya ke Istana sebelum saya menerima posisi stafsus adalah: apakah saya harus mundur dari perusahaan yg saya rintis? Jawaban Istana jelas: tidak perlu. Itu dasar saya menerima tawaran ini," pungkas Belva.
Terkini Lainnya
Artikel Terkait
Jokowi Sering Dituding Negatif, Stafsus: Presiden Fokus Bekerja
Aturan Turunan UU KIA akan Dibahas Lintas Kementerian & Lembaga
Grace Natalie Jadi Stafsus Presiden, Apa Tugas dan Fungsinya?
Manuver Stafsus: Undang Mahasiswa yang Tak Menolak Total Ciptaker
Populer
PDIP Sudah Dukung Prabowo-Gibran sejak Puan Jadi Ketua DPR Lagi
Membandingkan Solusi RK, Dharma, dan Pramono Atasi Macet Jakarta
Mahasiswi Untar Diduga Bunuh Diri Loncat dari Gedung Kampus
Hashim: Program Prioritas Prabowo Kesempatan Pengusaha Raup Cuan
Sepi Peminat, Tol Getaci akan Dilelang Ulang
Potret Buram Kondisi Pertanian & Pekerja Tani di Indonesia
4 dari 6 Orang yang Kena OTT KPK Sudah di Gedung Merah Putih
Tunjangan Rumah Anggota DPR saat Rakyat Sulit Dapat Hunian Layak
Flash News
Disdik DKI Nonaktifkan Guru SMK 56 Jakarta Diduga Cabul ke Siswa
Wakil Ketua DPRD DKI: Anggaran Sekolah Swasta Gratis Rp1,7 T
Setneg Siapkan Pesawat Komersil untuk Jokowi Pulang ke Solo
DPRD Provinsi Bali Lantik Pimpinan Baru Periode 2024-2029
Anak Bamsoet dan Ponakan SP Jadi Pimpinan Komisi di DPRD Jakarta
Sandra Dewi Akan Bersaksi di Sidang Suaminya, Harvey Moeis
Sedikitnya 116 Jurnalis Tewas dalam Perang Israel-Hamas
RK Akan Sediakan Dokter Keliling di Jakarta, Dibiayai Pemprov
Mensesneg Pastikan Jokowi Hadir di Pelantikan Prabowo-Gibran
SHI Suarakan Ketiadaan Jaminan Keselamatan untuk Para Hakim
Disebut Bendahara Negara Pelit, Srimul: Saya Bukan Mrs. No
Rano Bertemu Geisz Chalifah, RK Optimistis Anak Abah Dukung RIDO
PN Denpasar Tetap Gelar Sidang, Para Hakim Pakai Pita Putih
Srimul: Jokowi Tambah Anggaran Rp8 T untuk Program Prabowo
PN Jakpus Dukung Aksi Mogok Hakim, meski Tak Ikut Cuti Massal